Karakter Juz 12
Urutan surah ke-12 adalah surah Yusuf (Nabi Yusuf). Dua juz sebelumnya, dimana uraian karakter berdasarkan jatuhnya surah pada nama-nama nabi, yaitu juz 10 (Yunus) dan juz 11 (Hud).
Pada juz 12, kita juga harus mengetahui sejarah kehidupan Nabi Yusuf untuk bisa memahami secara lebih mendalam guna meng-interpretasikan ke dalam simbol dan selanjutnya diterjemahkan kembali serta dicari titik temu dan hubungannya dengan karakter juz 12. Juga didukung sistem-sistem lain sehingga bisa menjadi sebuah uraian karakter yang sistematis dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Kita dapat mengetahui kisah Nabi Yusuf dalam Al Qur’an dalam sebuan surah yang mencantumkan namanya sendiri sebagai identitas surah tersebut.
Dikisahkan, Nabi Yusuf, salah seorang Nabi Allah yang dianugerahi wajah sangat tampan. Bahkan digambarkan dalam sebuah ayatnya ketika mereka sedang asik bercengkrama sambil mengupas buah begitu pertama kali melihat Yusuf, para selir raja dan pelayan perempuan sangat terkesima atas ketampanannya sampai mereka tidak sadar mengiris tangan mereka dengan pisau dan secara spontan mereka berkata: “ini (Yusuf) bukan seorang manusia melainkan malaikat yang mulya?”.
Waktu kecilnya, Yusuf pernah ditipu para saudaranya karena merasa iri dan dengki terhadap ketampanan dan kasih sayang orang tuannya yang lebih kepadanya, sehingga mereka menceburkannya ke dalam sumur.
Ini menunjukkan sifat kepolosan dan kepasrahannya. Begitu juga dengan seorang yang membawa karakter juz 12, is polos dan cenderung pasrah ternadap sesuatu yang menimpanya.
Ia juga kategori orang yang mudah percaya pada orang lain sekali pun belum dikenalnya sehingga mudah di bohongi dan dimanfaatkan orang lain.
Tidak jarang dia sering mendapatkan perlakuan yang berbeda dari saudaranya yang lain. Ia merasa dikucilkan dari anggota keluarganya, dan dekat dengan fitnah.
Ada kecenderungan seorang yang membawa karakter juz 12 lebih dekat dengan ayah. Kelebihan lainnya, ia memiliki kemampuan memprediksi hal yang akan terjadi pada dirinya atau orang lain.
Berdasarkan Surah
Struktur surah yang mengisi juz 12 terdiri dari 2 surah. Yang pertama surah Hud (11) dari ayat 6 sampai ayat 123. Kalau dijumlahkan total 118 ayat.
Mengenai uraian surah Hud dalam konteks karakter juz sudah dijelaskan khalifah pada edisi sebelumnya.
Hud disimbolkan dengan tanah, sehingga karakter orang yang berjuz 12 sangat tertutup. Sebagaimana tanah, kita tidak tahu apa yang terdapat di dalamnya kalau kita tidak menggalinya. Ia memang hanya bisa terbuka kepada orang tertentu yang dianggapnya dekat.
Ia juga kategori orang yang “nrimo” (banasa Jawa). Dengan kata lain ia cenderung pasrah dan menerima keadaannya sehingga tidak jarang kelemahannya ini di manfaatkan orang lain.
Seorang juz 12 harus dididik dan dikondisikan agar kritis, aktif dan progesif sebagaimana tanah yang menerima unsur apapun yang diletakkan di atasnya baik air, barang, sampah, dan sebagainya.
Dari karakteristik tanah ini, ia juga punya kecenderungan tidak selektif terhadap segala sesuatu yang baik dan tidak baik untuk dirinya sendiri.
Kalau pembaca mengamati uraian yang lalu (berdasarkan urutan surah), maknanya relevan dan saling mencounter antara satu dengan yang lain. Subnanallah.
Jumlah ayat surah Hud pada juz 12 sebanyak 118. Tidak ada surah ke-118, maka kurangkan angka tersebut dengan jumlah surah Al Qur’an, yaitu 114.
Maka hasilnya adalah 4 (118-114). Angka 4 disubtitusikan menjadi urutan surah yaitu surah ke 4 (An Nisa).
Surah An Nisa bagi seorang juz 12 mempunyai makna sensitifitas dan perasaanya yang labil. Ia mudah tersinggung dan terpancing keadaan di sekelilingnya. Berhadapan dengannya harus dengan lemah lembut dan banyak memujinya, sebagaimana seorang wanita yang suka dipuji dan jangan sampai menyinggung perasaannya.
Surah yang kedua adalah surah Yusuf, yaitu dari ayat 1 sampai 52. Jadi total ayatnya yang terdapat pada juz 12 adalah 52 ayat.
Yusuf juga sosok yang piawai dalam hal menterjemahkan dan menakwilkan mimpi serta pandai dalam manajemen secara umum khususnya pertanian. Buktinya ia dipercaya menjadi bendahara negara.
Begitu juga dengan seorang yang berjuz 12, sebaiknya ia diarahkan pada pendidikan yang berbau administrasi atau pekerjaan yang berkaitan dengan uang. Secara alamiah ia telah mempunyai talenta dalam bidang tersebut.
Ia juga mempunyai kelebihan menganalisis sesuatu yang mungkin bagi orang lain tidak terjangkau. Ia pandai mencari celah-celahnya.
Namun kita jangan lupa, Nabi Yusuf pernah bermimpi melihat 11 bintang, dan matahari serta bulan bersujud dan tunduk kepadanya.
Hal ini bisa bermakna positif dan negatif bagi orang yang berjuz 12. Semua materi mimpi tersebut adalah benda-benda langit yang tinggi, sehingga membawa pengaruh pada karakternya.
Ia tergolong orang yang tinggi dan besar omongan serta angan-angannya dan sukar untuk ditundukkan. Sebagaimana matahari dan bulan yang tunduk kepadanya dan bukan ia yang tunduk pada kedua benda langit tersebut.
Ia berhasrat dapat meraih segala sesuatu, namun sayangnya tidak setinggi kemauan untuk merealisasikannya.
Ia juga tidak mudah percaya pada nasehat orang. Ia memiliki kecenderungan bereksperimen dalam meyakinkan dirinya. Apabila sudah terbentur atau kepentok, baru ia percaya pada nasehat orang lain.
Sebaliknya, dalam berbagai hal, ia juga kategori orang yang susah menerima orang lain yang lebih tinggi darinya. Kalaupun ada, akan menjadi beban pikirannya yang bisa berdampak negatif baginya secara psikis dan non psikis.
Menariknya, hal tersebut didukung dan diperkuat jumlah ayat dari surah Yusuf yang berada pada juz 12 yaitu 52 ayat yang merujuk pada surah ke-52, yaitu At Thuur (bukit).
Ia memang terkadang merasa lebih baik dan lebih ketimbang orang lain. Negatifnya ia suka menganggap orang lain berada di bawahnya dan memandang remeh mereka.
Hal ini harus diwaspadai orang yang berjuz 12 dan diatasi dengan membaca Al Qur’an (juz nya) untuk meminimalisir karakterkarakter yang negatif.
Dari dua surah yang berada pada juz 12 diatas bisa juga dikatakan orang yang membawa karakter juz 12 memiliki kecenderungan hidup bebas, tanpa tekanan dan aturan orang lain. Oleh karenanya, ia mempunyai bakat menjadi wiraswastawan.
Disamping itu ia juga mempunyai bakat mendalami ilmu perbintangan dan yang berhubungan dengan benda-benda langit (meteorologi dan geofisika) serta agronomi (ilmu pertanian).
Berdasarkan Tanda ‘Ain
Kalo kita konversikan angka 12 ke dalam stuktur ‘Ain, hurufnya adalah (sin) yang berarti ambisi, motivasi. Pada umumnya orang yang membawa karakter juz 12 adalah sosok pribadi yang ambisius dan temperamental.
Semua hal inginnya dikuasai padahal ia sebagai manusia mempunyai kekurangan, sehingga kadang ia terkesan angkuh.
Orang yang berjuz 12 bisa saja cepat marah atau emosional namun karena ia mempunyai unsur tanah (dingin), emosinya pun akan bisa cepat reda. Adapun uraian ‘Ain pada juz 12 sebagai berikut :
‘Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak, pribadi), 8 (darah, jantung), 1. Artinya seperti sudah dijelaskan di awal, ia gemar mengasah otak dan pikirannya seningga kapasitas intelektualitasnya baik. Tetapi yang perlu diingat faktor eksternal yakni lingkungan dan latar belakang pendidikannya menentukan seberapa besar atau dominan tidaknya semua karakter dasar ini muncul atau ada pada dirinya.
‘Ain ini sama dengan ‘ain 17 yang berarti estimasi. Hal ini jelas berhubungan dengan kelebihan untuk menakwilkan mimpi.
Ia mempunyai kelebihan membaca tanda atas sesuatu yang akan terjadi. Selain itu, ain 33 juga berarti prioritas. Dalam melakukan sesuatu, ia menerapkan skala prioritas. Ia merupakan tipe orang yang tidak bisa serta merta melakukan banyak hal secara serampangan (akan diperjelas pada struktur halaman).
‘Ain 2
Angkanya adalan 2 (mata), 16 (dasar, intisari), 2. Dari kombinasi angka ini bisa semakin dipahami, orang berjuz 12 tidak terlalu suka basa-basi dalam menyikapi sebuah permasalanan. Biasanya langsung melihat pada inti, seningga memang perlu waktu untuk berdialog dengannya.
‘Ain ini juga berarti ‘ain 18 (pertimbangan, pengkajian). Dari ‘ain ini semakin diperjelas bakat analisisnya memang menonjol. Dengan kata lain, sangat teliti dalam mengamati sesuatu.
‘Ain 34 juga merupakan representasi ‘ain ini yang berarti kebijakan dalam mengambil langkan.
Ketika unsur Yusuf berperan dalam dirinya ia bisa menjadi pribadi yang tegas dan bijak dalam mengambil keputusan.
‘Ain 3
Angkanya adalan 3 (THT), 11 (tali rasa, perasaan), 3. Orang yang berjuz 12 memang biasa menangkap informasi yang mencakup apa yang didengar dan diucapkan dengan perasaan.
Namun sebaliknya ia bisa menjadi orang yang ceplas-ceplos, tidak peduli apakan yang dikatakannya menyakiti orang lain atau tidak.
‘Ain ini juga bisa berarti ‘ain 19 (pemecahan masalah). ia memang kategori orang tidak betah dan gerah apabila permasalanan tidak segera diselesaikan.
Memang awalnya ia lebih cenderung mengamati dan banyak diam. Namun tak jarang ketika ia berbicara apa yang dibicarakannya merupakan jalan keluar dari permasalahan.
Selain ‘ain 19 adalah ain 35 (pengenalan lingkungan secara mendalam). Ini membuktikan ia perlu waktu dan berproses untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
‘Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 14 (langkah awal, rencana), 4. Kombinasi angka tersebut membuktikan tidak jarang ide-ide dari orang yang berjuz 12 hanya sampai sebatas wacana (rencana) saja.
`Ain ini juga berarti ‘ain 20 (batas pandang, aturan main). Terkadang ia lupa akan keterbatasan dirinya karena terlalu seringnya memunculkan ide-ide yang terlalu tinggi. ia juga orang yang mempunyai aturan main sendiri seningga terkesan seenaknya sendiri.
Juga bisa berarti ‘ain 36 (sebab akibat). ia adalah orang yang menganut paham sebab akibat. Bagi dirinya tiada hasil tanpa upaya.
‘Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan, penanganan), 11 (tali rasa, perasaan), 5. Di balik keegoisannya tersimpan perasaan yang halus.
Untuk menghadapinya, kita memang narus memasuki wilayah ini. Kalau sudah kena, ia akan berbalik menjadi seorang penurut.
Dalam menangani sesuatu, ia benar-benar menjalankan dengan sepenuh hati dan menggunakan perasaan yang ada. Sebaliknya, jika tidak “mood”, ia enggan melakukan sesuatu pekerjaan yang sudah menjadi kewajibannya.
‘Ain ini juga berarti ‘ain 21 (pemikiran ulang, analisa). Makna ‘ain ini merupakan indikasi apa yang ia lakukan merupakan hasil analisa yang menurutnya sudah matang, namun terkadang tidak untuk orang lain.
Juga ain 37 yang berarti (analisa lanjutan). Ketelitiaan dan menganalisisa sesuatu, merupakan kelebihan orang juz 12.
Berdasarkan Halaman
Taktis
Taktis didapat dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada juz 12 dari halaman 1 sampai 6 yang totalnya adalah 61. Surah ke-61 adalah As Shaf (barisan).
Bagi seorang juz 12 keteraturan dalam menjalankan segala sesuatu merupakan kewajiban baginya. Mulai dari mengatur barang-barang miliknya sampai mengatur hidupnya. Semua itu masuk dalam agenda kesehariannya.
Kelemahan dan Kelebihan
Kelemahan dan kelebihan didapat dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada b halaman 7 sampai halaman 13, yaitu berjumlah 81 ayat.
Surah ke-81 adalah At Takwir (menggulung). Hati-hati di balik sikap tenangnya, bisa disinyalir terdapat motivasi atau ambisi tertentu. Dari penggabungan berbagai sistem dalam mengurai karakter, juz 12 memang terdapat dua unsur yang ketika bersinergi membentuk sebuah kekuatan baru yang bisa menggulung apapun yang ada di depannya. Dua unsur tersebut adalah air dan tanah.
Kalau egoismenya memuncak, ia tidak peduli dengan rintangan apapun yang melintang didepannya. ia nekat melibasnya. Sebaliknya, ia akan menjadi seorang yang gigih mengatasi masalah yang menghadangnya. ia tidak menyerah sebelum masalan dapat diselesaikan.
Jalan Keluar
Jalan keluar bisa dipahami dengan menjumlahkan ayat yang ada pada nalaman 14 sampai 15 yang totalnya berjumlan 18 , yaitu surah Al Kahfi (gua).
Dalam menghadapi perkara atau persoalan yang pelik tak jarang ia bersikap tertutup terhadap siapa-pun ia cenderung menjadi pendiam.
Dan tidak ingin seorang pun mengetahui masalah yang dialami. Karena Al Kahfi merupakan jalan keluar, itulan solusi terbaik bagi seorang juz 12 bila menghadapi masalan.
Dasar
Dasar didapatkan dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman terakhir yaitu 16. Total ayatnya yaitu 10 Yunus (air).
Pada dasarnya orang yang membawa karakter juz 12 bisa bergaul dengan siapa saja dan di lingkungan mana saja namun ia memang perlu waktu.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang berjuz 12 terdapat pada bagian sistem urogenital dan alat kelamin. Kalaupun menjadi kelebinan, bisa dipastikan ia mempunyai libido sek yang tinggi.
Kelemahannya juga terdapat pada organ mata. Sebaliknya kalau menjadi sebual kelebihan, mata (simbol pengamatar analisis)-nya akan tajam.
Menurut sistem lain, kelemahannya juga terletak pada bagian kepala.
Bisa jadi sering sakit kepala atau pusing-pusing. Dan kalau menjadi kelebihan, ia tipe orang yang betah berpikir melebihi orang lain.
Kesimpulan Karakter Orang Juz 12
Kelebihan:
Teliti dan penuh perhitungan. Pandai menyimpan rahasia. Mudah bergaul meskipun terkesan kaku. Memiliki pemikiran tajam dan mendahului orang lain. Banyak memiliki kemampuan terpendam yang tidak dia sadari. Cepat belajar dan memahami sesuatu.
Kekurangan:
Temperamental dan merasa unggul dari yang lain. Setiap kemauannya harus bisa dituruti. Suka beranganangan yang melambung. Perasaannya sensitif dan mudah tersinggung. Tidak jarang merasa dikucilkan dari keluarga atau teman. Terkadang ia enggan berbagi ilmu atau pengetahuan yang dimiliki, kecuali jika kita bertanya padanya.
Jumat, 09 Juli 2010
Karakter Juz 16
Karakter Juz 16
Ada sesuatu yang menarik pada juz 16 yang akan kita bahas kali ini. Apakah sebuah kebetulan jika salah satu surah di juz 16 adalah surah ke-20 yaitu surah Thaha?
Sebelum mengurai karakter berdasarkan surah, mari kita kaji berdasarkan nomer juz yang dikorelasikan dengan urutan surah. Surah ke-16 adalah An Nahl, artinya Lebah.
Karakteristik lebah: pandai mencari madu, menciptakan sarang yang luar biasa dan saling menjaga komunitasnya. Namun, lebah punyai sifat sensitif. Bila ada asap di sekitar sarangnya, meraka cepat bereaksi menjauhi sarang.
Ini dapat menggambarkan karakter orang juz 16. Ia peka keadaan sekeliling, bahkan cenderung sensitif. Perubahan suasana sangat mempengaruhi mood-nya.
Orang juz 16 pandai menata tempat tinggal. Jangan heran, emosi orang juz 16 dapat terpancing hanya karena keadaan rumah yang sudah ditata tapi menjadi berantakan.
Memang, ia akan cepat merapikannya, tapi mulutnya tidak berhenti mengumpat sampai proses penataannya selesai.
Ia pandai mengatur keuangan sesuai dengan keperluannya. Seperti halnya, lebah yang menghasilkan madu dan mengaturnya sesuai dengan kebutuhan.
Ia memiliki kecenderungan pendendam bila dirinya atau salah satu anggotannya disakiti.
Namun, sifat pendendam ini tidak hanya memiliki konotasi negatif. Dia akan memberikan apapun yang dimiliki kepada seseorang yang telah menolongnya. Inilah salah satu sifat pendendam yang bersifat positif.
Juz 16 terdiri dari tiga surah. Salah satunya merupakan surah pecah yaitu surah Al Kahfi yang terbagi antara juz 15 dan juz 16. Sedangkan dua surah lainnya adalah surah yaitu Maryam dan Thaha.
Diawali surah Al Kahfi dari ayat 75 sampai 110, sehingga total ayatnya adalah 36. Seperti pernah disinggung pada edisi 19 tentang interpretasi gua, jika dihubungkan dengan karakter manusia, gua merupakan simbol misteri dilihat dari sisi ruang-ruangnya yang berliku-liku dan gelap gulita.
Begitu juga dengan orang yang membawa karakter juz 16. Ia sosok orang yang tertutup. Hanya orang-orang yang sangat dekat kepadanya yang mengetahui rahasianya.
Gua juga lazim dipakai orang untuk melakukan “Tahannuts” atau “I’tizal”. Yakni menyepi dengan maksud dan tujuan tertentu dan tempat mengisolasi diri dari hiruk pikuknya kehidupan duniawi.
Sebagaimana pernah dilakukan Rasulullah SAW ketika menangkap sinyal-sinyal risalah dari Allah SWT pertama kali berupa mimpi-mimpi yang baik.
Setelah itu, beliau lebih suka menyepi, merenung, dan memikirkan apa yang sebenarnya beliau alami di Gua Hira sampai akhirnya Jibril mendatangi dan menyampaikan wahyu yang pertama kali.
Begitu juga dengan orang yang membawa karakter juz 16. Jika bersikap diam, mengurung diri serta berusaha menjauh dari pergaulan, bisa ditengarai ia sedang dirundung masalah. Sayangnya hanya dia yang tahu masalahnya.
Sisi lain dari sebuah gua yang bisa gali dan korelasikan dengan karakter manusia adalah unsur batu.
Sebuah indikasi kuat orang yang berjuz 16 punya sifat keras kepala sehingga dibutuhkan pendekatan khusus saat menghadapinya.
Pelan dan sabar. Itu salah satu pendekatan yang tepat terhadap dirinya. Jika ia sedang menghadapi masalah. berkomunikasi dengan orang juz 16 harus ekstra hati-hati.
Mengapa? Surah Maryam sebagai surah penuh pada juz 16 menjadikan orang yang membawa karakter juz 16 sangat sensitif dan mempunyai perasaan halus sekalipun berjenis kelamin laki-laki.
Surah Al Kahfi
Jumlah ayat Al Kahfi yang berada pada juz 16 adalah 36. Merujuk pada surah ke-36 adalah Yasin. Ini bisa jadi isyarat orang yang berjuz 16 tidak mudah menyampaikan keinginan atau ambisinya pada orang lain.
Yasin bermakna kandungan, inti, ambisi dan motivasi. Sisi lain, tidak jarang sering kali ia dihadapkan pada masalah yang sama.
Dari Yasin ini pula bisa dipahami bahwa ketika telah yakin dengan yang dipikirkannya, ia sangat berambisi merealisasikannya. Terkadang sampai lepas kontrol dan ingin segera melakukan sesuatu demi ambisinya.
Surah Maryam
Surah yang berikutnya adalah Maryam terdiri dari ayat 1 sampai 98.
Seperti diketahui, Siti Maryam, putri seorang hamba Allah yang shaleh bernama Imran. Allah SWT mengabadikan nama keduanya untuk nama surah dalam Al Qur’an.
Bukan nama saja yang tercantum dalam Al Qur’an, kisah keluarga dan kehidupannya pun diceritakan dengan indah lewat untaian ayat-ayat suci-Nya.
Siti Maryam merupakan sosok wanita yang tangguh, tabah dan mandiri. Itu tercermin dari kegigihannya mempertahankan kesuciannya yang dicap telah ternoda kaumnya, Bani Israil.
Allah SWT menunjukkan salah satu kekuasaan-Nya dengan menganugerahkan kepada Maryam seorang anak (Isa) tanpa melalui proses reproduksi sebagaimana manusia normal.
Siti Maryam juga sosok pribadi wanita yang mandiri. Ia membesarkan Isa seorang diri tanpa bantuan dan kasih sayang seorang ayah.
Begitu juga dengan orang berjuz 16. Jika perempuan, ia pribadi yang tabah dan mandiri. Jika telah bersuami, ia tidak banyak menggantungkan diri kepada suami atauorang lain.
Jika laki-laki, sifat yang nampak biasanya pada tingkah lakunya yang lemah lembut, namun sensitif. Ia mempunyai kelebihan pada tangannya yang telaten dan terampil dalam mengerjakan sesuatu.
Pekerjaan yang memerlukan ketelatenan yang biasanya dilakukan wanita bisa dilakukannya dengan mudah tanpa hambatan yang berarti.
Kolaborasi surah Al Kahfi dan Maryam, menyebabkan karakter dasar yang sering muncul pada orang berjuz 16 terlihat pada kebiasaannya menyimpan barang-barang berharga secara rapih dan terawat.
Artinya, ia membutuhkan tempat khusus untuk mengakomodir kebiasaannya dan menjaga privasinya terkait dengan sifatnya yang lebih suka menyendiri dalam menghadapi masalah.
Jumlah ayat surah Maryam yang berada pada juz 16 totalnya sebanyak 98. Bila angka tersebut disubtitusikan menjadi urutan surah Al Qur’an, kita akan mendapatkan surah Al Bayyinah yang berarti bukti yang nyata.
Ia tidak terlalu suka dengan spekulasi dan lebih cenderung kepada realitas yang terjadi di depan mata. Dengan ungkapan yang lain ia tidak mudah percaya terhadap sesuatu sebelum ada bukti nyata.
Surah terakhir pada juz 16 adalah surah Thaha. Secara tafsir verbal, nama surah yang diambil dari ayat pertamanya itu tidak dapat terdifinisi secara pasti.
Ulama berbeda pendapat tentang pemaknaannya, karena ayat itu bukan berbentuk kalimat tetapi merupakan susunan dua huruf hijaiyyah.
Mengacu pada pendapat ulama yang setuju dengan usaha untuk menginterpretasikan huruf-huruf hijaiyyah yang menjadi awal surah, mustahil Allah SWT menurunkan ayat-ayat Al Qur’an yang tidak bisa dimengerti manusia sebagai objek atau sasaran (khitab) dari Al Qur’an.
Dalam kaitan ini, metode struktur Al Qur’an melakukan eksplorasi dengan menerapkan berbagai pendekatan.
Thaha terdiri dari dua huruf, yaitu Tha (huruf ke-16) dan Ha (huruf ke-27). Atau terjadi lompatan sebanyak 10.
Sebuah loncatan lumayan jauh yang mengundang pertanyaan sekaligus menjadi sebuah misteri untuk bisa disingkap makna atau pesan yang terkandung di balik itu. Subhanallah
Dengan begitu, orang berjuz 16 sering mengalami loncatan pemikiran. Apa yang akan dilakukan sudah tergambar dan terbayang saat ini, sehingga ia merasa seperti bermimpi.
Berdasarkan metode struktur Al Qur’an, Thaha diartikan Perjalanan. Sehingga orang juz 16 memiliki kegemaran jalan-jalan.
Berdasarkan Tanda ‘Ain
‘Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak,kepala) , 12 (ambisi, motivasi), 10 (pencernaan). Menilik angka pada ‘ain 1, orang juz 16 memiliki kecenderungan ambisius. Namun, ia masih bisa meredam ambisinya. Ini disebabkan dari angka 10 yang artinya mencerna. Selain itu, ‘ain 1 berkaitan dengan ‘ain 18 (pertimbangan).
Jadi, dalam memenuhi ambisinya harus melalui sebuah perhitungan dan pertimbangan tertentu.
Salah satu yang dijadikan pertimbangan adalah faktor lingkungan. Sebaiknya orang juz 16 mengenal lingkungannya lebih mendalam agar dapat menyalurkan keinginannya dengan baik. Karena ain 1 mempunyai korelasi dengan ain 35 yang bermakna pengenalan lingkungan secara mendalam.
‘Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata), 19 (pemecahan masalah), 11 (tali rasa). Dari kombinasi angka tersebut bisa dimengerti dalam melihat permasalahan dan pemecahannya, orang berjuz 16 menggunakan pendekatan perasaan.
Wajar jika memang sensitif dan memiliki empati bila seseorang mengalami masalah.
Dalam teori putaran ‘ain, ‘ain 2 berhubungan dengan angka 19 sebanyak dua kali.
Makna pengulangan adalah penegasan dari makna yang sudah dijelaskan.
Satu lagi, dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi adalah harus berdasar teori kausalitas (sebab-akibat) atau hukum sebab akibat. Ia harus menganalisis dengan tepat sebab dan akibat dari apa yang akan dilakukannya.
‘Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 9 (hati) 12 (ambisi, motivasi). Ketiga angka tersebut juga merupakan salah satu indikator orang yang berjuz 16 sangat perasa, mudah terpancing perasaannya.
Seperti dijelaskan sebelumnya ia adalah tipe orang yang tidak mudah percaya. Ia lebih sepakat untuk mengikuti aturan main atau norma yang berlaku karena ain 3 juga berarti ain 20.
‘Ain 3 juga bermakna ain 37. Ia cukup mempunyai dasar untuk bisa menganalisis permasalahan dengan baik. Tetapi perasaanya lebih banyak bermain sehingga jadi penghalang berpikir dengan jernih.
‘Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka) ,15 (langkah nyata) ,1 Artinya ia tipe orang yang agak kurang sabar.
Dalam merealisasikan keinginanya, ia sering dihinggapi rasa gamang dan raguragu. Dengan terakomodasinya ‘ain 21 pada ‘ain 4 bisa memberikan jalan keluar baginya yaitu ia harus berpikir ulang untuk tidak terburu-buru dalam melakukan apa yang telah direncanakannya.
Bergabungnya ‘ain 38 menjadikan ia tipe orang yang kreatif. Rencana yang sudah ada memberikannya inspirasi mengembangkan lebih lanjut sehingga hasilnya lebih bisa maksimal.
‘Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan , penanganan) ,25 , 2 . Dari ketiga angka tersebut, kita bisa memahami orang yang berjuz 16 kurang mempertimbangan faktor lingkungan dalam merealisasikan keinginannya. Bahkan ia lebih sering bersikap cuek atau tidak peduli jika ambisinya muncul.
‘Ain 5 juga bisa berarti ain 22. Artinya kalau sudah asyik melakukan sesuatu, ia bisa lupa segalanya karena dalam melakukan pekerjaanya didasari target tertentu yang ada pada dirinya.
Karena ‘ain 5 bertalian dengan ain 39, ia lebih enjoy dalam melakukan segala sesuatu jika apa yang dilakukannya sesuai dengan minatnya. Dengan kata lain ia tipe orang yang suka mengikuti apa kata hatinya sehingga ia akan enggan mengerjakan sesuatu jika hatinya tidak mendorongnya untuk melakukan hal tersebut.
‘Ain 6
Angkanya adalah 6 (hukum, sendi),10 (perut), 3 (THT). Meleburnya tiga angka tersebut membuat orang yang membawa karakter juz 16 seorang yang normatif. Bila berinteraksi dengan sesamanya, ia lebih sering menilai orang dari sisi norma yang berlaku. ‘Ain 6 juga mempunyai korelasi dengan ain 23. Dari ‘ain ini pula, biasanya ia bersifat manja, terutama pada ibu atau ayah atau istri atau suaminya.
Berdasarkan Halaman
Taktis
Kita bisa memahami taktis dari seorang yang membawa karakter juz 16 dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai halaman 6 pada juz 16 yaitu berjumlah 93.
Kalau kita merujuk kembali pada urutan surah Al Qur’an, kita akan mendapatkan surah Ad Dhuha. Artinya ia adalah orang yang menyukai hal-hal yang baru dan mudah bosan.
Negatif/positif
Begitu pula dengan negatif/positif, yaitu dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13. Jumlah ayatnya pada halaman itu sebanyak 17 ayat.
Surah ke-17 adalah Al lsraa’, yang artinya Perjalanan Malam Hari. Seperti sudah dibahas pada uraian di atas orang yang berjuz 16 suka menyendiri dalam rangka mengaktualisasikan diri sekaligus menunjukkan pada lingkungannya bahwa ia eksis.
Perjalanan malam hari juga bisa bermakna ide atau gagasan. Tidak jarang orang juz 16 memiliki ide atau gagasan yang tidak dipikirkan orang lain.
Jalan keluar
Ini semakin kentara dengan jumlah ayat yang terdapat pada halaman 14 sampai 15 pada juz 16 yang berjumlah 34.
Surah ke-34 merujuk pada surah Saba (Kaum Pencari) yang mengisyaratkan jalan keluar bagi orang bejuz 16. Dalam mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi, ia lebih suka keluar tanpa arah yang jelas.
Dasar
Kita bisa memahaminya dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman terakhir yaitu halaman 16 pada juz 16 yang total berjumlah 14 ayat.
Surah yang ke 14 adalah surah Ibrahim. Seperti sudah dijelaskan pada uraian karakter juz-juz sebelumnya Ibrahim adalah simbol dari keteguhan dan ketegasan dalam mengambil sikap. Selain itu juga simbol dari gunung berapi.
Orang juz 16 pandai mengelola emosi. Namun suatu saat bisa meledak. Tidak peduli kapan dan dimana dia berada.
Kelemahan Fisik
Kelemaham fisik orang berjuz 16 terletak pada sistem pernafasan atau paru-paru dan tulang.
Ia mudah sesak nafas, capek dan pegal-pegal. Titik kelemahan lainnya terletak pada kepala dan saluran rahim. Orang juz 16 dan juz 14 rawan sekali dengan kista.
Pada juz 16 juga terdapat surah 19 (Maryam). 19 berarti pemecahan masalah. Artinya sebaiknya ia segera menyelesaikan masalah sehingga InsyaAllah ia tidak mudah sakit.
Sebaliknya bila selalu menumpuk masalah, ia akan menjadi lemah dan sakit-sakitan.
Kekurangan
Sensitif, kurang percaya diri, cepat mengambil kesimpulan, banyak sanggahan dan merasa paling tahu. Jika norma yang sudah disepakati oleh lingkungan tidak dilaksanakan, ia akan membuat aturan main sendiri, mudah bergaul.
Kelebihan
Sabar menunggu kesempatan, analisis tajam, cepat menangkap dan menyerap informasi, etos kerja dan komitmen yang tinggi, mempunyai skala prioritas, banyak membuat alternatif jalan keluar, jell menangkap peluang.
Ada sesuatu yang menarik pada juz 16 yang akan kita bahas kali ini. Apakah sebuah kebetulan jika salah satu surah di juz 16 adalah surah ke-20 yaitu surah Thaha?
Sebelum mengurai karakter berdasarkan surah, mari kita kaji berdasarkan nomer juz yang dikorelasikan dengan urutan surah. Surah ke-16 adalah An Nahl, artinya Lebah.
Karakteristik lebah: pandai mencari madu, menciptakan sarang yang luar biasa dan saling menjaga komunitasnya. Namun, lebah punyai sifat sensitif. Bila ada asap di sekitar sarangnya, meraka cepat bereaksi menjauhi sarang.
Ini dapat menggambarkan karakter orang juz 16. Ia peka keadaan sekeliling, bahkan cenderung sensitif. Perubahan suasana sangat mempengaruhi mood-nya.
Orang juz 16 pandai menata tempat tinggal. Jangan heran, emosi orang juz 16 dapat terpancing hanya karena keadaan rumah yang sudah ditata tapi menjadi berantakan.
Memang, ia akan cepat merapikannya, tapi mulutnya tidak berhenti mengumpat sampai proses penataannya selesai.
Ia pandai mengatur keuangan sesuai dengan keperluannya. Seperti halnya, lebah yang menghasilkan madu dan mengaturnya sesuai dengan kebutuhan.
Ia memiliki kecenderungan pendendam bila dirinya atau salah satu anggotannya disakiti.
Namun, sifat pendendam ini tidak hanya memiliki konotasi negatif. Dia akan memberikan apapun yang dimiliki kepada seseorang yang telah menolongnya. Inilah salah satu sifat pendendam yang bersifat positif.
Juz 16 terdiri dari tiga surah. Salah satunya merupakan surah pecah yaitu surah Al Kahfi yang terbagi antara juz 15 dan juz 16. Sedangkan dua surah lainnya adalah surah yaitu Maryam dan Thaha.
Diawali surah Al Kahfi dari ayat 75 sampai 110, sehingga total ayatnya adalah 36. Seperti pernah disinggung pada edisi 19 tentang interpretasi gua, jika dihubungkan dengan karakter manusia, gua merupakan simbol misteri dilihat dari sisi ruang-ruangnya yang berliku-liku dan gelap gulita.
Begitu juga dengan orang yang membawa karakter juz 16. Ia sosok orang yang tertutup. Hanya orang-orang yang sangat dekat kepadanya yang mengetahui rahasianya.
Gua juga lazim dipakai orang untuk melakukan “Tahannuts” atau “I’tizal”. Yakni menyepi dengan maksud dan tujuan tertentu dan tempat mengisolasi diri dari hiruk pikuknya kehidupan duniawi.
Sebagaimana pernah dilakukan Rasulullah SAW ketika menangkap sinyal-sinyal risalah dari Allah SWT pertama kali berupa mimpi-mimpi yang baik.
Setelah itu, beliau lebih suka menyepi, merenung, dan memikirkan apa yang sebenarnya beliau alami di Gua Hira sampai akhirnya Jibril mendatangi dan menyampaikan wahyu yang pertama kali.
Begitu juga dengan orang yang membawa karakter juz 16. Jika bersikap diam, mengurung diri serta berusaha menjauh dari pergaulan, bisa ditengarai ia sedang dirundung masalah. Sayangnya hanya dia yang tahu masalahnya.
Sisi lain dari sebuah gua yang bisa gali dan korelasikan dengan karakter manusia adalah unsur batu.
Sebuah indikasi kuat orang yang berjuz 16 punya sifat keras kepala sehingga dibutuhkan pendekatan khusus saat menghadapinya.
Pelan dan sabar. Itu salah satu pendekatan yang tepat terhadap dirinya. Jika ia sedang menghadapi masalah. berkomunikasi dengan orang juz 16 harus ekstra hati-hati.
Mengapa? Surah Maryam sebagai surah penuh pada juz 16 menjadikan orang yang membawa karakter juz 16 sangat sensitif dan mempunyai perasaan halus sekalipun berjenis kelamin laki-laki.
Surah Al Kahfi
Jumlah ayat Al Kahfi yang berada pada juz 16 adalah 36. Merujuk pada surah ke-36 adalah Yasin. Ini bisa jadi isyarat orang yang berjuz 16 tidak mudah menyampaikan keinginan atau ambisinya pada orang lain.
Yasin bermakna kandungan, inti, ambisi dan motivasi. Sisi lain, tidak jarang sering kali ia dihadapkan pada masalah yang sama.
Dari Yasin ini pula bisa dipahami bahwa ketika telah yakin dengan yang dipikirkannya, ia sangat berambisi merealisasikannya. Terkadang sampai lepas kontrol dan ingin segera melakukan sesuatu demi ambisinya.
Surah Maryam
Surah yang berikutnya adalah Maryam terdiri dari ayat 1 sampai 98.
Seperti diketahui, Siti Maryam, putri seorang hamba Allah yang shaleh bernama Imran. Allah SWT mengabadikan nama keduanya untuk nama surah dalam Al Qur’an.
Bukan nama saja yang tercantum dalam Al Qur’an, kisah keluarga dan kehidupannya pun diceritakan dengan indah lewat untaian ayat-ayat suci-Nya.
Siti Maryam merupakan sosok wanita yang tangguh, tabah dan mandiri. Itu tercermin dari kegigihannya mempertahankan kesuciannya yang dicap telah ternoda kaumnya, Bani Israil.
Allah SWT menunjukkan salah satu kekuasaan-Nya dengan menganugerahkan kepada Maryam seorang anak (Isa) tanpa melalui proses reproduksi sebagaimana manusia normal.
Siti Maryam juga sosok pribadi wanita yang mandiri. Ia membesarkan Isa seorang diri tanpa bantuan dan kasih sayang seorang ayah.
Begitu juga dengan orang berjuz 16. Jika perempuan, ia pribadi yang tabah dan mandiri. Jika telah bersuami, ia tidak banyak menggantungkan diri kepada suami atauorang lain.
Jika laki-laki, sifat yang nampak biasanya pada tingkah lakunya yang lemah lembut, namun sensitif. Ia mempunyai kelebihan pada tangannya yang telaten dan terampil dalam mengerjakan sesuatu.
Pekerjaan yang memerlukan ketelatenan yang biasanya dilakukan wanita bisa dilakukannya dengan mudah tanpa hambatan yang berarti.
Kolaborasi surah Al Kahfi dan Maryam, menyebabkan karakter dasar yang sering muncul pada orang berjuz 16 terlihat pada kebiasaannya menyimpan barang-barang berharga secara rapih dan terawat.
Artinya, ia membutuhkan tempat khusus untuk mengakomodir kebiasaannya dan menjaga privasinya terkait dengan sifatnya yang lebih suka menyendiri dalam menghadapi masalah.
Jumlah ayat surah Maryam yang berada pada juz 16 totalnya sebanyak 98. Bila angka tersebut disubtitusikan menjadi urutan surah Al Qur’an, kita akan mendapatkan surah Al Bayyinah yang berarti bukti yang nyata.
Ia tidak terlalu suka dengan spekulasi dan lebih cenderung kepada realitas yang terjadi di depan mata. Dengan ungkapan yang lain ia tidak mudah percaya terhadap sesuatu sebelum ada bukti nyata.
Surah terakhir pada juz 16 adalah surah Thaha. Secara tafsir verbal, nama surah yang diambil dari ayat pertamanya itu tidak dapat terdifinisi secara pasti.
Ulama berbeda pendapat tentang pemaknaannya, karena ayat itu bukan berbentuk kalimat tetapi merupakan susunan dua huruf hijaiyyah.
Mengacu pada pendapat ulama yang setuju dengan usaha untuk menginterpretasikan huruf-huruf hijaiyyah yang menjadi awal surah, mustahil Allah SWT menurunkan ayat-ayat Al Qur’an yang tidak bisa dimengerti manusia sebagai objek atau sasaran (khitab) dari Al Qur’an.
Dalam kaitan ini, metode struktur Al Qur’an melakukan eksplorasi dengan menerapkan berbagai pendekatan.
Thaha terdiri dari dua huruf, yaitu Tha (huruf ke-16) dan Ha (huruf ke-27). Atau terjadi lompatan sebanyak 10.
Sebuah loncatan lumayan jauh yang mengundang pertanyaan sekaligus menjadi sebuah misteri untuk bisa disingkap makna atau pesan yang terkandung di balik itu. Subhanallah
Dengan begitu, orang berjuz 16 sering mengalami loncatan pemikiran. Apa yang akan dilakukan sudah tergambar dan terbayang saat ini, sehingga ia merasa seperti bermimpi.
Berdasarkan metode struktur Al Qur’an, Thaha diartikan Perjalanan. Sehingga orang juz 16 memiliki kegemaran jalan-jalan.
Berdasarkan Tanda ‘Ain
‘Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak,kepala) , 12 (ambisi, motivasi), 10 (pencernaan). Menilik angka pada ‘ain 1, orang juz 16 memiliki kecenderungan ambisius. Namun, ia masih bisa meredam ambisinya. Ini disebabkan dari angka 10 yang artinya mencerna. Selain itu, ‘ain 1 berkaitan dengan ‘ain 18 (pertimbangan).
Jadi, dalam memenuhi ambisinya harus melalui sebuah perhitungan dan pertimbangan tertentu.
Salah satu yang dijadikan pertimbangan adalah faktor lingkungan. Sebaiknya orang juz 16 mengenal lingkungannya lebih mendalam agar dapat menyalurkan keinginannya dengan baik. Karena ain 1 mempunyai korelasi dengan ain 35 yang bermakna pengenalan lingkungan secara mendalam.
‘Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata), 19 (pemecahan masalah), 11 (tali rasa). Dari kombinasi angka tersebut bisa dimengerti dalam melihat permasalahan dan pemecahannya, orang berjuz 16 menggunakan pendekatan perasaan.
Wajar jika memang sensitif dan memiliki empati bila seseorang mengalami masalah.
Dalam teori putaran ‘ain, ‘ain 2 berhubungan dengan angka 19 sebanyak dua kali.
Makna pengulangan adalah penegasan dari makna yang sudah dijelaskan.
Satu lagi, dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi adalah harus berdasar teori kausalitas (sebab-akibat) atau hukum sebab akibat. Ia harus menganalisis dengan tepat sebab dan akibat dari apa yang akan dilakukannya.
‘Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 9 (hati) 12 (ambisi, motivasi). Ketiga angka tersebut juga merupakan salah satu indikator orang yang berjuz 16 sangat perasa, mudah terpancing perasaannya.
Seperti dijelaskan sebelumnya ia adalah tipe orang yang tidak mudah percaya. Ia lebih sepakat untuk mengikuti aturan main atau norma yang berlaku karena ain 3 juga berarti ain 20.
‘Ain 3 juga bermakna ain 37. Ia cukup mempunyai dasar untuk bisa menganalisis permasalahan dengan baik. Tetapi perasaanya lebih banyak bermain sehingga jadi penghalang berpikir dengan jernih.
‘Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka) ,15 (langkah nyata) ,1 Artinya ia tipe orang yang agak kurang sabar.
Dalam merealisasikan keinginanya, ia sering dihinggapi rasa gamang dan raguragu. Dengan terakomodasinya ‘ain 21 pada ‘ain 4 bisa memberikan jalan keluar baginya yaitu ia harus berpikir ulang untuk tidak terburu-buru dalam melakukan apa yang telah direncanakannya.
Bergabungnya ‘ain 38 menjadikan ia tipe orang yang kreatif. Rencana yang sudah ada memberikannya inspirasi mengembangkan lebih lanjut sehingga hasilnya lebih bisa maksimal.
‘Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan , penanganan) ,25 , 2 . Dari ketiga angka tersebut, kita bisa memahami orang yang berjuz 16 kurang mempertimbangan faktor lingkungan dalam merealisasikan keinginannya. Bahkan ia lebih sering bersikap cuek atau tidak peduli jika ambisinya muncul.
‘Ain 5 juga bisa berarti ain 22. Artinya kalau sudah asyik melakukan sesuatu, ia bisa lupa segalanya karena dalam melakukan pekerjaanya didasari target tertentu yang ada pada dirinya.
Karena ‘ain 5 bertalian dengan ain 39, ia lebih enjoy dalam melakukan segala sesuatu jika apa yang dilakukannya sesuai dengan minatnya. Dengan kata lain ia tipe orang yang suka mengikuti apa kata hatinya sehingga ia akan enggan mengerjakan sesuatu jika hatinya tidak mendorongnya untuk melakukan hal tersebut.
‘Ain 6
Angkanya adalah 6 (hukum, sendi),10 (perut), 3 (THT). Meleburnya tiga angka tersebut membuat orang yang membawa karakter juz 16 seorang yang normatif. Bila berinteraksi dengan sesamanya, ia lebih sering menilai orang dari sisi norma yang berlaku. ‘Ain 6 juga mempunyai korelasi dengan ain 23. Dari ‘ain ini pula, biasanya ia bersifat manja, terutama pada ibu atau ayah atau istri atau suaminya.
Berdasarkan Halaman
Taktis
Kita bisa memahami taktis dari seorang yang membawa karakter juz 16 dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai halaman 6 pada juz 16 yaitu berjumlah 93.
Kalau kita merujuk kembali pada urutan surah Al Qur’an, kita akan mendapatkan surah Ad Dhuha. Artinya ia adalah orang yang menyukai hal-hal yang baru dan mudah bosan.
Negatif/positif
Begitu pula dengan negatif/positif, yaitu dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13. Jumlah ayatnya pada halaman itu sebanyak 17 ayat.
Surah ke-17 adalah Al lsraa’, yang artinya Perjalanan Malam Hari. Seperti sudah dibahas pada uraian di atas orang yang berjuz 16 suka menyendiri dalam rangka mengaktualisasikan diri sekaligus menunjukkan pada lingkungannya bahwa ia eksis.
Perjalanan malam hari juga bisa bermakna ide atau gagasan. Tidak jarang orang juz 16 memiliki ide atau gagasan yang tidak dipikirkan orang lain.
Jalan keluar
Ini semakin kentara dengan jumlah ayat yang terdapat pada halaman 14 sampai 15 pada juz 16 yang berjumlah 34.
Surah ke-34 merujuk pada surah Saba (Kaum Pencari) yang mengisyaratkan jalan keluar bagi orang bejuz 16. Dalam mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi, ia lebih suka keluar tanpa arah yang jelas.
Dasar
Kita bisa memahaminya dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman terakhir yaitu halaman 16 pada juz 16 yang total berjumlah 14 ayat.
Surah yang ke 14 adalah surah Ibrahim. Seperti sudah dijelaskan pada uraian karakter juz-juz sebelumnya Ibrahim adalah simbol dari keteguhan dan ketegasan dalam mengambil sikap. Selain itu juga simbol dari gunung berapi.
Orang juz 16 pandai mengelola emosi. Namun suatu saat bisa meledak. Tidak peduli kapan dan dimana dia berada.
Kelemahan Fisik
Kelemaham fisik orang berjuz 16 terletak pada sistem pernafasan atau paru-paru dan tulang.
Ia mudah sesak nafas, capek dan pegal-pegal. Titik kelemahan lainnya terletak pada kepala dan saluran rahim. Orang juz 16 dan juz 14 rawan sekali dengan kista.
Pada juz 16 juga terdapat surah 19 (Maryam). 19 berarti pemecahan masalah. Artinya sebaiknya ia segera menyelesaikan masalah sehingga InsyaAllah ia tidak mudah sakit.
Sebaliknya bila selalu menumpuk masalah, ia akan menjadi lemah dan sakit-sakitan.
Kekurangan
Sensitif, kurang percaya diri, cepat mengambil kesimpulan, banyak sanggahan dan merasa paling tahu. Jika norma yang sudah disepakati oleh lingkungan tidak dilaksanakan, ia akan membuat aturan main sendiri, mudah bergaul.
Kelebihan
Sabar menunggu kesempatan, analisis tajam, cepat menangkap dan menyerap informasi, etos kerja dan komitmen yang tinggi, mempunyai skala prioritas, banyak membuat alternatif jalan keluar, jell menangkap peluang.
Karakter Juz 21
Karakter Juz 21
Seperti biasa, langkah pertama yang dilakukan untuk mengurai karakter manusia berdasarkan Al Qur’an adalah dengan mensubtitusikan angka juz ke dalam urutan surah Al Qur’an. Surah yang ke 21 adalah surah Al Anbiya’ yang berarti para nabi.
Sebagaimana para Nabi, orang yang membawa karakter juz 21 dibekali kemampuan untuk memimpin komunitasnya, atau setidaknya kata-katanya selalu menjadi acuan dan patokan untuk menuntun ke tujuan yang hendak dicapai.
Selain itu, orang yang membawa karakter juz 21 juga sering diliputi rasa gamang atau keragu-raguan dalam memutuskan sesuatu. Kata-katanya mudah berubah rubah. Bisa dipastikan, Dampaknya secara langsung dirasakan oleh orang-orang yang dipimpinnya, karena mereka mengacu dan berpegang pada apa yang telah dikatakan dan diputuskannya.
Namun, kewajiban para Nabi hanya menyampaikan risalah (misi, tugas) yang diembankan kepadanya, selebihnya mereka serahkan sepenuhnya kepada Dzat yang mengutusnya Allah SWT.
Tidak jauh beda dengan orang yang berjuz 21, ia bisa bersikap tidak peduli kepada lingkungannya ketika ia merasa sudah melakukan sesuatu yang menurutnya harus dilakukan. Atau boleh dikatakan demi menjaga “kepentingannya”, ia tega dan acuh tak acuh terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya.
Di sisi lain, jika masalah yang sangat pelik menerpanya, ia bisa goyah secara mental atau mudah stress. Ia butuh seseorang yang bersedia mendengar keluh kesahnya atau tempat curhat.
Layaknya para Nabi, ketika kaumnya mendustakannya, ia akan mengadukan hal tersebut kepada kekasihnya, tak lain Allah SWT.
Pada Juz 21, terdapat 5 surah, yaitu surah ke 29 yaitu Al Ankabut yang artinya laba-laba, dari ayat 45 sampai 69. Maknanya, laba-laba merupakan binatang yang lebih dikenal dengan jaring-jaringnya.
Setelah memasangnya, selanjutnya ia cenderung menunggu sampai ada binatang yang terjerat di dalamnya. Artinya orang yang berjuz 21 sabar menunggu peluang-peluang yang menguntungkannya. Ia begitu optimis bahwa peluang akan menghampirinya.
Jumlah ayat dari surah Al Ankabut yang terdapat pada juz 21 adalah 25 yang merujuk pada surah Al Furqan dalam urutan surah Al Qur’an.
Dalam melihat sebuah permasalahan, orang yang berjuz 21 terkesan agak kaku, sebab yang tergambar dipikirannya adalah salah dan benar, hitam dan putih. Ia juga tipe orang yang terbiasa fokus pada suatu permasalahan, artinya konsentrasinya mudah buyar jika harus mencampuradukkan berbagai masalah.
Sarang laba-laba bisa ada dimana saja, namun kadang kala kita tidak menemukan laba-laba tersebut. Artinya, seorang juz 21 mudah bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja. Ia akan meninggalkan begitu saja sesuatu yang sudah tidak menguntungkan baginya. Ia mudah membuat jaringan, namun sering kali menelantarkan jaringan yang sudah dibuatnya.
Setelah surah Al Ankabut adalah surah ke 30 yaitu Ar Ruum yang berarti bangsa romawi. Sejarah menceritakan bahwa bangsa romawi adalah sebuah bangsa besar dan adidaya, waktu itu tak satupun negara di dunia ini yang sanggup mengalahkannya. Ar Ruum merupakan surah penuh, artinya tidak terpisah atau berbagi dengan juz sebelumnya atau sesudahnya.
Ia adalah tipe orang yang sulit untuk mengalah dalam segala hal. Entahlah, ada sesuatu dalam dirinya yang membuatnya susah menerima jika ada orang lain berada di atasnya, ia harus beda dan selalu di atas.. Hal ini terjadi bila Ar Ruum dalam dirinya menonjol atau dominan. Dengan ungkapan lain, egoisitasnya tinggi.
Total ayat surah Ar Ruum pada juz 21 berjumlah 60 ayat, dari ayat 1 sampai 60. Kalau kita konversikan angka 60 dalam urutan surah maka kita akan mendapatkan surah Al Mumtahanah yang berarti perempuan yang diuji. Maknanya adalah dikala berbicara dengan orang lain, orang yang berjuz 21 kelihatan seperti menguji, padahal tidak ada maksud sedikitpun dari dirinya untuk berbuat demikian.
Bila kita cermati, kedua surah tersebut sangatlah berhubungan. Bangsa Romawi adalah bangsa yang tidak mudah dikalahkan. Namun, sejarah mencatat bahwa mereka kalah oleh seorang perempuan, yaitu Cleopatra.
Dalam kehidupan seorang juz 21 akan selalu mendapatkan ujian dari wanita (Al Mumtahanah). Ia mudah larut oleh bujuk rayu wanita. Namun, bila ia sudah mencintai seorang wanita, apapun akan dia berikan untuk membahagiakan wanita pujaannya dan menjaganya.
Surah berikutnya adalah Luqman yang berarti luqman, salah seorang hamba Allah swt yang terkenal bijak bestari. Maknanya orang yang berjuz 21 bisa bersikap bijak dalam menyikapi berbagai permasalahan yang dihadapinya. Sebuah hal yang kontradiktif bila dibandingkan dengan uraian surah Ar Ruum di atas.
Nah, justru inilah yang menarik pada diri orang yang berjuz 21, ada dua kutub yang terlihat sekilas berlawanan, namun kalau kita amati lebih jauh, kita akan menemukan hikmah di baliknya, yaitu keadilan dan kemahakuasaan Allah SWT dalam menciptakan manusia.
Jika Allah SWT menciptakan makhluk yang diklaimNya sebagai “Yang paling bagus bentuknya”, mempunyai kelebihan, maka di sisi lain, Dia sertakan pula kekurangannya, agar seimbang.
Selain itu, terbukti bahwa urutan surah-surah Al Qur’an adalah Tauqify yaitu ketetapan dari Nabi SAW dan tidak sembarangan. Bisa kita bayangkan jika salah satu surat yang ada di juz 21 terletak di juz berikutnya 22, maka bisa dipastikan tidak akan didapatkan uraian di atas.
Surah ke 31 yaitu Luqman dimulai dari ayat 1 sampai 34, jadi totalnya 34. Angka 34 mengingatkan kita pada surah Saba yang berarti kaum yang mencari. Seperti karakter juz sebelumnya 20, orang yang berjuz 21 juga jeli melihat peluang-peluang yang menguntungkannya.
Selanjutnya Surah ke 32 yaitu As Sajdah yang artinya sujud atau batasan. Inilah yang harus disadari dan dimengerti oleh orang yang membawa karakter juz 21, dikala Ar Ruum dominan pada dirinya, ia seringkali terlena dan lupa bahwa manusia diciptakan Allah SWT serba terbatas.
Kenapa As Sajadah dihubungkan dengan Ar Ruum, karena total ayat surah As Sajdah berjumlah 30 ayat yang merujuk pada surah Ar Rum.
Karena pengaruh surah As Sajdah inilah kadang kala ia merasa kemampuan yang dimiliknya terbatas atau tidak percaya diri. Atau ia paling tidak suka dibatasi gerak-geriknya, pasalnya ia termasuk orang yang menyukai kebebasan.
Surah yang terakhir adalah Al Ahzab yang artinya golongan yang bersekutu. Maknanya orang yang berjuz 21 adalah tipe orang yang jika mempunyai masalah justru mencari dan terjun dalam keramaian. Ia memerlukan partner atau teman untuk melakukan dan mewujudkan idenya. Dari sini bisa diketahui, orang bahwa ia juga mempunyai sifat tidak percaya diri.
Ayat Al Ahzab yang terdapat pada juz 21 juga berjumlah 30 ayat. Ini membuktikan bahwa jika orang yang berjuz 21 bisa melibatkan dan merangkul banyak pihak (Al Ankabut, jaringan), maka Ar Rum bisa berbalik menjadi positif. Karena, seberat apapun sebuah pekerjaan, jika dilakukan bersama-sama akan menjadi ringan. Ia juga suka berkelompok atau membentuk sebuah organisasi .
Berdasarkan Tanda ‘Ain
‘Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak, kepala), 7 (paruparu), 5 (tangan, penanganan). Kombinasi ketiga angka tersebut merepresentasikan bahwa orang yang membawa karakter juz 21 bukan tipe orang yang hanya bisa bicara saja. Ia berusaha mengaplikasikan apa yang ada dipikirannya, namun memang prosesnya memakan waktu yang cukup lama, karena ada unsur 7 diantara 1 dan 5.
Selain itu, ia juga selalu mengacu pada aturan yang berlaku dilingkungannya, karena ‘ain 1 bertalian dengan ‘ain 20 yang berarti aturan main. Namun, itu semua tergantung pada minatnya (ain 39). Dengan kata lain, ia mau melakukan sesuatu jika sesuai dengan keinginannya.
‘Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata, pengamatan), 12 (ambisi, motivasi), 6 (sendi, syaraf). Orang yang berjuz 21 memang dibekali kemampuan untuk bisa mengamati sesuatu dengan baik, analisisnya lumayan tajam.
Sayangnya, seringkali ia tidak yakin dengan hasil analisisnya sendiri sehingga membuatnya ragu dalam mengambil sikap. Hal ini wajar terjadi pada dirinya karena ‘ain 2 dalam teori putaran ‘ain (lihat daftar ‘ain) bertemu dengan ‘ain 21 yang berarti pemikiran ulang.
Karena sikapnya yang ragu dan mudah berubah dalam membuat keputusan tersebut, jika ia menjadi seorang pemimpin, akan berdampak kurang baik kepada orangorang yang dipimpinnya. Bisa dipastikan orang yang berada di bawahnya akan kebingunan dan kelabakan mengikuti pola kepemimpinannya.
‘Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 6 (sendi, hukum), 7 (udara). Ketika berbicara, orang yang berjuz 21 selalu mengacu pada aturan yang berlaku. Setidaknya, dalam hal retorika ia mempunyai kelebihan, namun adakalanya ia terlalu banyak bicara.
Keterkaitan ‘ain 3 dengan ‘ain 22 dalam putaran ‘ain membuktikan bahwa apa yang dibicarakan olehnya dilandasi oleh tujuan dan target tertentu. Boleh dibilang, ketika ia berbicara berarti ia mempunyai kepentingan terhadap masalah tersebut.
‘Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 10 (perut, pencernaan),1 (otak, kepala). Orang yang membawa karakter juz 21 tidak mengalami hambatan jika dituntut untuk merumuskan sesuatu yang ada dalam pikirannya.
‘Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan, penanganan), 9 (hati, nurani) , 2 (mata, pengamatan). Ia adalah tipe orang yang tidak akan bergerak jika hatinya tidak tersentuh. Tetapi tidak mudah untuk membuatnya tersentuh, karena harus melalui perjalanan analisis yang panjang.
Ketika sedang melakukan sesuatu, seringkali ia dipertemukan dengan ide atau gagasan baru, karena ia memang jeli dalam melihat kaitan antar masalah. Hal ini bisa dimaklumi karena ‘ain 5 bertemu dengan `ain 24.
‘Ain 6
Angkanya adalah 6 (saraf, sendi), 8 (darah, jantung), 3 (THT). Dari ketiga angka tersebut bisa disimpulkan bahwa orang yang berjuz 21 adalah sosok yang normatif. Ia juga berusaha agar norma diberlakukan pada lingkungannya ‘ain 25 .
Apabila 21 dipampatkan, hasilnya adalah 3 (2 + 1). ‘Ain ke-3 adalah THT. Artinya, ia bisa menjadi seorang yang terlalu banyak bicara. Atau seperti pepatah “Tong kosong nyaring bunyinya”.
Berdasarkan Halaman
Taktis
Taktis, dapat diketahui dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6. Totalnya 72 ayat yang merujuk pada surat Al Jin dalam urutan surah Al Qur’an. Al Jin adalah salah satu makhluk Allah SWT yang tersembunyi atau tidak bisa dilihat oleh mata manusia.
Maknanya orang yang berjuz 21 cenderung gandrung terhadap sesuatu yang sifatnya mistis atau supranatural. Atau bisa pula dikatakan untuk bisa membuatnya sadar, ia harus melihat atau mengalami sesuatu yang sifatnya supranatural.
Kehadiran jin tidak dapat kita lihat dengan mata biasa. Oleh karena itu kadang kala kehadiran seorang juz 21 sering diabaikan. Hal lnilah yang membuatnya merasa disepelekan.
Negatif/Positif
Negatif/ positif dipahami dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13 yang berjumlah 78 ayat. Selanjutnya kita konfersikan ke urutan surah Al Qur’an, yaitu An Naba’, artinya berita besar.
Demikian pula dengan orang yang berjuz 21, sesuatu yang kecil, dalam pandangannya adalah sebaliknya besar. Bisa juga berarti ia pandai mendramatisir sesuatu. Ia mudah terpancing dan terpengaruh oleh sesuatu berita yang belum tentu kebenarannya.
Jalan Keluar
Jalan keluar, didapat dari menjumlah totalkan ayat yang terdapat dari halaman 14 sampai 15, yaitu 19 ayat. Surah yang ke 19 adalah Maryam. Ini merupakan isyarat bagi orang yang berjuz 21, dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, sebaiknya ia dapat dengan bijak membedakan mana masalah yang ia harus melibatkan perasaannya dan tidak, sebagaimana Maryam dulu menyelesaikan masalahnya.
Dasar
Dasar, adalah jumlah ayat yang terdapat pada halaman terakhir juz 21 yaitu 10 ayat. Surah Yunus merupakan surah yang ke 10 yang berarti Nabi Yunus atau simbol air.
Pada dasarnya, orang yang berjuz 21 fleksibel dan bisa bergaul dengan siapa saja. Ia tidak mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 21 terletak pada mata, kepala, dan jantung (darah). Artinya ketika perasaan lagi labil, organ tubuh pertama yang terkena gangguan adalah kepala. Selain itu, organ tubuh yang rentan terkena gangguan kesehatan adalah usus besar.
Kesimpulan
Kekurangan
Suka mendramatisir sesuatu, peragu dan plin plan sehingga terkesan tidak tegas, cepat jenuh, banyak omong, sering menelantarkan jaringan, tidak gampang mengalah dan ingin menang sendiri, temperamental, arogan dan egois.
Kelebihan
Analisis tajam, bijak, gemar berpikir, mudah bergaul dan supel, sabar menunggu dan jell menangkap peluang yang menguntungkan, mobilitas tinggi, pandai berargumentasi.
Seperti biasa, langkah pertama yang dilakukan untuk mengurai karakter manusia berdasarkan Al Qur’an adalah dengan mensubtitusikan angka juz ke dalam urutan surah Al Qur’an. Surah yang ke 21 adalah surah Al Anbiya’ yang berarti para nabi.
Sebagaimana para Nabi, orang yang membawa karakter juz 21 dibekali kemampuan untuk memimpin komunitasnya, atau setidaknya kata-katanya selalu menjadi acuan dan patokan untuk menuntun ke tujuan yang hendak dicapai.
Selain itu, orang yang membawa karakter juz 21 juga sering diliputi rasa gamang atau keragu-raguan dalam memutuskan sesuatu. Kata-katanya mudah berubah rubah. Bisa dipastikan, Dampaknya secara langsung dirasakan oleh orang-orang yang dipimpinnya, karena mereka mengacu dan berpegang pada apa yang telah dikatakan dan diputuskannya.
Namun, kewajiban para Nabi hanya menyampaikan risalah (misi, tugas) yang diembankan kepadanya, selebihnya mereka serahkan sepenuhnya kepada Dzat yang mengutusnya Allah SWT.
Tidak jauh beda dengan orang yang berjuz 21, ia bisa bersikap tidak peduli kepada lingkungannya ketika ia merasa sudah melakukan sesuatu yang menurutnya harus dilakukan. Atau boleh dikatakan demi menjaga “kepentingannya”, ia tega dan acuh tak acuh terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya.
Di sisi lain, jika masalah yang sangat pelik menerpanya, ia bisa goyah secara mental atau mudah stress. Ia butuh seseorang yang bersedia mendengar keluh kesahnya atau tempat curhat.
Layaknya para Nabi, ketika kaumnya mendustakannya, ia akan mengadukan hal tersebut kepada kekasihnya, tak lain Allah SWT.
Pada Juz 21, terdapat 5 surah, yaitu surah ke 29 yaitu Al Ankabut yang artinya laba-laba, dari ayat 45 sampai 69. Maknanya, laba-laba merupakan binatang yang lebih dikenal dengan jaring-jaringnya.
Setelah memasangnya, selanjutnya ia cenderung menunggu sampai ada binatang yang terjerat di dalamnya. Artinya orang yang berjuz 21 sabar menunggu peluang-peluang yang menguntungkannya. Ia begitu optimis bahwa peluang akan menghampirinya.
Jumlah ayat dari surah Al Ankabut yang terdapat pada juz 21 adalah 25 yang merujuk pada surah Al Furqan dalam urutan surah Al Qur’an.
Dalam melihat sebuah permasalahan, orang yang berjuz 21 terkesan agak kaku, sebab yang tergambar dipikirannya adalah salah dan benar, hitam dan putih. Ia juga tipe orang yang terbiasa fokus pada suatu permasalahan, artinya konsentrasinya mudah buyar jika harus mencampuradukkan berbagai masalah.
Sarang laba-laba bisa ada dimana saja, namun kadang kala kita tidak menemukan laba-laba tersebut. Artinya, seorang juz 21 mudah bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja. Ia akan meninggalkan begitu saja sesuatu yang sudah tidak menguntungkan baginya. Ia mudah membuat jaringan, namun sering kali menelantarkan jaringan yang sudah dibuatnya.
Setelah surah Al Ankabut adalah surah ke 30 yaitu Ar Ruum yang berarti bangsa romawi. Sejarah menceritakan bahwa bangsa romawi adalah sebuah bangsa besar dan adidaya, waktu itu tak satupun negara di dunia ini yang sanggup mengalahkannya. Ar Ruum merupakan surah penuh, artinya tidak terpisah atau berbagi dengan juz sebelumnya atau sesudahnya.
Ia adalah tipe orang yang sulit untuk mengalah dalam segala hal. Entahlah, ada sesuatu dalam dirinya yang membuatnya susah menerima jika ada orang lain berada di atasnya, ia harus beda dan selalu di atas.. Hal ini terjadi bila Ar Ruum dalam dirinya menonjol atau dominan. Dengan ungkapan lain, egoisitasnya tinggi.
Total ayat surah Ar Ruum pada juz 21 berjumlah 60 ayat, dari ayat 1 sampai 60. Kalau kita konversikan angka 60 dalam urutan surah maka kita akan mendapatkan surah Al Mumtahanah yang berarti perempuan yang diuji. Maknanya adalah dikala berbicara dengan orang lain, orang yang berjuz 21 kelihatan seperti menguji, padahal tidak ada maksud sedikitpun dari dirinya untuk berbuat demikian.
Bila kita cermati, kedua surah tersebut sangatlah berhubungan. Bangsa Romawi adalah bangsa yang tidak mudah dikalahkan. Namun, sejarah mencatat bahwa mereka kalah oleh seorang perempuan, yaitu Cleopatra.
Dalam kehidupan seorang juz 21 akan selalu mendapatkan ujian dari wanita (Al Mumtahanah). Ia mudah larut oleh bujuk rayu wanita. Namun, bila ia sudah mencintai seorang wanita, apapun akan dia berikan untuk membahagiakan wanita pujaannya dan menjaganya.
Surah berikutnya adalah Luqman yang berarti luqman, salah seorang hamba Allah swt yang terkenal bijak bestari. Maknanya orang yang berjuz 21 bisa bersikap bijak dalam menyikapi berbagai permasalahan yang dihadapinya. Sebuah hal yang kontradiktif bila dibandingkan dengan uraian surah Ar Ruum di atas.
Nah, justru inilah yang menarik pada diri orang yang berjuz 21, ada dua kutub yang terlihat sekilas berlawanan, namun kalau kita amati lebih jauh, kita akan menemukan hikmah di baliknya, yaitu keadilan dan kemahakuasaan Allah SWT dalam menciptakan manusia.
Jika Allah SWT menciptakan makhluk yang diklaimNya sebagai “Yang paling bagus bentuknya”, mempunyai kelebihan, maka di sisi lain, Dia sertakan pula kekurangannya, agar seimbang.
Selain itu, terbukti bahwa urutan surah-surah Al Qur’an adalah Tauqify yaitu ketetapan dari Nabi SAW dan tidak sembarangan. Bisa kita bayangkan jika salah satu surat yang ada di juz 21 terletak di juz berikutnya 22, maka bisa dipastikan tidak akan didapatkan uraian di atas.
Surah ke 31 yaitu Luqman dimulai dari ayat 1 sampai 34, jadi totalnya 34. Angka 34 mengingatkan kita pada surah Saba yang berarti kaum yang mencari. Seperti karakter juz sebelumnya 20, orang yang berjuz 21 juga jeli melihat peluang-peluang yang menguntungkannya.
Selanjutnya Surah ke 32 yaitu As Sajdah yang artinya sujud atau batasan. Inilah yang harus disadari dan dimengerti oleh orang yang membawa karakter juz 21, dikala Ar Ruum dominan pada dirinya, ia seringkali terlena dan lupa bahwa manusia diciptakan Allah SWT serba terbatas.
Kenapa As Sajadah dihubungkan dengan Ar Ruum, karena total ayat surah As Sajdah berjumlah 30 ayat yang merujuk pada surah Ar Rum.
Karena pengaruh surah As Sajdah inilah kadang kala ia merasa kemampuan yang dimiliknya terbatas atau tidak percaya diri. Atau ia paling tidak suka dibatasi gerak-geriknya, pasalnya ia termasuk orang yang menyukai kebebasan.
Surah yang terakhir adalah Al Ahzab yang artinya golongan yang bersekutu. Maknanya orang yang berjuz 21 adalah tipe orang yang jika mempunyai masalah justru mencari dan terjun dalam keramaian. Ia memerlukan partner atau teman untuk melakukan dan mewujudkan idenya. Dari sini bisa diketahui, orang bahwa ia juga mempunyai sifat tidak percaya diri.
Ayat Al Ahzab yang terdapat pada juz 21 juga berjumlah 30 ayat. Ini membuktikan bahwa jika orang yang berjuz 21 bisa melibatkan dan merangkul banyak pihak (Al Ankabut, jaringan), maka Ar Rum bisa berbalik menjadi positif. Karena, seberat apapun sebuah pekerjaan, jika dilakukan bersama-sama akan menjadi ringan. Ia juga suka berkelompok atau membentuk sebuah organisasi .
Berdasarkan Tanda ‘Ain
‘Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak, kepala), 7 (paruparu), 5 (tangan, penanganan). Kombinasi ketiga angka tersebut merepresentasikan bahwa orang yang membawa karakter juz 21 bukan tipe orang yang hanya bisa bicara saja. Ia berusaha mengaplikasikan apa yang ada dipikirannya, namun memang prosesnya memakan waktu yang cukup lama, karena ada unsur 7 diantara 1 dan 5.
Selain itu, ia juga selalu mengacu pada aturan yang berlaku dilingkungannya, karena ‘ain 1 bertalian dengan ‘ain 20 yang berarti aturan main. Namun, itu semua tergantung pada minatnya (ain 39). Dengan kata lain, ia mau melakukan sesuatu jika sesuai dengan keinginannya.
‘Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata, pengamatan), 12 (ambisi, motivasi), 6 (sendi, syaraf). Orang yang berjuz 21 memang dibekali kemampuan untuk bisa mengamati sesuatu dengan baik, analisisnya lumayan tajam.
Sayangnya, seringkali ia tidak yakin dengan hasil analisisnya sendiri sehingga membuatnya ragu dalam mengambil sikap. Hal ini wajar terjadi pada dirinya karena ‘ain 2 dalam teori putaran ‘ain (lihat daftar ‘ain) bertemu dengan ‘ain 21 yang berarti pemikiran ulang.
Karena sikapnya yang ragu dan mudah berubah dalam membuat keputusan tersebut, jika ia menjadi seorang pemimpin, akan berdampak kurang baik kepada orangorang yang dipimpinnya. Bisa dipastikan orang yang berada di bawahnya akan kebingunan dan kelabakan mengikuti pola kepemimpinannya.
‘Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 6 (sendi, hukum), 7 (udara). Ketika berbicara, orang yang berjuz 21 selalu mengacu pada aturan yang berlaku. Setidaknya, dalam hal retorika ia mempunyai kelebihan, namun adakalanya ia terlalu banyak bicara.
Keterkaitan ‘ain 3 dengan ‘ain 22 dalam putaran ‘ain membuktikan bahwa apa yang dibicarakan olehnya dilandasi oleh tujuan dan target tertentu. Boleh dibilang, ketika ia berbicara berarti ia mempunyai kepentingan terhadap masalah tersebut.
‘Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 10 (perut, pencernaan),1 (otak, kepala). Orang yang membawa karakter juz 21 tidak mengalami hambatan jika dituntut untuk merumuskan sesuatu yang ada dalam pikirannya.
‘Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan, penanganan), 9 (hati, nurani) , 2 (mata, pengamatan). Ia adalah tipe orang yang tidak akan bergerak jika hatinya tidak tersentuh. Tetapi tidak mudah untuk membuatnya tersentuh, karena harus melalui perjalanan analisis yang panjang.
Ketika sedang melakukan sesuatu, seringkali ia dipertemukan dengan ide atau gagasan baru, karena ia memang jeli dalam melihat kaitan antar masalah. Hal ini bisa dimaklumi karena ‘ain 5 bertemu dengan `ain 24.
‘Ain 6
Angkanya adalah 6 (saraf, sendi), 8 (darah, jantung), 3 (THT). Dari ketiga angka tersebut bisa disimpulkan bahwa orang yang berjuz 21 adalah sosok yang normatif. Ia juga berusaha agar norma diberlakukan pada lingkungannya ‘ain 25 .
Apabila 21 dipampatkan, hasilnya adalah 3 (2 + 1). ‘Ain ke-3 adalah THT. Artinya, ia bisa menjadi seorang yang terlalu banyak bicara. Atau seperti pepatah “Tong kosong nyaring bunyinya”.
Berdasarkan Halaman
Taktis
Taktis, dapat diketahui dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6. Totalnya 72 ayat yang merujuk pada surat Al Jin dalam urutan surah Al Qur’an. Al Jin adalah salah satu makhluk Allah SWT yang tersembunyi atau tidak bisa dilihat oleh mata manusia.
Maknanya orang yang berjuz 21 cenderung gandrung terhadap sesuatu yang sifatnya mistis atau supranatural. Atau bisa pula dikatakan untuk bisa membuatnya sadar, ia harus melihat atau mengalami sesuatu yang sifatnya supranatural.
Kehadiran jin tidak dapat kita lihat dengan mata biasa. Oleh karena itu kadang kala kehadiran seorang juz 21 sering diabaikan. Hal lnilah yang membuatnya merasa disepelekan.
Negatif/Positif
Negatif/ positif dipahami dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13 yang berjumlah 78 ayat. Selanjutnya kita konfersikan ke urutan surah Al Qur’an, yaitu An Naba’, artinya berita besar.
Demikian pula dengan orang yang berjuz 21, sesuatu yang kecil, dalam pandangannya adalah sebaliknya besar. Bisa juga berarti ia pandai mendramatisir sesuatu. Ia mudah terpancing dan terpengaruh oleh sesuatu berita yang belum tentu kebenarannya.
Jalan Keluar
Jalan keluar, didapat dari menjumlah totalkan ayat yang terdapat dari halaman 14 sampai 15, yaitu 19 ayat. Surah yang ke 19 adalah Maryam. Ini merupakan isyarat bagi orang yang berjuz 21, dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, sebaiknya ia dapat dengan bijak membedakan mana masalah yang ia harus melibatkan perasaannya dan tidak, sebagaimana Maryam dulu menyelesaikan masalahnya.
Dasar
Dasar, adalah jumlah ayat yang terdapat pada halaman terakhir juz 21 yaitu 10 ayat. Surah Yunus merupakan surah yang ke 10 yang berarti Nabi Yunus atau simbol air.
Pada dasarnya, orang yang berjuz 21 fleksibel dan bisa bergaul dengan siapa saja. Ia tidak mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 21 terletak pada mata, kepala, dan jantung (darah). Artinya ketika perasaan lagi labil, organ tubuh pertama yang terkena gangguan adalah kepala. Selain itu, organ tubuh yang rentan terkena gangguan kesehatan adalah usus besar.
Kesimpulan
Kekurangan
Suka mendramatisir sesuatu, peragu dan plin plan sehingga terkesan tidak tegas, cepat jenuh, banyak omong, sering menelantarkan jaringan, tidak gampang mengalah dan ingin menang sendiri, temperamental, arogan dan egois.
Kelebihan
Analisis tajam, bijak, gemar berpikir, mudah bergaul dan supel, sabar menunggu dan jell menangkap peluang yang menguntungkan, mobilitas tinggi, pandai berargumentasi.
Karakter Juz 17
Karakter Juz 17.Berdasarkan urutan surah sesuai dengan nomer juznya, surah ke-17 adalah Al Isra (perjalanan malam). Sebuah isyarat bahwa orang yang membawa karakter juz 17 ketika menghadapi permasalahan, memilih menenangkan diri dulu sebelum memecahkannya. Baginya masalah harus diselesaikan dengan kepala dingin.
Menenangkan diri versi orang yang berjuz 17 bisa berbentuk macam-macam. Bisa bergulat dengan dunia malam atau sebaliknya, mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengingat Isra merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.
Mimpi adalah salah satu bentuk "perjalanan" malam. Artinya, seorang juz 17 termasuk orang yang gemar bermimpi atau berfantasi. Atau orang juz 17 juga memiliki banyak sekali ide atau gagasan.
Salah satu dari 4 juz dalam Al Qur’an yang terdiri dari surah penuh, yaitu diawali oleh akhir surah dan diakhiri oleh akhir surah pula adalah juz 17. Memang empat juz tersebut antara lain juz 17, 28, 29, dan 30 tergolong juz yang "istimewa".
Artinya bisa jadi dengan tidak adanya surah yang pecah dalam juz-juz tersebut tanpa terkecuali juz 17 yang kita bahas pada edisi kali ini menjadikan seorang yang membawa karakter juz 17 mempunyai pribadi yang tidak ingin setengah-setengah dalam menangani sesuatu.
Selain itu, ia juga menganggap dirinya mampu untuk menangani masalah sendirian, entah kenapa ia tidak terbiasa dengan meminta pertimbangan atau pertolongan orang lain.
Surah-surah yang penuh dalam juz 17 juga menjadikannya orang yang selalu memperhitungkan apa yang hendak dilakukannya, atau dengan ungkapan yang lain jangan coba-coba untuk melakukan sesuatu secara serampangan (tidak sistematis) di depannya.
Surah penuh merupakan simbol keteraturan, kejelian dan ketepatan serta kecermatan. Atau singkatnya ia adalah figure yang prefeksionis, artinya segala sesuatu harus terlihat sempurna di hadapannya bagaimanapun caranya.
Juz 17 juga bermakna estimasi, bisa dikatakan orang yang berjuz 17 memiliki kelebihan dalam memprediksi suatu peristiwa atau kejadian. Selain itu, biasanya ia tidak bisa atau malas melakukan sesuatu jika tidak sesuai dengan pikirannya atau paling tidak ada benefit positif (manfaat) buatnya.
Surah Al Anbiya dan Al Hajj merupakan dua surah yang mengisi juz 17. Surah Al Anbiya (21), yaitu dari ayat 1 sampai 112. Makna dari Al Anbiya adalah secara etimologi adalah bentuk plural (jamak) dari kata Nabi yang berarti seorang Nabi atau pembawa berita.
Sebagaimana diketahui bahwa Para Nabi adalah hamba Allah SWT yang terpilih untuk membawakan berita (wahyu) dan menjadi pemimpin untuk umatnya masing-masing, kecuali Nabi Muhammad yang diutus untuk seluruh manusia.
Yang perlu diketahui disini adalah bahwa para Nabi hanya menyampaikan wahyu dan menjelaskannya kepada umatnya, tidak lebih. Artinya Nabi adalah sosok pemimpin yang merupakan eksekutor atas norma dan peraturan Allah SWT.
Jika wahyu tidak mengakomodasi detail permasalahan yang dihadapi oleh mereka, maka dengan kapasitas sebagai nabi mereka diberikan hak untuk berijtihad untuk menyikapi dan mencari solusi atas persoalan mereka.
Nah, dari sini kita sudah mendapat gambaran sekilas tentang sifat orang yang membawa karakter juz 17. la mempunyai kebiasaan dalam menyikapi sebuah permasalahan dengan mengembalikan kepada norma atau aturan yang berlaku pada lingkungannya, jika norma atau aturan tersebut tidak mengkover maka ia akan berijtihad mengambil inisiatif untuk memecahkan masalahnya sendiri sehingga kesan subjektif akan terlihat padanya.
Sayangnya, karena Nabi diberikan kewenangan oleh Allah menjadi eksekutor dan legislator (pembuat peraturan) dalam hal-hal tertentu, berpengaruh terhadap karakter orang yang berjuz 17, kadang-kadang tanpa disadari, ia memaksakan keinginan atau kehendaknya pada orang lain, atau setidaknya orang harus setuju dengan pendapatnya.
Namun, dibalik kesan angkuh yang melekat padanya, tersimpan sifat yang tulus , peduli pada lingkungan dan ikhlas serta pemaaf. Karena total ayat surah Al Anbiya yang terdapat pada juz 17 adalah 112 yang merujuk pada surah Al Ikhlas yang artinya memurnikan keesaan Allah. Selain itu, dengan kemampuan bernegosiasi dan berdialog, ia bisa mempengaruhi seseorang atau kelompok
Selanjutnya adalah surah Al Hajj (ibadah haji), yaitu dari ayat 1 sampai ayat 78. lbadah haji merupakan rukun Islam yang ke lima, apabila seorang muslim telah selesai melaksanakannya maka islamnya telah sempurna. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa orang yang berjuz 17 dalam melihat berbagai hal harus tampak sempurna, namun yang seringkali ia lupakan bahwa sempurna menurutnya belum tentu sempurna menurut orang lain.
Jumlah ayat surah Al Hajj yang ada pada juz 17 adalah 78. Kalau kita konversikan kedalam urutan surah Al Qur’an maka kita akan mendapatkan surah An Naba' (berita besar). Artinya orang yang membawa karakter juz 17 bisa menjadi pusat perhatian, antusias (cepat semangat dalam melakukan sesuatu tetapi tidak jarang cepat pula pudarnya), dan mempunyai modal untuk meyakinkan orang.
Berdasarkan Tanda 'Ain
Sejak dulu, tanda 'ain merupakan sebuah teka-teki yang harus dipecahkan selain merupakan tanda waqaf (berhenti), terutama berkaitan dengan angka-angka yang terbubuh padanya. Dasar pemaknaan 'ain sebagai tanda waqaf pun tidak kuat karena selain merupakan bentuk hasil ijtihad ulama, argumen yang merujuk pada literature tertentu juga tidak ditemukan.
'Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak, kepala), 10 (pencernaan), 1. Kombinasi angka tersebut merupakan isyarat bahwa orang yang membawa karakter juz 17 gemar berpikir, dengan kata lain ia bisa diajak untuk berpikir simple dan bisa juga berpikir rumit dan njlimet. Oleh karena itu, pola pemikiran seorang juz 17 kadang kala terkesan kaku dan cenderung bernilai subjektif.
'Ain 1 mempunyai korelasi dengan ain 18, artinya setiap yang dipikirkan dan akan dilakukannya sebaiknya selalu didasari oleh pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Salah satu yang harus menjadi pertimbangannya adalah factor lingkungan. la harus melakukan pengamatan yang cermat agar apa yang dipikirkanya tepat sasaran, hal tersebut perlu dilakukan karena 'ain 1 juga masih bertalian dengan ain 35.
'Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata, pengamatan), 19 (pemecahan masalah), 2. Pandangan dan analisis seorang yang berjuz 17 boleh dibilang tajam dan selalu mengarah pada penyelesaian masalah. Entah kenapa ia kurang terlalu suka dengan pandangan yang bertele-tele.
Hal tersebut semakin diperkuat dengan putaran 'ain yang kedua sehingga 'ain 2 berkaitan dengan 'ain 19. Terakomodirnya 'ain 19 sampai dua kali pada 'ain 2 membuat makna yang terkandung di dalamanya semakin jelas dan terasa.
Putaran 'ain yang terakhir jatuh pada angka 36, artinya analisisnya sebaiknya juga didasari oleh pertimbangan sebab akibat atas apa yang akan dilakukannya.
'Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 12 (ambisi, motivasi), 3. Membaurnya ketiga angka tersebut menjadi satu kesatuan menyebabkan orang yang membawa karakter juz 17 dalam menyampaikan sesuatu terlalu menggebu-nggebu dan bersemangat sehingga ada kesan tertentu dibalik apa yang disampaikannya. la sangat gigih untuk merealisasikan gagasannya. Atau dengan ungkapan yang lain, apa yang ia sukai akan ia perjuangkan habis-habisan tanpa memperdulikan orang lain.
Dalam berbicara pun, biasanya ia sangat jeli dalam menganalisis bahasa yang dipergunakan, dan baginya tepat atau tidaknya pemakaian bahasa dalam bertutur merupakan barometer apakah seseorang mengerti dengan apa yang dibicarakannya. Hal itu wajar, karena `ain 3 mempunyai korelasi dengan 'ain 20 (aturan main).
`Ain 3 juga bertalian dengan `ain 37. la merasa tidak puas dengan hanya berbicara saja, biasanya ia selalu bisa menfollow up dari apa yang telah ia ucapkan atau apa yang menjadi idenya.
'Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 9 (hati nurani), 4. Dalam membuat perencanaan sebuah pekerjaan, kalau sedang hatinya tidak galau, maka ia akan dapat menyelesaikannya dengan balk, begitu sebaliknya.
Putaran 'ain 4 pertama menghasilkan angka 21. Sebaiknya ia memikirkan ulang dalam rangka mengkaji secara matang apa yang akan dilakukannya.
Putaran yang terakhir berujud angka 38. Setelah melalui analisa dan pengkajian yang cukup, maka ia juga harus memikirkan bagaimana mengembangkannya pada masa mendatang.
'Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan, penanganan), 25 (lingkungan), 5. Dari ketiga angka tersebut bisa dipahami bahwa orang yang berjuz 17 menjadikan lingkungan sebagai faktor yang harus diperhitungkan terkait dengan rencana yang akan dilakukannya.
Dalam melakukan sesuatu pun, ia sudah terbiasa bekerja dengan target tertentu. Hal ini disebabkan 'ain 5 mempunyai korelasi dengan ain 22, artinya target.
'Ain 5 berkitan dengan 'ain 39. Dalam melakukan pekerjaannya, kalau tidak sesuai dengan minatnya, maka bisa diperkirakan ia akan malas melakukannya. Bila mau melakukanpun karena terpaksa, akhirnya hasilnya kurang maksimal
`Ain 6
Angkanya adalah 6 (sendi, hukum), 18 (pertimbangan), 6. la tidak suka berspekulasi, sesuatu harus sistematis dan jelas, khususnya masalah legalitas atau sesuai dengan hukum yang berlaku.
Namun sayang, terkadang ia sendiri pada saat tertentu melanggar peraturan yang ia buat sendiri. Parahnya, ia bisa menjadi seorang yang konsisten dalam ketidak konsitenan.
Berdasarkan Halaman
Halaman Al Qur’an juga bisa dijadikan indikator dalam mengkaji karakter manusia berdasarkan metode struktur Al Qur’an, tentu yang dimaksud Al Qur’an di sini adalah mushaf format 18 baris. Dalam usaha untuk menguraikan karakter berdasarkan halaman Al Qur’an, dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
Taktis
Taktis dapat dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 dari juz 17, yaitu berjumlah 82 ayat. Jumlah ayat ini selanjutnya dikorelasikan menjadi urutan surah. Surah Al Qur’an yang ke-82 adalah Al Infithar artinya yang terbelah. Orang yang membawa karakter juz 17 cenderung emosional dan meledak-ledak dalam menyampaikan sesuatu. la juga tergolong orang yang enerjik. Namanya terbelah, sering kali ia dihadapkan pada kondisi dilematis dalam mengambil keputusan.
Negatif / Positif
Begitu pula dengan negatif/positif, bisa diketahui dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13 yang total berjumlah 74. Urutan surah Al Qur’an ke 74 adalah Al Muddatsir yang berarti orang yang berselimut. Orang yang berjuz 17 biasanya tertutup dan malas jika harus mengikuti aturan orang lain, dengan kata lain ia agak susah diatur. Tidak jarang, kita tidak dapat mengerti apa yang menjadi keinginan seorang juz 17.
Jalan Keluar
Jalan keluar bagi orang yang membawa karakter juz 17 di dapat dari jumlah ayat yang berada pada halaman 14 dan 15, yaitu 25 ayat. Surah Al Qur’an yang ke 25 adalah Al Furqan, artinya pembeda. la adalah tipe orang yang tidak bisa mencampuradukkan berbagai permasalahan. Baginya masalah harus dipetakan dan dibahas serta diselesaikan menurut jenis dan macamnya sehingga dalam mencari solusinya bisa terarah atau fokus.
Namanya juga pembeda, ia lebih percaya diri bila bisa berbeda dengan yang lain, meskipun orang lain menganggap hal itu aneh. Dengan kata lain, ia berani tampil beda. Karena hal inilah yang dijadikan senjata untuk menutupi kekurangan dirinya.
Dasar
Di dapat dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman terakhir yaitu halaman 16 pada juz 17 yang total berjumlah 9 ayat. Surah ke 9 Al Qur’an adalah At Taubah. Seperti dijelaskan di awal, bahwa orang yang berjuz 17 sebenarnya adalah tipe pemaaf. Selain itu ia sulit untuk melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.
Tapi, bila kesalahan tersebut fatal baginya. la menjadi seorang yang keras dan tidak bisa memaafkan kesalahan tersebut. Jangankan memaafkan, menegur orang tersebut pun enggan.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang berjuz 17 terletak pada jantung dan darah. Selain itu juga pada bagian kepala dan sistem respirasi atau pernafasan (paru-paru), wajar jika ia sering mengalami sesak nafas atau gangguan pernafasan lainnya. Bagian tubuh lain yang lemah adalah THT, sehingga ia mudah terserang gangguan pernafasan, batuk, pilek dan lain-lain.
Selain itu bagi seorang juz 17 pria, yang harus dia jaga adalah prostat.
Kesimpulan
Kekurangan
Selalu melihat permasalahan menurut pendapat pribadi, emosional, malas jika tidak sesuai dengan keinginannya (moody), merasa mampu melakukan sesuatu sendirian (mandiri). Suka memaksakan kehendak
Kelebihan
Prefeksionis, penuh perhitungan, cermat, logis, pemaaf, tidak suka bertele-tele, enerjik, memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan. Berani tampil Beda.
Menenangkan diri versi orang yang berjuz 17 bisa berbentuk macam-macam. Bisa bergulat dengan dunia malam atau sebaliknya, mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengingat Isra merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.
Mimpi adalah salah satu bentuk "perjalanan" malam. Artinya, seorang juz 17 termasuk orang yang gemar bermimpi atau berfantasi. Atau orang juz 17 juga memiliki banyak sekali ide atau gagasan.
Salah satu dari 4 juz dalam Al Qur’an yang terdiri dari surah penuh, yaitu diawali oleh akhir surah dan diakhiri oleh akhir surah pula adalah juz 17. Memang empat juz tersebut antara lain juz 17, 28, 29, dan 30 tergolong juz yang "istimewa".
Artinya bisa jadi dengan tidak adanya surah yang pecah dalam juz-juz tersebut tanpa terkecuali juz 17 yang kita bahas pada edisi kali ini menjadikan seorang yang membawa karakter juz 17 mempunyai pribadi yang tidak ingin setengah-setengah dalam menangani sesuatu.
Selain itu, ia juga menganggap dirinya mampu untuk menangani masalah sendirian, entah kenapa ia tidak terbiasa dengan meminta pertimbangan atau pertolongan orang lain.
Surah-surah yang penuh dalam juz 17 juga menjadikannya orang yang selalu memperhitungkan apa yang hendak dilakukannya, atau dengan ungkapan yang lain jangan coba-coba untuk melakukan sesuatu secara serampangan (tidak sistematis) di depannya.
Surah penuh merupakan simbol keteraturan, kejelian dan ketepatan serta kecermatan. Atau singkatnya ia adalah figure yang prefeksionis, artinya segala sesuatu harus terlihat sempurna di hadapannya bagaimanapun caranya.
Juz 17 juga bermakna estimasi, bisa dikatakan orang yang berjuz 17 memiliki kelebihan dalam memprediksi suatu peristiwa atau kejadian. Selain itu, biasanya ia tidak bisa atau malas melakukan sesuatu jika tidak sesuai dengan pikirannya atau paling tidak ada benefit positif (manfaat) buatnya.
Surah Al Anbiya dan Al Hajj merupakan dua surah yang mengisi juz 17. Surah Al Anbiya (21), yaitu dari ayat 1 sampai 112. Makna dari Al Anbiya adalah secara etimologi adalah bentuk plural (jamak) dari kata Nabi yang berarti seorang Nabi atau pembawa berita.
Sebagaimana diketahui bahwa Para Nabi adalah hamba Allah SWT yang terpilih untuk membawakan berita (wahyu) dan menjadi pemimpin untuk umatnya masing-masing, kecuali Nabi Muhammad yang diutus untuk seluruh manusia.
Yang perlu diketahui disini adalah bahwa para Nabi hanya menyampaikan wahyu dan menjelaskannya kepada umatnya, tidak lebih. Artinya Nabi adalah sosok pemimpin yang merupakan eksekutor atas norma dan peraturan Allah SWT.
Jika wahyu tidak mengakomodasi detail permasalahan yang dihadapi oleh mereka, maka dengan kapasitas sebagai nabi mereka diberikan hak untuk berijtihad untuk menyikapi dan mencari solusi atas persoalan mereka.
Nah, dari sini kita sudah mendapat gambaran sekilas tentang sifat orang yang membawa karakter juz 17. la mempunyai kebiasaan dalam menyikapi sebuah permasalahan dengan mengembalikan kepada norma atau aturan yang berlaku pada lingkungannya, jika norma atau aturan tersebut tidak mengkover maka ia akan berijtihad mengambil inisiatif untuk memecahkan masalahnya sendiri sehingga kesan subjektif akan terlihat padanya.
Sayangnya, karena Nabi diberikan kewenangan oleh Allah menjadi eksekutor dan legislator (pembuat peraturan) dalam hal-hal tertentu, berpengaruh terhadap karakter orang yang berjuz 17, kadang-kadang tanpa disadari, ia memaksakan keinginan atau kehendaknya pada orang lain, atau setidaknya orang harus setuju dengan pendapatnya.
Namun, dibalik kesan angkuh yang melekat padanya, tersimpan sifat yang tulus , peduli pada lingkungan dan ikhlas serta pemaaf. Karena total ayat surah Al Anbiya yang terdapat pada juz 17 adalah 112 yang merujuk pada surah Al Ikhlas yang artinya memurnikan keesaan Allah. Selain itu, dengan kemampuan bernegosiasi dan berdialog, ia bisa mempengaruhi seseorang atau kelompok
Selanjutnya adalah surah Al Hajj (ibadah haji), yaitu dari ayat 1 sampai ayat 78. lbadah haji merupakan rukun Islam yang ke lima, apabila seorang muslim telah selesai melaksanakannya maka islamnya telah sempurna. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa orang yang berjuz 17 dalam melihat berbagai hal harus tampak sempurna, namun yang seringkali ia lupakan bahwa sempurna menurutnya belum tentu sempurna menurut orang lain.
Jumlah ayat surah Al Hajj yang ada pada juz 17 adalah 78. Kalau kita konversikan kedalam urutan surah Al Qur’an maka kita akan mendapatkan surah An Naba' (berita besar). Artinya orang yang membawa karakter juz 17 bisa menjadi pusat perhatian, antusias (cepat semangat dalam melakukan sesuatu tetapi tidak jarang cepat pula pudarnya), dan mempunyai modal untuk meyakinkan orang.
Berdasarkan Tanda 'Ain
Sejak dulu, tanda 'ain merupakan sebuah teka-teki yang harus dipecahkan selain merupakan tanda waqaf (berhenti), terutama berkaitan dengan angka-angka yang terbubuh padanya. Dasar pemaknaan 'ain sebagai tanda waqaf pun tidak kuat karena selain merupakan bentuk hasil ijtihad ulama, argumen yang merujuk pada literature tertentu juga tidak ditemukan.
'Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak, kepala), 10 (pencernaan), 1. Kombinasi angka tersebut merupakan isyarat bahwa orang yang membawa karakter juz 17 gemar berpikir, dengan kata lain ia bisa diajak untuk berpikir simple dan bisa juga berpikir rumit dan njlimet. Oleh karena itu, pola pemikiran seorang juz 17 kadang kala terkesan kaku dan cenderung bernilai subjektif.
'Ain 1 mempunyai korelasi dengan ain 18, artinya setiap yang dipikirkan dan akan dilakukannya sebaiknya selalu didasari oleh pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Salah satu yang harus menjadi pertimbangannya adalah factor lingkungan. la harus melakukan pengamatan yang cermat agar apa yang dipikirkanya tepat sasaran, hal tersebut perlu dilakukan karena 'ain 1 juga masih bertalian dengan ain 35.
'Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata, pengamatan), 19 (pemecahan masalah), 2. Pandangan dan analisis seorang yang berjuz 17 boleh dibilang tajam dan selalu mengarah pada penyelesaian masalah. Entah kenapa ia kurang terlalu suka dengan pandangan yang bertele-tele.
Hal tersebut semakin diperkuat dengan putaran 'ain yang kedua sehingga 'ain 2 berkaitan dengan 'ain 19. Terakomodirnya 'ain 19 sampai dua kali pada 'ain 2 membuat makna yang terkandung di dalamanya semakin jelas dan terasa.
Putaran 'ain yang terakhir jatuh pada angka 36, artinya analisisnya sebaiknya juga didasari oleh pertimbangan sebab akibat atas apa yang akan dilakukannya.
'Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 12 (ambisi, motivasi), 3. Membaurnya ketiga angka tersebut menjadi satu kesatuan menyebabkan orang yang membawa karakter juz 17 dalam menyampaikan sesuatu terlalu menggebu-nggebu dan bersemangat sehingga ada kesan tertentu dibalik apa yang disampaikannya. la sangat gigih untuk merealisasikan gagasannya. Atau dengan ungkapan yang lain, apa yang ia sukai akan ia perjuangkan habis-habisan tanpa memperdulikan orang lain.
Dalam berbicara pun, biasanya ia sangat jeli dalam menganalisis bahasa yang dipergunakan, dan baginya tepat atau tidaknya pemakaian bahasa dalam bertutur merupakan barometer apakah seseorang mengerti dengan apa yang dibicarakannya. Hal itu wajar, karena `ain 3 mempunyai korelasi dengan 'ain 20 (aturan main).
`Ain 3 juga bertalian dengan `ain 37. la merasa tidak puas dengan hanya berbicara saja, biasanya ia selalu bisa menfollow up dari apa yang telah ia ucapkan atau apa yang menjadi idenya.
'Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 9 (hati nurani), 4. Dalam membuat perencanaan sebuah pekerjaan, kalau sedang hatinya tidak galau, maka ia akan dapat menyelesaikannya dengan balk, begitu sebaliknya.
Putaran 'ain 4 pertama menghasilkan angka 21. Sebaiknya ia memikirkan ulang dalam rangka mengkaji secara matang apa yang akan dilakukannya.
Putaran yang terakhir berujud angka 38. Setelah melalui analisa dan pengkajian yang cukup, maka ia juga harus memikirkan bagaimana mengembangkannya pada masa mendatang.
'Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan, penanganan), 25 (lingkungan), 5. Dari ketiga angka tersebut bisa dipahami bahwa orang yang berjuz 17 menjadikan lingkungan sebagai faktor yang harus diperhitungkan terkait dengan rencana yang akan dilakukannya.
Dalam melakukan sesuatu pun, ia sudah terbiasa bekerja dengan target tertentu. Hal ini disebabkan 'ain 5 mempunyai korelasi dengan ain 22, artinya target.
'Ain 5 berkitan dengan 'ain 39. Dalam melakukan pekerjaannya, kalau tidak sesuai dengan minatnya, maka bisa diperkirakan ia akan malas melakukannya. Bila mau melakukanpun karena terpaksa, akhirnya hasilnya kurang maksimal
`Ain 6
Angkanya adalah 6 (sendi, hukum), 18 (pertimbangan), 6. la tidak suka berspekulasi, sesuatu harus sistematis dan jelas, khususnya masalah legalitas atau sesuai dengan hukum yang berlaku.
Namun sayang, terkadang ia sendiri pada saat tertentu melanggar peraturan yang ia buat sendiri. Parahnya, ia bisa menjadi seorang yang konsisten dalam ketidak konsitenan.
Berdasarkan Halaman
Halaman Al Qur’an juga bisa dijadikan indikator dalam mengkaji karakter manusia berdasarkan metode struktur Al Qur’an, tentu yang dimaksud Al Qur’an di sini adalah mushaf format 18 baris. Dalam usaha untuk menguraikan karakter berdasarkan halaman Al Qur’an, dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
Taktis
Taktis dapat dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 dari juz 17, yaitu berjumlah 82 ayat. Jumlah ayat ini selanjutnya dikorelasikan menjadi urutan surah. Surah Al Qur’an yang ke-82 adalah Al Infithar artinya yang terbelah. Orang yang membawa karakter juz 17 cenderung emosional dan meledak-ledak dalam menyampaikan sesuatu. la juga tergolong orang yang enerjik. Namanya terbelah, sering kali ia dihadapkan pada kondisi dilematis dalam mengambil keputusan.
Negatif / Positif
Begitu pula dengan negatif/positif, bisa diketahui dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13 yang total berjumlah 74. Urutan surah Al Qur’an ke 74 adalah Al Muddatsir yang berarti orang yang berselimut. Orang yang berjuz 17 biasanya tertutup dan malas jika harus mengikuti aturan orang lain, dengan kata lain ia agak susah diatur. Tidak jarang, kita tidak dapat mengerti apa yang menjadi keinginan seorang juz 17.
Jalan Keluar
Jalan keluar bagi orang yang membawa karakter juz 17 di dapat dari jumlah ayat yang berada pada halaman 14 dan 15, yaitu 25 ayat. Surah Al Qur’an yang ke 25 adalah Al Furqan, artinya pembeda. la adalah tipe orang yang tidak bisa mencampuradukkan berbagai permasalahan. Baginya masalah harus dipetakan dan dibahas serta diselesaikan menurut jenis dan macamnya sehingga dalam mencari solusinya bisa terarah atau fokus.
Namanya juga pembeda, ia lebih percaya diri bila bisa berbeda dengan yang lain, meskipun orang lain menganggap hal itu aneh. Dengan kata lain, ia berani tampil beda. Karena hal inilah yang dijadikan senjata untuk menutupi kekurangan dirinya.
Dasar
Di dapat dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman terakhir yaitu halaman 16 pada juz 17 yang total berjumlah 9 ayat. Surah ke 9 Al Qur’an adalah At Taubah. Seperti dijelaskan di awal, bahwa orang yang berjuz 17 sebenarnya adalah tipe pemaaf. Selain itu ia sulit untuk melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.
Tapi, bila kesalahan tersebut fatal baginya. la menjadi seorang yang keras dan tidak bisa memaafkan kesalahan tersebut. Jangankan memaafkan, menegur orang tersebut pun enggan.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang berjuz 17 terletak pada jantung dan darah. Selain itu juga pada bagian kepala dan sistem respirasi atau pernafasan (paru-paru), wajar jika ia sering mengalami sesak nafas atau gangguan pernafasan lainnya. Bagian tubuh lain yang lemah adalah THT, sehingga ia mudah terserang gangguan pernafasan, batuk, pilek dan lain-lain.
Selain itu bagi seorang juz 17 pria, yang harus dia jaga adalah prostat.
Kesimpulan
Kekurangan
Selalu melihat permasalahan menurut pendapat pribadi, emosional, malas jika tidak sesuai dengan keinginannya (moody), merasa mampu melakukan sesuatu sendirian (mandiri). Suka memaksakan kehendak
Kelebihan
Prefeksionis, penuh perhitungan, cermat, logis, pemaaf, tidak suka bertele-tele, enerjik, memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan. Berani tampil Beda.
Karakter Juz 14
Karakter juz 14 Kalau kita merujuk pertama kali pada urutan surah Al Qur’an, maka surah yang ke-14 adalah Ibrahim.
Seperti diuraikan pada edisi yang lalu, bahwa Ibrahim adalah simbol kebiksanaan sekaligus keberanian dan ketegasan dalam mengambil sikap.
Modal dasar karakter yang memang diakui "lebih" dari pada yang lain. Andaikata orang yang membawa karakter juz 14 bisa sedikit menahan diri dan bisa mengendalikan emosi dan ego-nya, bisa dipastikan karakter di atas menjadi dominan pada dirinya.
Dalam kajian struktur Al Qur’an, nabi Ibrahim di simbolisasikan dengan gunung berapi. Seperti halnya gunung berapi yang kuat menyimpan dan meredam panasnya magma, juz 14 juga memiliki kemampuan seperti itu.
Ia bisa meredam emosi yang ada pada dirinya. Namun jangan salah, pada suatu saat magma itu bisa tersebut keluar yang berakibat rusaknya bentuk gunung dan daerah sekitar.
Bila seorang juz 14 dalam keadaan emosi, ia akan berbuat sesuka hatinya tanpa memperdulikan lingkungan sekitar dan dirinya. Akibatnya bisa merusak diri sendiri.
Juz 14 terdiri dari dua surat yaitu surat Al Hijr yaitu dari ayat 2 sampai 99, hal ini merupakan indikasi awal bahwa seorang yang membawa karakter juz 14 mempunyai sifat keras kepala.
Apa yang di inginkannya harus segera tercapai, kalau perlu ia mengambil inisiatif sendiri sekalipun tanpa bantuan orang lain.
Wajar kesan teledor dan ceroboh melekat pada dirinya karena dalam melakukan sesuatu tanpa disertai oleh pertimbangan yang matang. Hal inilah yang terkadang bisa membahayakannya.
Dalam kondisi ini la bisa bersikap "cuek bebek", artinya apapun kata orang tentang dirinya dan apa yang hendak di lakukannya ia tidak akan peduli. Sifat tersebut merupakan representasi dari Al Hijr yang berarti batu.
Yang menarik adalah satu ayat dari surah ini tertinggal pada juz 13. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa hanya satu ayat saja yang ditinggal, tidak dua, tiga, empat dan seterusnya. Salah satu pesan yang bisa kita tangkap terutama yang berhubungan dengan karakter orang yang berjuz 14 adalah segi kejiwaan dan mentalnya yang labil.
Bisa di pastikan pada saat menghadapi masalah yang berat atau ada masalah yang mengganggu pikiran dan perasaannya, maka ia akan merasa seolah-olah ada sesuatu yang hilang pada dirinya, perasaan " blank" atau kosong mungkin lebih tepat untuk menyebut situasi tersebut. Pada akhirnya bermuara pada kegalauan dan kebingungan yang memang acapkali menimpanya, kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Cobalah kita merujuk angka 1 pada struktur 'ain, maka kita akan mendapatkan bahwa angka 1 bermakna otak atau pribadi, dimana seharusnya ayat 1 dari Al Hijr tersebut bergabung dengan 98 ayat yang lain pada juz 14, tetapi ia harus terpisah dan "hilang" dari komunitasnya dan menyatu dengan komunitas yang lain pada juz 13.
Kehilangan satu ayat ini juga merupakan gambaran bahwa ia akan selalu merasa kurang atau yg hilang pada dirinya.
Oleh karena itu ia harus selalu berada dalam kondisi yang positif dan tidak terlalu dibebani dengan permasalahan-permasalahan yang berat untuk menjaga perasaannya agar tidak terjerembab dalam situasi kosong yang bisa mempengaruhi bahkan mengganggu kesehatannya secara fisik dan non fisik.
Total ayat dari surat Al Hijr yang terdapat pada juz 14 adalah 98. Bila merujuk pada surah ke 98 adalah surah Al Bayyinah yang berarti bukti yang nyata.
Hal ini juga menunjukkan bahwa orang yang berjuz 14 tidak mudah percaya terhadap orang lain dan apa yang di sampaikannya sampai ada bukti yang jelas di hadapannya atau setidaknya masuk dalam pemikirannya, ia memang boleh di bilang mempunyai kapasitas intelektual dan daya nalar yang baik.
Beda halnya jika surah Ibrahim yang dominan. la bisa menjadi seorang yang penurut kepada seseorang yang dianggap panutan. Apapun kata orang tersebut akan dituruti, meskipun salah. Inilah hal yang paling berbahaya.
Surah yang berikutnya adalah An Nahl yang artinya Lebah. Yaitu dari ayat 1 sampai 128. Kalau kita mempelajari karakteristik hewan yang bernama lebah maka kita akan mendapatkan banyak karakter yang merupakan refleksi dari karakter orang yang berjuz 14.
Karena itulah salah satu rahasia Allah SWT dibalik pencantuman nama hewan jenis herbivora tersebut menjadi sebuah surah dalam Al Qur’an.
Baiklah, mari kita uraikan dan korelasikan sifat-sifat hewani lebah ke dalam karakter juz 14. Lebah adalah salah satu dari sekian banyak hewan yang tergolong canggih dan pandai dalam membuat sarang serta menjaganya. Hal tersebut juga tercermin dari karakter orang yang berjuz 14.
la adalah seorang yang terampil dalam melakukan pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan kejelian yang tinggi khususnya yang dikerjakan dengan tangan (handy), misalnya handi craft (kerajinan tangan).
Talenta tersebut di pertegas dengan hasil pemampatan 1 + 4= 5 yang berarti tangan atau penanganan, memang inilah salah satu kelebihannya. la sangat telaten dalam menangani sesuatu yang memerlukan kesabaran.
Sementara itu, lebah merupakan binatang yang sangat sensitif. Ada perubahan sedikit saja di sekitar sarangnya, ia akan cepat bereaksi. Dengan kata lain, ia bisa menjadi orang yang peka perasaan sekaligus mudah tersinggung.
Bidang lain yang terkait dengan batu dan lebah adalah arsitektur dan seni bangunan, boleh di bilang ia memiliki sense of art yang tinggi, karena kalau kita lihat bahwa surat An Nahl diletakkan sesudah surat Al Hijr, maknanya adalah bahwa zaman dahulu sebelum ada semen untuk merekatkan batu, nenek moyang kita telah lebih dulu mengenal dan menggunakan media madu dan telur sebagai bahan perekatnya.
Dari sini kita mengetahui dan menyadari bahwa pada penempatan urut-urutan surat Al Qur’an tidak sembarangan karena di dalamnya terdapat apa yang dinamakan sebagai l'jaz yaitu nilai kemukjizatan Al Qur’an.
Dari sifat lebah, kita juga bisa mengetahui bahwa la juga merupakan orang yang cenderung over protektif terhadap lingkungannya.
Mulai dari dirinya sendiri, keluarga dan orangorang terdekatnya bahkan terhadap barangbarang yang menjadi koleksinya.
la akan bersikap reaktif dan progresif jika ada orang yang mencoba mengusiknya, sebagaimana lebah yang akan menyerang langsung siapa saja yang mencoba mengganggu sarang dan ratunya.
Namun, kalau kita bisa menanganinya (lebah) dengan balk, maka ia akan menghasilkan cairan yang di sebut Al Qur’an sebagai "Syaraabun Mukhtalifun Alwaanuhu fiihi Syifaun Lin-Naas" (minuman yang bermacam-macam warnanya yang mengandung obat bagi manusia) atau yang lebih kita kenal dengan madu.
Sebagaimana kita ketahui bahwa madu merupakan jenis minuman natural hewani yang sangat bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan kita, kita juga bisa memanfaatkannya untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Nah, begitu pula dengan orang yang membawa karakter juz 14, ketika kita bisa menghadapi, bergaul, dan bersosialisasi padanya dengan baik, entah dalam kapasitas sebagai seorang suami, adik, kakak, ataupun teman. Maka ia akan memberikan “madu”nya.
Artinya ia pun akan membalas apa yang telah kita lakukan kepadanya, bahkan bisa berlebih, dari sifat inilah tidak jarang ia "dimanfatkan" oleh orang lain, karenanya ia harus lebih berhati-hati dalam memilih dan lebih selektif terhadap orang yang akan diberinya madu.
Sebaliknya ia akan membalas dengan memberikan "sengatan maut" (bisa berupa perkataan atau perbuatan) apabila kita mencoba mengusik ataupun menyakitinya.
Jangan heran jika kita mendapati orang yang membawa karakter juz 14 mengucapkan kata-kata yang pelan tapi "menyengat" atau nyelekit yang bisa membuat lawan bicaranya terdiam dan tidak berkutik.
Berdasarkan Tanda Ain
Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak), 15 (langkah nyata), 1 (otak). Dari kombinasi angka tersebut bisa di pahami bahwa orang yang membawa karakter juz 14 selalu terburu-buru dan cenderung kurang pertimbangan untuk segera melakukan apa yang dipikirkannya (ide dan keinginan).
Disisi lain dalam suatu kondisi, ia bisa sangat membutuhkan orang lain di sisinya untuk hanya sekedar curhat. Kesan manja juga menempel pada dirinya, karena 'ain 1 juga berkaitan dengan 'ain 23 yang berarti manusia (bayi).
Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata), 10 (perut, pencernaan) , 2 (analisis, pengamatan). Kolaborasi angka tersebut merupakan salah satu indikasi kuat bahwa daya cerna orang yang berjuz 14 memang baik, bahkan kalau perlu diterima dulu baru dicerna kemudian.
Seperti yang dilakukan oleh hewan mamalia (memamah biak) misalnya sapi, dimana ia akan menelan dulu makanannya baru kemudian mengunyah dan mencernanya.
Dengan kapasitas daya cerna yang baik menghantarkannya untuk pandai mencari kaitan antar berbagai masalah, dengan kata lain analisisnya juga tergolong tajam karena 'ain 2 bertalian dengan 'ain 24 yang artinya kaitan, penunjuk arah. (lihat daftar angka 'ain)
Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 19 (pemecahan masalah) , 3 (THT). Dari asimilasi tiga angka tersebut kita bisa mengetahui bahwa tidak jarang ditemui orang yang membawa karakter 14 cenderung gemar berbicara atau cerewet, terlebih kaum hawa.
Sebaliknya bila dia seorang laki-laki, ia cenderung diam. Namun, seringkali hasil dari analisisnya tersebut merupakan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi sehingga bermanfaat bagi orang lain. la senantiasa ingin berbuat "sesuatu" yang positif untuk lingkungannya.
Kalau kita melihat putaran 'ain maka hal tersebut menjadi maklum karena 'ain 25 (lingkungan) juga ikut menginspirasi 'ain 3. Sehingga orang juz 14 bisa dikatakan mudah bergaul dan dapat menghidupkan suasana dimana dia berada dengan celotehnya.
Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 16 (dasar), 4. Artinya orang yang berjuz 14 selalu bertumpu dan bertolak pada hal yang sifatnya mendasar dalam menangani berbagai hal. la akan kesulitan jika dihadapkan pada sebuah persoalan yang ia tidak tahu inti (pokok) permasalahannya.
Namun seringkali ia bersikap pesimis dan kurang percaya diri jika ia merasa tidak mempunyai "modal" atau kemampuan.
Tapi sebenarnya itu hanya perasaannya saja, karena andaikata ia mencobanya terlebih dahulu peluang kesuksesan terbuka lebar di hadapannya, hal tersebut bisa terjadi akibat keikutsertaan 'ain 26 pada 'ain 4.
Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan), 19 (pemecahan masalah), 5 (penanganap). Dari ketiga angka tersebut kita bisa uraikan betapa orang yang berjuz 18 selalu ingin menyelesaikan permasalahannya sendiri, ada sebuah kekuatan (karakter) yang mendorong dirinya untuk cepat-cepat menanganinya sendiri tanpa perlu pikir panjang.
Begitu juga bila ia mendengar atau melihat seseorang yang mendapat masalah. Ia ingin cepat-cepat dapat membantunya, terlepas ia sanggup atau tidak. Hal ini sering kali dimanfaatkan oleh orang lain karena sifatnya yang "ringan tangan".
Ia juga tipe pekerja keras dan telaten, artinya ia akan melakukan hal apapun yang menjadi pekerjaan dan tanggungjawab dengan sebaik-baiknya.
Hal ini diilhami oleh 'ain 27 yang bertalian dengan 'ain 5. Namun sebaliknya ia bisa berbalik menjadi orang yang malas melakukan sesuatu jika perasaannya terganggu atau dengan memakai istilah yang telah dijelaskan di awal sebagai "kondisi kosong".
Ain 6
Angkanya adalah 6 (saraf, sendi), 20 (aturan main), 6. Artinya orang yang berjuz 14 tergolong orang yang normatif, atau dengan kata lain ia akan berusaha memposisikan dirinya agar sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku pada lingkungannya. Namun sebaliknya ia akan menjustifikasi salah terhadap siapapun yang melanggarnya.
Dari 'ain 28 yang bertalian langsung dengan `ain 6 ini semakin kuatlah nilai keteraturan (manajemen) yang ada pada dirinya.
Berdasarkan halaman
MENGURAI karakter manusia berdasarkan halaman pada kajian struktur Al Qur’an didasarkan pada 4 bagian besar, yaitu :
Taktis
Untuk bisa memahami taktis dari orang yang berjuz 14 kita harus terlebih dahulu menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 pada juz 14 yaitu 114 yang merujuk pada surah An Naas (manusiamanusia).
Untuk bisa mewujudkan keinginannya dengan baik, seharusnya ia harus melibatkan banyak orang sebagaimana sistem kerja lebah yang saling bergotong royong dan saling membantu antara satu dengan yang lain.
Kelemahan/Kelebihan
Begitu juga dengan kelemahan dan kelebihan, kita tidak bisa mengurainya tanpa menjumlahkan dahulu ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13 yang hasilnya adalah 76. Kalau kita lihat urutan surah Al Qur’an, maka kita akan mendapatkan surah Al Insan (manusia).
Dari sini terlihat kecenderungan orang yang berjuz 14 bersikap individual dalam menyelesaikan masalahnya sendiri dan tidak melihat kiri kanan atau tanpa bantuan atau pertimbangan orang lain karena Al Insan berbentuk mufrad, singular (tunggal, individu) sedangkan pada taktis berbentuk jama', plural (An Naas).
Dari sini nampak jelas bahwa juz 14 adalah orang yang memiliki jiwa sosial yang luar biasa. Tingkat empatinya bisa dibilang luar biasa. la mudah sekali terpengaruh oleh keadaan seseorang. Kadang ia susah membedakan apakah ia berpura-pura atau memang keadaan yang sebenarnya.
Jalan Keluar
Sedangkan cara memahami jalan keluar adalah dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 sampai 15 yang berjumlah 23 yaitu surah Al Mukminun (orangorang yang beriman).
Artinya pada saat tertentu dimana ia mengalami kebuntuan, maka tidak ada jalan lain kecuali menyelesaikan secara spiritual, dengan kata lain kepekaan spiritualnya juga layak diperhitungkan.
Dasar
Yang terakhir adalah dasar yang bisa kita ketahui dengan menjumlahkan ayat pada halaman terakhir pada juz 14 yaitu halaman 16 yang berjumlah 13. Surat ke 13 adalah Ar Ra'du (petir, kilat). Hal ini menunjukkan karakter dasar juz 14 yang cenderung keras dan susah dinasehati dan kalau lagi emosi bicaranya meledak-ledak layaknya suara petir yang menggelegar.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang berjuz 14 terletak pada bagian tangan yang bisa berwujud pegal-pegal, lecet dan sebagainya.
Bagian tubuh yang lain adalah sendi, syaraf. Dalam keadaan bingung dan panik maka seluruh tubuhnya akan mudah bergetar dan kaget serta terdiam tidak bisa melakukan sesuatu.
Hidung, telinga, dan tenggorokan (THT) juga rentan terkena gangguan fisik misalnya pilek, radang tenggorokan, panas dalam, sakit gigi dan sebagainya.
Gangguan kepala juga bisa menimpanya misalnya sakit kepala atau migraine, karena ada unsur 1 yang berarti kepala (otak) pada angka 14.
Kesimpulan
Kelemahan
Ceroboh, teledor, keras kepala (kemauan), Suka mengambil inisiatif sendiri, tidak banyak pertimbangan, kalau lagi marah suka mengeluarkan kata-kata pedas, pendendam. Dalam taraf tertentu is tidak segan-segan mencari jalan keluar yang dapat meng-hancurkan diri sendiri
Kelebihan
Pekerja keras, pemurah, terampil dan telaten, ingin selalu berbuat sesuatu yang berguna untuk lingkungannya. Memiliki jiwa sosial yang luar biasa. Berbuat tanpa memikirkan untung rugi.
Seperti diuraikan pada edisi yang lalu, bahwa Ibrahim adalah simbol kebiksanaan sekaligus keberanian dan ketegasan dalam mengambil sikap.
Modal dasar karakter yang memang diakui "lebih" dari pada yang lain. Andaikata orang yang membawa karakter juz 14 bisa sedikit menahan diri dan bisa mengendalikan emosi dan ego-nya, bisa dipastikan karakter di atas menjadi dominan pada dirinya.
Dalam kajian struktur Al Qur’an, nabi Ibrahim di simbolisasikan dengan gunung berapi. Seperti halnya gunung berapi yang kuat menyimpan dan meredam panasnya magma, juz 14 juga memiliki kemampuan seperti itu.
Ia bisa meredam emosi yang ada pada dirinya. Namun jangan salah, pada suatu saat magma itu bisa tersebut keluar yang berakibat rusaknya bentuk gunung dan daerah sekitar.
Bila seorang juz 14 dalam keadaan emosi, ia akan berbuat sesuka hatinya tanpa memperdulikan lingkungan sekitar dan dirinya. Akibatnya bisa merusak diri sendiri.
Juz 14 terdiri dari dua surat yaitu surat Al Hijr yaitu dari ayat 2 sampai 99, hal ini merupakan indikasi awal bahwa seorang yang membawa karakter juz 14 mempunyai sifat keras kepala.
Apa yang di inginkannya harus segera tercapai, kalau perlu ia mengambil inisiatif sendiri sekalipun tanpa bantuan orang lain.
Wajar kesan teledor dan ceroboh melekat pada dirinya karena dalam melakukan sesuatu tanpa disertai oleh pertimbangan yang matang. Hal inilah yang terkadang bisa membahayakannya.
Dalam kondisi ini la bisa bersikap "cuek bebek", artinya apapun kata orang tentang dirinya dan apa yang hendak di lakukannya ia tidak akan peduli. Sifat tersebut merupakan representasi dari Al Hijr yang berarti batu.
Yang menarik adalah satu ayat dari surah ini tertinggal pada juz 13. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa hanya satu ayat saja yang ditinggal, tidak dua, tiga, empat dan seterusnya. Salah satu pesan yang bisa kita tangkap terutama yang berhubungan dengan karakter orang yang berjuz 14 adalah segi kejiwaan dan mentalnya yang labil.
Bisa di pastikan pada saat menghadapi masalah yang berat atau ada masalah yang mengganggu pikiran dan perasaannya, maka ia akan merasa seolah-olah ada sesuatu yang hilang pada dirinya, perasaan " blank" atau kosong mungkin lebih tepat untuk menyebut situasi tersebut. Pada akhirnya bermuara pada kegalauan dan kebingungan yang memang acapkali menimpanya, kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Cobalah kita merujuk angka 1 pada struktur 'ain, maka kita akan mendapatkan bahwa angka 1 bermakna otak atau pribadi, dimana seharusnya ayat 1 dari Al Hijr tersebut bergabung dengan 98 ayat yang lain pada juz 14, tetapi ia harus terpisah dan "hilang" dari komunitasnya dan menyatu dengan komunitas yang lain pada juz 13.
Kehilangan satu ayat ini juga merupakan gambaran bahwa ia akan selalu merasa kurang atau yg hilang pada dirinya.
Oleh karena itu ia harus selalu berada dalam kondisi yang positif dan tidak terlalu dibebani dengan permasalahan-permasalahan yang berat untuk menjaga perasaannya agar tidak terjerembab dalam situasi kosong yang bisa mempengaruhi bahkan mengganggu kesehatannya secara fisik dan non fisik.
Total ayat dari surat Al Hijr yang terdapat pada juz 14 adalah 98. Bila merujuk pada surah ke 98 adalah surah Al Bayyinah yang berarti bukti yang nyata.
Hal ini juga menunjukkan bahwa orang yang berjuz 14 tidak mudah percaya terhadap orang lain dan apa yang di sampaikannya sampai ada bukti yang jelas di hadapannya atau setidaknya masuk dalam pemikirannya, ia memang boleh di bilang mempunyai kapasitas intelektual dan daya nalar yang baik.
Beda halnya jika surah Ibrahim yang dominan. la bisa menjadi seorang yang penurut kepada seseorang yang dianggap panutan. Apapun kata orang tersebut akan dituruti, meskipun salah. Inilah hal yang paling berbahaya.
Surah yang berikutnya adalah An Nahl yang artinya Lebah. Yaitu dari ayat 1 sampai 128. Kalau kita mempelajari karakteristik hewan yang bernama lebah maka kita akan mendapatkan banyak karakter yang merupakan refleksi dari karakter orang yang berjuz 14.
Karena itulah salah satu rahasia Allah SWT dibalik pencantuman nama hewan jenis herbivora tersebut menjadi sebuah surah dalam Al Qur’an.
Baiklah, mari kita uraikan dan korelasikan sifat-sifat hewani lebah ke dalam karakter juz 14. Lebah adalah salah satu dari sekian banyak hewan yang tergolong canggih dan pandai dalam membuat sarang serta menjaganya. Hal tersebut juga tercermin dari karakter orang yang berjuz 14.
la adalah seorang yang terampil dalam melakukan pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan kejelian yang tinggi khususnya yang dikerjakan dengan tangan (handy), misalnya handi craft (kerajinan tangan).
Talenta tersebut di pertegas dengan hasil pemampatan 1 + 4= 5 yang berarti tangan atau penanganan, memang inilah salah satu kelebihannya. la sangat telaten dalam menangani sesuatu yang memerlukan kesabaran.
Sementara itu, lebah merupakan binatang yang sangat sensitif. Ada perubahan sedikit saja di sekitar sarangnya, ia akan cepat bereaksi. Dengan kata lain, ia bisa menjadi orang yang peka perasaan sekaligus mudah tersinggung.
Bidang lain yang terkait dengan batu dan lebah adalah arsitektur dan seni bangunan, boleh di bilang ia memiliki sense of art yang tinggi, karena kalau kita lihat bahwa surat An Nahl diletakkan sesudah surat Al Hijr, maknanya adalah bahwa zaman dahulu sebelum ada semen untuk merekatkan batu, nenek moyang kita telah lebih dulu mengenal dan menggunakan media madu dan telur sebagai bahan perekatnya.
Dari sini kita mengetahui dan menyadari bahwa pada penempatan urut-urutan surat Al Qur’an tidak sembarangan karena di dalamnya terdapat apa yang dinamakan sebagai l'jaz yaitu nilai kemukjizatan Al Qur’an.
Dari sifat lebah, kita juga bisa mengetahui bahwa la juga merupakan orang yang cenderung over protektif terhadap lingkungannya.
Mulai dari dirinya sendiri, keluarga dan orangorang terdekatnya bahkan terhadap barangbarang yang menjadi koleksinya.
la akan bersikap reaktif dan progresif jika ada orang yang mencoba mengusiknya, sebagaimana lebah yang akan menyerang langsung siapa saja yang mencoba mengganggu sarang dan ratunya.
Namun, kalau kita bisa menanganinya (lebah) dengan balk, maka ia akan menghasilkan cairan yang di sebut Al Qur’an sebagai "Syaraabun Mukhtalifun Alwaanuhu fiihi Syifaun Lin-Naas" (minuman yang bermacam-macam warnanya yang mengandung obat bagi manusia) atau yang lebih kita kenal dengan madu.
Sebagaimana kita ketahui bahwa madu merupakan jenis minuman natural hewani yang sangat bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan kita, kita juga bisa memanfaatkannya untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Nah, begitu pula dengan orang yang membawa karakter juz 14, ketika kita bisa menghadapi, bergaul, dan bersosialisasi padanya dengan baik, entah dalam kapasitas sebagai seorang suami, adik, kakak, ataupun teman. Maka ia akan memberikan “madu”nya.
Artinya ia pun akan membalas apa yang telah kita lakukan kepadanya, bahkan bisa berlebih, dari sifat inilah tidak jarang ia "dimanfatkan" oleh orang lain, karenanya ia harus lebih berhati-hati dalam memilih dan lebih selektif terhadap orang yang akan diberinya madu.
Sebaliknya ia akan membalas dengan memberikan "sengatan maut" (bisa berupa perkataan atau perbuatan) apabila kita mencoba mengusik ataupun menyakitinya.
Jangan heran jika kita mendapati orang yang membawa karakter juz 14 mengucapkan kata-kata yang pelan tapi "menyengat" atau nyelekit yang bisa membuat lawan bicaranya terdiam dan tidak berkutik.
Berdasarkan Tanda Ain
Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak), 15 (langkah nyata), 1 (otak). Dari kombinasi angka tersebut bisa di pahami bahwa orang yang membawa karakter juz 14 selalu terburu-buru dan cenderung kurang pertimbangan untuk segera melakukan apa yang dipikirkannya (ide dan keinginan).
Disisi lain dalam suatu kondisi, ia bisa sangat membutuhkan orang lain di sisinya untuk hanya sekedar curhat. Kesan manja juga menempel pada dirinya, karena 'ain 1 juga berkaitan dengan 'ain 23 yang berarti manusia (bayi).
Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata), 10 (perut, pencernaan) , 2 (analisis, pengamatan). Kolaborasi angka tersebut merupakan salah satu indikasi kuat bahwa daya cerna orang yang berjuz 14 memang baik, bahkan kalau perlu diterima dulu baru dicerna kemudian.
Seperti yang dilakukan oleh hewan mamalia (memamah biak) misalnya sapi, dimana ia akan menelan dulu makanannya baru kemudian mengunyah dan mencernanya.
Dengan kapasitas daya cerna yang baik menghantarkannya untuk pandai mencari kaitan antar berbagai masalah, dengan kata lain analisisnya juga tergolong tajam karena 'ain 2 bertalian dengan 'ain 24 yang artinya kaitan, penunjuk arah. (lihat daftar angka 'ain)
Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 19 (pemecahan masalah) , 3 (THT). Dari asimilasi tiga angka tersebut kita bisa mengetahui bahwa tidak jarang ditemui orang yang membawa karakter 14 cenderung gemar berbicara atau cerewet, terlebih kaum hawa.
Sebaliknya bila dia seorang laki-laki, ia cenderung diam. Namun, seringkali hasil dari analisisnya tersebut merupakan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi sehingga bermanfaat bagi orang lain. la senantiasa ingin berbuat "sesuatu" yang positif untuk lingkungannya.
Kalau kita melihat putaran 'ain maka hal tersebut menjadi maklum karena 'ain 25 (lingkungan) juga ikut menginspirasi 'ain 3. Sehingga orang juz 14 bisa dikatakan mudah bergaul dan dapat menghidupkan suasana dimana dia berada dengan celotehnya.
Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 16 (dasar), 4. Artinya orang yang berjuz 14 selalu bertumpu dan bertolak pada hal yang sifatnya mendasar dalam menangani berbagai hal. la akan kesulitan jika dihadapkan pada sebuah persoalan yang ia tidak tahu inti (pokok) permasalahannya.
Namun seringkali ia bersikap pesimis dan kurang percaya diri jika ia merasa tidak mempunyai "modal" atau kemampuan.
Tapi sebenarnya itu hanya perasaannya saja, karena andaikata ia mencobanya terlebih dahulu peluang kesuksesan terbuka lebar di hadapannya, hal tersebut bisa terjadi akibat keikutsertaan 'ain 26 pada 'ain 4.
Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan), 19 (pemecahan masalah), 5 (penanganap). Dari ketiga angka tersebut kita bisa uraikan betapa orang yang berjuz 18 selalu ingin menyelesaikan permasalahannya sendiri, ada sebuah kekuatan (karakter) yang mendorong dirinya untuk cepat-cepat menanganinya sendiri tanpa perlu pikir panjang.
Begitu juga bila ia mendengar atau melihat seseorang yang mendapat masalah. Ia ingin cepat-cepat dapat membantunya, terlepas ia sanggup atau tidak. Hal ini sering kali dimanfaatkan oleh orang lain karena sifatnya yang "ringan tangan".
Ia juga tipe pekerja keras dan telaten, artinya ia akan melakukan hal apapun yang menjadi pekerjaan dan tanggungjawab dengan sebaik-baiknya.
Hal ini diilhami oleh 'ain 27 yang bertalian dengan 'ain 5. Namun sebaliknya ia bisa berbalik menjadi orang yang malas melakukan sesuatu jika perasaannya terganggu atau dengan memakai istilah yang telah dijelaskan di awal sebagai "kondisi kosong".
Ain 6
Angkanya adalah 6 (saraf, sendi), 20 (aturan main), 6. Artinya orang yang berjuz 14 tergolong orang yang normatif, atau dengan kata lain ia akan berusaha memposisikan dirinya agar sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku pada lingkungannya. Namun sebaliknya ia akan menjustifikasi salah terhadap siapapun yang melanggarnya.
Dari 'ain 28 yang bertalian langsung dengan `ain 6 ini semakin kuatlah nilai keteraturan (manajemen) yang ada pada dirinya.
Berdasarkan halaman
MENGURAI karakter manusia berdasarkan halaman pada kajian struktur Al Qur’an didasarkan pada 4 bagian besar, yaitu :
Taktis
Untuk bisa memahami taktis dari orang yang berjuz 14 kita harus terlebih dahulu menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 pada juz 14 yaitu 114 yang merujuk pada surah An Naas (manusiamanusia).
Untuk bisa mewujudkan keinginannya dengan baik, seharusnya ia harus melibatkan banyak orang sebagaimana sistem kerja lebah yang saling bergotong royong dan saling membantu antara satu dengan yang lain.
Kelemahan/Kelebihan
Begitu juga dengan kelemahan dan kelebihan, kita tidak bisa mengurainya tanpa menjumlahkan dahulu ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13 yang hasilnya adalah 76. Kalau kita lihat urutan surah Al Qur’an, maka kita akan mendapatkan surah Al Insan (manusia).
Dari sini terlihat kecenderungan orang yang berjuz 14 bersikap individual dalam menyelesaikan masalahnya sendiri dan tidak melihat kiri kanan atau tanpa bantuan atau pertimbangan orang lain karena Al Insan berbentuk mufrad, singular (tunggal, individu) sedangkan pada taktis berbentuk jama', plural (An Naas).
Dari sini nampak jelas bahwa juz 14 adalah orang yang memiliki jiwa sosial yang luar biasa. Tingkat empatinya bisa dibilang luar biasa. la mudah sekali terpengaruh oleh keadaan seseorang. Kadang ia susah membedakan apakah ia berpura-pura atau memang keadaan yang sebenarnya.
Jalan Keluar
Sedangkan cara memahami jalan keluar adalah dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 sampai 15 yang berjumlah 23 yaitu surah Al Mukminun (orangorang yang beriman).
Artinya pada saat tertentu dimana ia mengalami kebuntuan, maka tidak ada jalan lain kecuali menyelesaikan secara spiritual, dengan kata lain kepekaan spiritualnya juga layak diperhitungkan.
Dasar
Yang terakhir adalah dasar yang bisa kita ketahui dengan menjumlahkan ayat pada halaman terakhir pada juz 14 yaitu halaman 16 yang berjumlah 13. Surat ke 13 adalah Ar Ra'du (petir, kilat). Hal ini menunjukkan karakter dasar juz 14 yang cenderung keras dan susah dinasehati dan kalau lagi emosi bicaranya meledak-ledak layaknya suara petir yang menggelegar.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang berjuz 14 terletak pada bagian tangan yang bisa berwujud pegal-pegal, lecet dan sebagainya.
Bagian tubuh yang lain adalah sendi, syaraf. Dalam keadaan bingung dan panik maka seluruh tubuhnya akan mudah bergetar dan kaget serta terdiam tidak bisa melakukan sesuatu.
Hidung, telinga, dan tenggorokan (THT) juga rentan terkena gangguan fisik misalnya pilek, radang tenggorokan, panas dalam, sakit gigi dan sebagainya.
Gangguan kepala juga bisa menimpanya misalnya sakit kepala atau migraine, karena ada unsur 1 yang berarti kepala (otak) pada angka 14.
Kesimpulan
Kelemahan
Ceroboh, teledor, keras kepala (kemauan), Suka mengambil inisiatif sendiri, tidak banyak pertimbangan, kalau lagi marah suka mengeluarkan kata-kata pedas, pendendam. Dalam taraf tertentu is tidak segan-segan mencari jalan keluar yang dapat meng-hancurkan diri sendiri
Kelebihan
Pekerja keras, pemurah, terampil dan telaten, ingin selalu berbuat sesuatu yang berguna untuk lingkungannya. Memiliki jiwa sosial yang luar biasa. Berbuat tanpa memikirkan untung rugi.
Karakter Juz 24
Karakter Dasar Manusia Juz 24
Selain penguasaan pada variabel Al-Qur’an, khususnya yang terdapat pada format 18 baris, dalam mengurai karakter manusia dengan menggunakan metode struktur Al-Qur’an diperlukan data yang bersifat empiris.
Data empiris bisa diperoleh dengan banyak mengamati dan berinteraksi secara langsung dengan orang-orang yang mempunyai juz berbeda-beda.
Boleh dikatakan, menjalin silaturahmi antar juz memegang peranan yang tidak kalah penting dalam mengupas karakter secara akurat.
Sebagaimana biasa, variabel pertama yang kita jadikan acuan untuk mengulas karakter manusia adalah Surah. Surah yang ke 24 adalah An-Nuur yang berarti cahaya.
Cahaya mempunyai sifat menerangi ruang yang berada disekelilingnya, namun ada sekat-sekat tertentu dimana ia tidak bisa menembusnya. Orang yang membawa karakter juz 24 selalu cenderung untuk peduli pada lingkungannya.
Jika ia mengalami peristiwa yang baik dalam kehidupannya, maka ia akan berusaha mengajak dan mempengaruhi orang lain untuk meniti jejaknya.
Begitu pula sebaliknya jika mengalami sesuatu yang buruk, maka ia akan berusaha menjauhkan orang-orang yang disekelilingnya untuk tidak melakukan apa yang telah dilakukannya.
Bisa menerangi lingkungan sekitarnya, belum tentu untuk dirinya sendiri. Jika mempunyai masalah pribadi, justru ia merasa kalut dan bingung. Dengan kata lain ia akan kesulitan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Surah An-Nuur memiliki jumlah ayat 64. Sedangkan surah ke-64 adalah At Taghabuun, Yang dinampakkan kesalahan. Orang juz 24 jeli melihat kesalahan orang lain.
Negatifnya, ia juga paling bisa untuk melihat kejelekan seseorang. Dalam bahasa populernya, ia suka "ngecengin" orang.
Surah pertama yang terdapat pada juz 24 adalah Az Zumar[39], yang berarti rombongan-rombongan. Jelas, orang yang membawa karakter juz 24 menyukai sosialisasi dengan lingkungannya, dengan kata lain ia sosok yang supel dan familiar.
Entah mengapa, setiap orang yang berada didekatnya serasa telah mengenalnya lama, padahal baru kenal. Begitu pula kepedulian sosialnya juga tinggi.
Az Zumar pada juz 24, dimulai dari ayat 32 sampai 75, jadi total 44 ayat yang merujuk pada surah Ad-Dukhaan [QS.44] dalam urutan surah Al-Qur’an. Ad Dukhan berarti asap. Artinya orang yang berjuz 24 pandai menutupi apa yang menjadi keinginannya. Ia memang susah ditebak.
Banyak hal yang bisa dijadikan rujukan untuk menjelaskan karakter juz 24 berkenaan dengan kabut / asap. Diantaranya adalah, kewaspadaan. Seorang juz 24 senantisa waspada dalam melihat kondisi dia berada.
Ia termasuk orang yang antisipasif. Setiap gerak seseorang tidak akan luput dari pengamatannya. Jadi terkesan ia mudah curiga dengan seseorang. Orang juz 24 juga termasuk lihai dalam menyembunyikan kesalahan atau kekurangan yang ada pada dirinya.
Surah berikutnya, Al Mukmin [QS.40], yang berarti orang yang beriman. Pada edisi yang lalu telah kita bahas tentang satu kata yang bentuk mufrad (tunggal) dan jamaknya menjadi nama surah Al-Qur’an, yaitu Al-Mukminun [QS.23] dan Al-Mukmin [QS.40].
Orang yang berjuz 24 mudah percaya terhadap orang lain. Selain itu, ia juga menyukai sesuatu yang berbau spiritual. Secara spiritual, ia juga mempunyai kepekaan yang lumayan tinggi. Ia model orang yang tidak hanya pandai berbicara, tapi pandai pula bekerja.
Ayat Al-Mukmin yang berada pada juz 24 dimulai dari ayat 1 sampai 85, sehingga total 85 ayat. Kemudian angka 85 disubtitusikan menjadi urutan surah Al-Qur’an yang jatuh pada surah Al-Buruuj [QS.85] yang bermakna gugusan bintang. Orang yang berjuz 24 suka berangan-angan. Selain itu, bicaranya juga tinggi.
Surah yang terakhir adalah Fusshilat [QS.41], yang berarti dijelaskan atau diperinci. Orang yang membawa karakter juz 24 dalam menerima atau belajar sesuatu harus jelas dan rinci.
Terkadang ia lambat dalam memahami sesuatu bila tidak dijelaskan secara terperinci dan mendetail. Namun bila sudah ia pahami, ia akan susah melupakan hal itu.
Dimulai dari ayat 1 sampai 46, jadi total 46 ayat. Surah ke 46 yaitu Al Ahqaaf, yang artinya bukit-bukit pasir. Biasanya bukit pasir mudah berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain mengikuti angin yang menerpanya.
Tidak jauh beda dengan orang yang membawa karakter juz 24, ia mudah terbawa dan terpengaruh suasana dan memang secara psikologis, ia labil.
Disisi lain, meski sepertinya ia mudah mengikuti "arus" layaknya tidak punya pendirian, namun itulah strategi dia untuk melihat dan belajar. Begitulah cara dia berkamuflase.
Berdasarkan Tanda ‘Ain
‘Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak), 10 (perut, pencernaan), 4 (tulang, rangka). Dari kombinasi ketiga angka tersebut dapat dipahami bahwa orang yang membawa karakter juz 24 selalu berpikir runtut atau sistematis.
Selain itu, ia adalah tipe orang yang normatif dalam berpikir. Artinya ia setuju dengan hasil-hasil pemikiran yang sudah mapan, karena ‘ain 1 masih berkaitan dengan ‘ain 20 yang berarti aturan main. Namun sayangnya, ia tipe orang yang mengikuti mod termasuk dalam masalah berpikir.
Namun, karena pengaruh ‘ain 20 ini membuatnya setiap aturan yang dimilikinya harus juga diikuti oleh orang lain.
‘Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata, pandangan), 11 (tali rasa, perasaan), 5 (tangan, penanganan). Kolaborasi angka-angka tersebut membuat orang yang berjuz 24 mudah tersentuh dengan apa yang dilihatnya dan selalu ingin berbuat sesuatu untuk menyikapinya.
Ia juga tipe orang yang kurang tegas dalam melihat sebuah permasalahan. Ia cenderung melihat bahkan terfokus pada kaitan permasalahan yang sedang dihadapinya dengan masalah yang lain dan lupa dengan masalah inti. Hal ini bisa dimaklumi, karena ‘ain 2 berhubungan dengan ‘ain 21 yang berarti pemikiran ulang.
Kaitan ‘ain 39 dengan ‘ain 2 mempengaruhi cara pandangnya dalam memandang sebuah persoalan. Baginya, persoalan yang sedang terjadi, tak lepas dari kaitan dan sebab akibat dari persoalan yang lain.
‘Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 11 (tali rasa, perasaan), 6 (syaraf, hukum). Perpaduan tiga angka tersebut merupakan isyarat bahwa orang yang berjuz 24 tak hanya mudah tersentuh dengan apa yang dilihatnya, apa yang didengarnya pun bisa membuat perasaannya tersentuh. Dengan kata lain, ia tipe orang yang mudah berempati terhadap orang lain.
Dalam berbicara, ia selalu melihat situasi dan kondisi, tidak asal bicara. Dalam hal ini, perasaanya yang bermain. Dengan bergabungnya ‘ain 22 dengan ‘ain 3, pembicaraanya pun terarah dan mengacu pada tujuan tertentu dan tidak ngalor ngidul.
Sisi lainya, ia termasuk orang yang berbicara sekehendak hatinya. Terkadang gaya bicaranya yang ceplas-ceplos bisa menyinggung perasaan orang lain bila tidak mengenal dia dengan baik.
‘Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 7 (paru), 7 (sistem respirasi). Bertaliannya ‘ain 4 dengan ‘ain 7 dua kali membuktikan bahwa orang yang berjuz 24 dalam menyusun kerangka berfikir ia sangat membutuhkan masukan dari beberapa pihak.
Secara psikologis, ia tipe orang yang tidak bertele-tele dan tidak pula banyak mempunyai rencana. Untuknya, apa yang ada dihadapannya, itulah yang dilakukannya.
Dari sini, kelihatan kalau ia bukan seorang yang gemar berolah pikir. ‘Ain 4 masih berkaitan erat dengan ‘ain 23. Artinya Ia juga orang yang selalu ingin diperhatikan.
‘Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan), 5 (penanganan), 8 (darah, jantung). Terulangnya ‘ain 5 dua kali merupakan penegasan bahwa orang yang berjuz 24 tidak banyak bicara. Ia lakukan segera apa yang ada di depan mata.
‘Ain 5 masih berhubungan dengan ‘ain 24. Dalam melakukan sesuatu, ia pandai mencari kaitan dengan permasalahan yang lain sehingga semakin lengkap. Namun, tak jarang justru membuatnya repot sendiri.
Berdasarkan Halaman
Taktis
Taktis, dapat dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 pada juz 24 yaitu berjumlah 65 ayat.
Kalau kita konversikan kedalam urutan surah Al-Qur’an maka kita akan mendapatkan surah At-Thalaaq [QS.65] yang artinya talak. Surah ini merupakan isyarat bagaimana menghadapi orang yang membawa karakter juz 24.
Sesuai dengan artinya, menghadapinya harus tegas namun bertahap sebagaimana talak yang tegas dan tidak boleh main-main dan terbagi menjadi beberapa tahapan, raj’i 1, raj’l 2, dan talak bain kubra (talak 3), mengingat karakternya yang labil dan mudah berubah, maka harus dipakai pendekatan yang sedikit agak frontal.
Pengaruh surah ini membuatnya menjadi seorang yang tegas dan tidak bermain-main dalam mengambil sikap atau keputusan. Apalagi keputusan tersebut sudah jatuh pada "talak tiga".
Jumlah ayat dari surah Ath ThalaAq adalah 12 ayat. ‘Ain ke-12 ini memilki arti ambisi, motifasi dan nafsu. Hal inilah yang membuatnya menjadi seorang yang temperamental.
Negatif/Positif
Negatif/Positif, didapat dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman berikutnya yaitu 7 sampai 13 yang berjumlah 79. Surah yang ke 79 adalah An Naazi’aat, artinya malaikat pencabut. Orang yang membawa karakter juz 24 ketika tidak menyukai sesuatu maka ia akan selamanya tidak menyukainya.
Baginya, pantang untuk mencabut apa yang sudah menjadi keputusannya. "Sekali pedang terhunus pantang untuk disarungkan" itulah ungkapan yang tepat baginya.
Jalan Keluar
Jalan keluar, dapat diketahui dengan menghitung ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15, yaitu total 22 ayat. Al Hajj merupakan surah yang ke 22 yang artinya haji.
Dalam metode struktur Al-Qur’an, Al Hajj dimaknai sebagai titik puncak, tujuan, dan target. Hal ini berdasarkan posisi haji yang menempati urutan terakhir (klimaks, puncak) rukun islam.
Bisa jadi, ini merupakan sebuah petunjuk bagi orang yang berjuz 24 dalam menyelesaikan masalahnya. Artinya ia harus mempunyai dan membuat target tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Baginya segala sesuatu harus sempurna
Al Hajj berjumlah ayat 78. Surah ke-78 adalah An Nabaa, artinya berita besar. Ia juga memiliki kemampuan untuk membuat berita yang sederhana menjadi sesuatu yang luar biasa. Sebaliknya, ia juga mudah terpengaruh oleh berita besar yang tidak jelas asal-usulnya.
Dasar.
Dasar, merupakan jumlah ayat pada halaman terakhir juz 24, yaitu berjumlah 9 ayat. Surah ke 9 adalah At Taubah (pengampunan).
Pada dasarnya, orang yang berjuz 24 tipe orang yang lapang dada. Sekalipun orang telah berbuat tidak baik padanya, ia tetap bisa memakluminya dan memaafkannya.
Namun, jangan sekali-kali membuat kesalahan padanya. Bila itu terjadi, jangankan untuk menyapa, melihat pun ia enggan.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 24 terletak pada organ mata dan tulang atau rangka. Bagian tubuh lain yang rentan terkena gangguan kesehatan adalah persendian (syaraf) dan tangan.
Ia tipe orang yang tidak bisa bekerja kasar atau terlalu berat. Ia mudah terserang pegalpegal atau capek, terutama pada bagian lengan sebelah kiri dan pada bagian tungkai atau kaki.
Kelemahan
Temperamental, suka membentuk seseorang sesuai dengan kehendaknya, Terlalu peduli pada orang lain dan kurang memikirkan dirinya sendiri, tidak menerima dan melakukan sesuatu sebelum jelas sehingga terkesan rewel, suka mencela kekurangan seseorang.
Kelebihan
Tegas, pantang menarik omongan, familiar dan supel serta pandai pergaul, empati dan kepedulian sosial tinggi, pandai menutupi kelemahan.
Selain penguasaan pada variabel Al-Qur’an, khususnya yang terdapat pada format 18 baris, dalam mengurai karakter manusia dengan menggunakan metode struktur Al-Qur’an diperlukan data yang bersifat empiris.
Data empiris bisa diperoleh dengan banyak mengamati dan berinteraksi secara langsung dengan orang-orang yang mempunyai juz berbeda-beda.
Boleh dikatakan, menjalin silaturahmi antar juz memegang peranan yang tidak kalah penting dalam mengupas karakter secara akurat.
Sebagaimana biasa, variabel pertama yang kita jadikan acuan untuk mengulas karakter manusia adalah Surah. Surah yang ke 24 adalah An-Nuur yang berarti cahaya.
Cahaya mempunyai sifat menerangi ruang yang berada disekelilingnya, namun ada sekat-sekat tertentu dimana ia tidak bisa menembusnya. Orang yang membawa karakter juz 24 selalu cenderung untuk peduli pada lingkungannya.
Jika ia mengalami peristiwa yang baik dalam kehidupannya, maka ia akan berusaha mengajak dan mempengaruhi orang lain untuk meniti jejaknya.
Begitu pula sebaliknya jika mengalami sesuatu yang buruk, maka ia akan berusaha menjauhkan orang-orang yang disekelilingnya untuk tidak melakukan apa yang telah dilakukannya.
Bisa menerangi lingkungan sekitarnya, belum tentu untuk dirinya sendiri. Jika mempunyai masalah pribadi, justru ia merasa kalut dan bingung. Dengan kata lain ia akan kesulitan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Surah An-Nuur memiliki jumlah ayat 64. Sedangkan surah ke-64 adalah At Taghabuun, Yang dinampakkan kesalahan. Orang juz 24 jeli melihat kesalahan orang lain.
Negatifnya, ia juga paling bisa untuk melihat kejelekan seseorang. Dalam bahasa populernya, ia suka "ngecengin" orang.
Surah pertama yang terdapat pada juz 24 adalah Az Zumar[39], yang berarti rombongan-rombongan. Jelas, orang yang membawa karakter juz 24 menyukai sosialisasi dengan lingkungannya, dengan kata lain ia sosok yang supel dan familiar.
Entah mengapa, setiap orang yang berada didekatnya serasa telah mengenalnya lama, padahal baru kenal. Begitu pula kepedulian sosialnya juga tinggi.
Az Zumar pada juz 24, dimulai dari ayat 32 sampai 75, jadi total 44 ayat yang merujuk pada surah Ad-Dukhaan [QS.44] dalam urutan surah Al-Qur’an. Ad Dukhan berarti asap. Artinya orang yang berjuz 24 pandai menutupi apa yang menjadi keinginannya. Ia memang susah ditebak.
Banyak hal yang bisa dijadikan rujukan untuk menjelaskan karakter juz 24 berkenaan dengan kabut / asap. Diantaranya adalah, kewaspadaan. Seorang juz 24 senantisa waspada dalam melihat kondisi dia berada.
Ia termasuk orang yang antisipasif. Setiap gerak seseorang tidak akan luput dari pengamatannya. Jadi terkesan ia mudah curiga dengan seseorang. Orang juz 24 juga termasuk lihai dalam menyembunyikan kesalahan atau kekurangan yang ada pada dirinya.
Surah berikutnya, Al Mukmin [QS.40], yang berarti orang yang beriman. Pada edisi yang lalu telah kita bahas tentang satu kata yang bentuk mufrad (tunggal) dan jamaknya menjadi nama surah Al-Qur’an, yaitu Al-Mukminun [QS.23] dan Al-Mukmin [QS.40].
Orang yang berjuz 24 mudah percaya terhadap orang lain. Selain itu, ia juga menyukai sesuatu yang berbau spiritual. Secara spiritual, ia juga mempunyai kepekaan yang lumayan tinggi. Ia model orang yang tidak hanya pandai berbicara, tapi pandai pula bekerja.
Ayat Al-Mukmin yang berada pada juz 24 dimulai dari ayat 1 sampai 85, sehingga total 85 ayat. Kemudian angka 85 disubtitusikan menjadi urutan surah Al-Qur’an yang jatuh pada surah Al-Buruuj [QS.85] yang bermakna gugusan bintang. Orang yang berjuz 24 suka berangan-angan. Selain itu, bicaranya juga tinggi.
Surah yang terakhir adalah Fusshilat [QS.41], yang berarti dijelaskan atau diperinci. Orang yang membawa karakter juz 24 dalam menerima atau belajar sesuatu harus jelas dan rinci.
Terkadang ia lambat dalam memahami sesuatu bila tidak dijelaskan secara terperinci dan mendetail. Namun bila sudah ia pahami, ia akan susah melupakan hal itu.
Dimulai dari ayat 1 sampai 46, jadi total 46 ayat. Surah ke 46 yaitu Al Ahqaaf, yang artinya bukit-bukit pasir. Biasanya bukit pasir mudah berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain mengikuti angin yang menerpanya.
Tidak jauh beda dengan orang yang membawa karakter juz 24, ia mudah terbawa dan terpengaruh suasana dan memang secara psikologis, ia labil.
Disisi lain, meski sepertinya ia mudah mengikuti "arus" layaknya tidak punya pendirian, namun itulah strategi dia untuk melihat dan belajar. Begitulah cara dia berkamuflase.
Berdasarkan Tanda ‘Ain
‘Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak), 10 (perut, pencernaan), 4 (tulang, rangka). Dari kombinasi ketiga angka tersebut dapat dipahami bahwa orang yang membawa karakter juz 24 selalu berpikir runtut atau sistematis.
Selain itu, ia adalah tipe orang yang normatif dalam berpikir. Artinya ia setuju dengan hasil-hasil pemikiran yang sudah mapan, karena ‘ain 1 masih berkaitan dengan ‘ain 20 yang berarti aturan main. Namun sayangnya, ia tipe orang yang mengikuti mod termasuk dalam masalah berpikir.
Namun, karena pengaruh ‘ain 20 ini membuatnya setiap aturan yang dimilikinya harus juga diikuti oleh orang lain.
‘Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata, pandangan), 11 (tali rasa, perasaan), 5 (tangan, penanganan). Kolaborasi angka-angka tersebut membuat orang yang berjuz 24 mudah tersentuh dengan apa yang dilihatnya dan selalu ingin berbuat sesuatu untuk menyikapinya.
Ia juga tipe orang yang kurang tegas dalam melihat sebuah permasalahan. Ia cenderung melihat bahkan terfokus pada kaitan permasalahan yang sedang dihadapinya dengan masalah yang lain dan lupa dengan masalah inti. Hal ini bisa dimaklumi, karena ‘ain 2 berhubungan dengan ‘ain 21 yang berarti pemikiran ulang.
Kaitan ‘ain 39 dengan ‘ain 2 mempengaruhi cara pandangnya dalam memandang sebuah persoalan. Baginya, persoalan yang sedang terjadi, tak lepas dari kaitan dan sebab akibat dari persoalan yang lain.
‘Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 11 (tali rasa, perasaan), 6 (syaraf, hukum). Perpaduan tiga angka tersebut merupakan isyarat bahwa orang yang berjuz 24 tak hanya mudah tersentuh dengan apa yang dilihatnya, apa yang didengarnya pun bisa membuat perasaannya tersentuh. Dengan kata lain, ia tipe orang yang mudah berempati terhadap orang lain.
Dalam berbicara, ia selalu melihat situasi dan kondisi, tidak asal bicara. Dalam hal ini, perasaanya yang bermain. Dengan bergabungnya ‘ain 22 dengan ‘ain 3, pembicaraanya pun terarah dan mengacu pada tujuan tertentu dan tidak ngalor ngidul.
Sisi lainya, ia termasuk orang yang berbicara sekehendak hatinya. Terkadang gaya bicaranya yang ceplas-ceplos bisa menyinggung perasaan orang lain bila tidak mengenal dia dengan baik.
‘Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 7 (paru), 7 (sistem respirasi). Bertaliannya ‘ain 4 dengan ‘ain 7 dua kali membuktikan bahwa orang yang berjuz 24 dalam menyusun kerangka berfikir ia sangat membutuhkan masukan dari beberapa pihak.
Secara psikologis, ia tipe orang yang tidak bertele-tele dan tidak pula banyak mempunyai rencana. Untuknya, apa yang ada dihadapannya, itulah yang dilakukannya.
Dari sini, kelihatan kalau ia bukan seorang yang gemar berolah pikir. ‘Ain 4 masih berkaitan erat dengan ‘ain 23. Artinya Ia juga orang yang selalu ingin diperhatikan.
‘Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan), 5 (penanganan), 8 (darah, jantung). Terulangnya ‘ain 5 dua kali merupakan penegasan bahwa orang yang berjuz 24 tidak banyak bicara. Ia lakukan segera apa yang ada di depan mata.
‘Ain 5 masih berhubungan dengan ‘ain 24. Dalam melakukan sesuatu, ia pandai mencari kaitan dengan permasalahan yang lain sehingga semakin lengkap. Namun, tak jarang justru membuatnya repot sendiri.
Berdasarkan Halaman
Taktis
Taktis, dapat dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 pada juz 24 yaitu berjumlah 65 ayat.
Kalau kita konversikan kedalam urutan surah Al-Qur’an maka kita akan mendapatkan surah At-Thalaaq [QS.65] yang artinya talak. Surah ini merupakan isyarat bagaimana menghadapi orang yang membawa karakter juz 24.
Sesuai dengan artinya, menghadapinya harus tegas namun bertahap sebagaimana talak yang tegas dan tidak boleh main-main dan terbagi menjadi beberapa tahapan, raj’i 1, raj’l 2, dan talak bain kubra (talak 3), mengingat karakternya yang labil dan mudah berubah, maka harus dipakai pendekatan yang sedikit agak frontal.
Pengaruh surah ini membuatnya menjadi seorang yang tegas dan tidak bermain-main dalam mengambil sikap atau keputusan. Apalagi keputusan tersebut sudah jatuh pada "talak tiga".
Jumlah ayat dari surah Ath ThalaAq adalah 12 ayat. ‘Ain ke-12 ini memilki arti ambisi, motifasi dan nafsu. Hal inilah yang membuatnya menjadi seorang yang temperamental.
Negatif/Positif
Negatif/Positif, didapat dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman berikutnya yaitu 7 sampai 13 yang berjumlah 79. Surah yang ke 79 adalah An Naazi’aat, artinya malaikat pencabut. Orang yang membawa karakter juz 24 ketika tidak menyukai sesuatu maka ia akan selamanya tidak menyukainya.
Baginya, pantang untuk mencabut apa yang sudah menjadi keputusannya. "Sekali pedang terhunus pantang untuk disarungkan" itulah ungkapan yang tepat baginya.
Jalan Keluar
Jalan keluar, dapat diketahui dengan menghitung ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15, yaitu total 22 ayat. Al Hajj merupakan surah yang ke 22 yang artinya haji.
Dalam metode struktur Al-Qur’an, Al Hajj dimaknai sebagai titik puncak, tujuan, dan target. Hal ini berdasarkan posisi haji yang menempati urutan terakhir (klimaks, puncak) rukun islam.
Bisa jadi, ini merupakan sebuah petunjuk bagi orang yang berjuz 24 dalam menyelesaikan masalahnya. Artinya ia harus mempunyai dan membuat target tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Baginya segala sesuatu harus sempurna
Al Hajj berjumlah ayat 78. Surah ke-78 adalah An Nabaa, artinya berita besar. Ia juga memiliki kemampuan untuk membuat berita yang sederhana menjadi sesuatu yang luar biasa. Sebaliknya, ia juga mudah terpengaruh oleh berita besar yang tidak jelas asal-usulnya.
Dasar.
Dasar, merupakan jumlah ayat pada halaman terakhir juz 24, yaitu berjumlah 9 ayat. Surah ke 9 adalah At Taubah (pengampunan).
Pada dasarnya, orang yang berjuz 24 tipe orang yang lapang dada. Sekalipun orang telah berbuat tidak baik padanya, ia tetap bisa memakluminya dan memaafkannya.
Namun, jangan sekali-kali membuat kesalahan padanya. Bila itu terjadi, jangankan untuk menyapa, melihat pun ia enggan.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 24 terletak pada organ mata dan tulang atau rangka. Bagian tubuh lain yang rentan terkena gangguan kesehatan adalah persendian (syaraf) dan tangan.
Ia tipe orang yang tidak bisa bekerja kasar atau terlalu berat. Ia mudah terserang pegalpegal atau capek, terutama pada bagian lengan sebelah kiri dan pada bagian tungkai atau kaki.
Kelemahan
Temperamental, suka membentuk seseorang sesuai dengan kehendaknya, Terlalu peduli pada orang lain dan kurang memikirkan dirinya sendiri, tidak menerima dan melakukan sesuatu sebelum jelas sehingga terkesan rewel, suka mencela kekurangan seseorang.
Kelebihan
Tegas, pantang menarik omongan, familiar dan supel serta pandai pergaul, empati dan kepedulian sosial tinggi, pandai menutupi kelemahan.
Karakter Juz 27
Karakter Dasar Juz 27
Berdasarkan arti ‘ain, ‘ain ke-27 berarti usaha atau pembentukan manusia. Indikasi awal sifat orang yang membawa karakter juz 27 sangat erat kaitannya dengan usaha. Maknanya, ia tipe orang yang ulet, tekun dan tak kenal putus asa dalam berusaha. Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika ia menekuni bidang bisnis atau kewirausahaan. Namun, tidak semua orang yang berjuz 27 menyadari talenta yang ada pada dirinya dan mempunyai kesempatan mengembangkannya dengan baik.
Bakat alami dalam berbisnis semakin dipertajam oleh keberadaan unsur surah An-Naml dalam dirinya. Terbukti, surah Al Quran yang ke-27 adalah An-Naml yang berarti semut. Dalam metode struktur Al Quran, semut merupakan simbol dari ketekunan, keuletan dan usaha. Hal tersebut bisa terlihat jelas dari mobilitas dan rasa optimisme yang ada pada semut dalam mencari makanan.
Biarpun sudah dibersihkan, semut akan tetap mencari dan mengerumuni gula dimana pun diletakkan. Selain itu, semut juga simbol dari sosialisasi atau jaringan. Bedanya dengan orang yang berjuz 19 atau 20 yang juga mempunyai unsur semut, orang yang berjuz 27 seringkali berhitung untung rugi dalam bergaul. Jika surah ini yang dominan, tidak hanya dalam hal bergaul ia berhitung untung rugi, dalam hal lain pun ia bisa bersikap demikian.
Adapun surah yang mengisi juz 27 lumayan banyak, seluruhnya berjumlah 7 surah. Pertama surah Adz-Dzaariyaat (51 ayat) dari ayat 31 sampai 60. Adz-Dzaariyaat berarti angin yang menerbangkan. Jika ada sesuatu yang ingin disampaikan baik berupa ucapan maupun perbuatan, orang yang berjuz 27 tidak pandang bulu siapa yang ia ajak bicara dan dengan siapa ia berhadapan. Dengan polos, ia akan mengatakan sejujurnya tanpa basa-basi. Berkata jujur memang tidak salah, namun dalam kondisi tertentu, tak jarang kita dituntut untuk berbuat sebaliknya.
Dari pengaruh surah ini pula, orang yang berjuz 27 menyukai sesuatu yang berbau kontroversial. Ada semacam kepuasan dalam dirinya jika ia bisa melakukan hal yang revolusioner dan menarik perhatian orang banyak.
Bahkan yang lebih ekstrem lagi, ia berpotensi untuk merubah secara frontal tatanan yang sudah disepakati bersama dan membuat tatanan baru menurut versinya, layaknya angin puyuh yang akan menerjang apapun yang menghalangi jalannya.
Hal tersebut semakin ketara ketika kita mengkonversikan total ayat dari surah Adz-Dzaariyaat yang berjumlah 30 kedalam urutan surah Al Quran, yaitu surah Ar-Ruum. Sejarah membuktikan bahwa bangsa romawi pada masanya merupakan bangsa adidaya. Boleh dikatakan, tak ada bangsa lain di dunia ini yang bisa mengalahkannya. Bangsa romawi akan melibas tanpa ampun siapa saja yang berani menentangnya, sekalipun pada akhirnya romawi harus kandas dan tumbang karena konflik intern yang tak kunjung selesai menderanya.
Surah yang kedua, At Thuur (52), yaitu bukit, dimulai dari ayat 1 sampai 49. Jangan kaget, jika orang yang membawa karakter juz 27 suka meremehkan dan menganggap sepele orang lain. Hal ini bisa dimaklumi, sebab ada unsur At Thuur pada dirinya. Sebagaimana orang yang sedang berada di atas bukit, bisa dipastikan semua fokus yang ada dibawahnya akan terlihat kecil.
Begitu pula sebaliknya, apapun benda yang ada di atas bukit akan terlihat kecil oleh kita yang berada di lereng bukit. Namun tidak demikian jika kita telah berhasil mendakinya, pemandangan akan normal kembali. Angkuh dan sombong, demikianlah kesan pertama yang akan kita rasakan begitu mengenal orang yang berjuz 27. Tetapi sebenarnya, ia orang yang pengertian, sabar dan penyayang.
Total ayat At Thuur berjumlah 49 'ayat yang merujuk pada Al Hujuraat, artinya kamar-kamar. Orang yang berjuz 27 tipe orang yang tidak bisa mencampur-adukkan permasalahan. ia paling pandai memilah mana yang harus didahulukan, artinya ia memiliki skala prioritas.
Ia juga suka berangan-angan. Terbukti dari surah ketiga pada juz 27, yaitu An Najm (53), artinya bintang. Namun jika dipadu dengan ketajaman instink bisnisnya, bukan tidak mungkin akan berbalik menjadi sesuatu yang positif. Sebab, proyeksi dalam bisnis sangat diperlukan. Boleh dikatakan, ia sangat berbakat dalam hal forcast (memprediksi sebuah usaha).
Sebagai manusia biasa, ia juga mempunyai sisi spiritual dalam dirinya. Hal ini bisa diketahui dengan mensubtitusikan ayat surah An Najm yang berjumlah 62 ayat menjadi urutan surah Al Quran, yaitu surah Al Jumu'ah. ia juga menyukai bahkan gandrung pada hal yang bersifat sekunder (tidak pokok) dan tersier (pelengkap, mewah).
Orang yang berjuz 27 tergolong sensitif dan agak tertutup. Hal ini bisa diketahui dari surah keempat, yaitu surah Al Qamar (54), bulan. Bulan adalah simbol kelembutan dan romantisitas sehingga ia juga memiliki sifat ini.
Sisi lain, bulan hanya memantulkan sinar yang datangnya dari matahari. Jadi, orang juz 27 sangat memerlukan bantuan dari pihak lain untuk mewujudkan ketnginannya. Bila sifat ini yang dominan, ia akan menjadi seseorang yang suka menggantungkan orang lain. Padahal, secara mendasar orang juz 27 bisa menjadi seorang yang mandiri.
Surah Al Qamar dimulai dari ayat 1 sampai ayat 55, total 55 yang merujuk pada surah Ar Rahmaan yang ada pada 27 sendiri. Sebuah indikasi kuat, orang yang membawa karakter juz 27 memiliki sifat penyayang yang berlebih dibanding juz lainnya. ia paling mudah tersentuh hatinya dan paling tidak bisa memendam perasaannya. Terlebih jika orang merengek-rengek mengharap belas kasihannya, bisa dipastikan ia akan mudah luluh.
Sifat penyayangnya ini tak jarang membuka peluang orang lain yang mengerti tentang dirinya untuk memanfaatkannya. Sehingga seringkali ia ditipu dan mudah sekali dimanfaatkan orang lain.
Surah kelima, surah Ar Rahman diawali dari ayat 1 sampai 78. Jadi total ayatnya 78. Surah ke 78 yaitu An Naba', berita besar. Orang yang berjuz 27 suka mendramatisir sesuatu. Masalah kecil bisa menjadi masalah besar, begitu pula sebaliknya. Sifat ini akan menjadi positif jika diarahkan pada hal yang positif pula, misalnya dalam bidang marketing atau memasarkan produk.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, orang yang membawa karakter juz 27 jika merasa tidak puas pada sebuah peraturan, ia bisa mengacak-acak peraturan tersebut yang melakukan sesuatu yang bersifat revolutif. Keberadaan surah Al Waaqi'ah (56) yang menempati urutan surah ke enam pada juz 27 semakin memperkuat karakter tersebut.
Sekalipun secara verbal, surah Al Waqiah bermakna peristiwa yang pasti terjadi (kiamat), namun terminologi menyatakan bahwa kiamat merupakan kegiatan penghancuran terhadap apapun yang ada dimuka bumi ini. Sehingga tak jarang, ia memandang remeh semua hal, "Ah, gampaang", bisa jadi merupakan kata yang sering keluar dari mulutnya.
Surah Al-Waqiah dimulai dari ayat 1 sampai 96, total 96. Surah ke 96 Al-Alaq, artinya segumpal darah. Sekilas memang sulit ditemukan kaitan penjelasan yang berhubungan dengan karakter. Tetapi jika kita lebih dalam memahami Al Alaq, maka akan kita temukan jawabannya. Surah Al-Alaq seringkali disebut juga surah iqra', bacalah. Hal ini juga merupakan indikasi bahwa orang yang berjuz 27 selalu memakai pendekatan baca atau logika dalam memahami sesuatu. Sehingga, ia susah sekali menerima penjelasan yang bersifat unlogical atau supranatural.
Orang yang berjuz 27 tergolong orang yang kukuh mempertahankan pendapatnya. Tapi, jika dijelaskan dengan cara yang tepat dan baik tanpa meninggalkan logika, maka ia akan bisa menerima pendapat orang lain, layaknya besi yang hanya bisa luluh oleh api. Karakter ini merupakan cerminan dari surah terakhir yang ada pada juz 27, yaitu surah Al Hadid (57), besi.
Ia akan bersikap pasif dan cenderung tidak agresif jika dihadapkan pada sesuatu yang tidak menarik minatnya. Karakter ini bisa diketahui dari ayat Al Hadid. Dari ayat 1 sampai 29, total 29. Surah ke 29, Al Ankabuut artinya laba-laba. Selain itu, ia juga pandai membuat jaringan bisnis yang setiap saat dalam memberikan benefit positif untuk dirinya.
Berdasarkan Tanda ‘Ain
‘Ain 1
Angkanya adelah 1 (otak), 23 (manusia), 2 (mata). Bari kombinasi ketiga angka ini dapat dipahami bahwa orang juz 23 gemar melakukan pengamatan dan memiliki pemikiran yang sederhana.
‘Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata), 14 (langkah awal, rencana), 3 (THT). Pada ‘ain ini semakin mempertegas intuisi bisnis orang juz 27. Apa yang dilihatnya, ia ingin membuat perencanaan tertentu untuk melaksanakannya. Sayangnya, kadang kala apa yang direncanakan tersebut, sering kali diutarakan dengan orang lain. Bahkan tidak jarang ia sering terburu-buru untuk mendapatkan hasil dari rencananya tersebut. Hal ini berkaitan dengan ‘ain 22 (lihat putaran ‘ain di bawah)
‘Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 21 (pemikiran ulang), 1 (otak). Disinilah seorang juz 27 sangat hati-hati dalam berbicara. Dia benar-benar memikirkan apa yang akan dibicarakan.
Pertimbangan rasa kemanusiaan (sifat tidak tegaan) bisa jadi merupakan penghalang untuk bisa cepat memutuskan sesuatu. Hal ini bisa diketahui dari korelasi ‘ain 3 dengan ‘ain 23 yang berarti manusia.
‘Ain 4
Angkanya adalah 4 (kerangka), 21 (pemikiran ulang), 2 (mata). Tiga angka tersebut merupakan penegasan dari karakter yang sudah dijelaskan mengingat angka 21 terulang 31 pada ‘ain 1, 3, dan 4.
Kaitan sebuah masalah dengan masalah yang lain bisa jadi merupakan bahan pertimbangan yang pelik dan sering dihadapi oleh orang yang berjuz 27, sebab ‘ain 4 mempunyai munasabah dengan ‘ain 24, Kaitan.
Berdasarkan Halaman
Taktis
Taktis, bisa dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6. Total ayat pada 6 halaman tersebut berjumlah 38. Kalau kita konversikan angka 38 dalam urutan surah Al Quran maka kita akan mendapatkan surah Shaad.
Ada dua surah Al Quran yang memiliki judul berupa huruf hijaiyyah, yaitu Qaaf dan Shaad. Dalam struktur ‘ain, Shaad adalah huruf ke-14, dimaknai sebagai langkah awal atau rencana. Hubungannya dengan karakter, orang yang berjuz 27 secara naluriah selalu terbayang dengan rencana-rencana yang akan dilakukannya dan ia juga menikmatinya.
Disisi lain, ia tergolong orang yang jika dituntut untuk melakukan sesuatu sudah harus jelas dan terencana dengan baik. Oleh karena itu, menghadapinya harus jelas apa yang hendak kita bicarakan dan sebaiknya sudah berjalan dan terencana.
Negatif/Positif
Negatif/positif, didapatkan dari jumlah ayat yang terdapat dari halaman 7 sampai 13, yaitu 112 ayat yang merujuk pada surah Al-lkhlas, berarti pasrah, ikhlas. Orang yang membawa karakter juz 27 boleh dikatakan tidak perhitungan dalam berbuat baik sampai-sampai terkadang melampaui batas. Bila hal ini yang dominan, ia sering kali menjadi pasif dan mau menerima apa adanya.
Namun, dalam hal berbisnis ia sangat perhitungan sekali. Bisa jadi, ia-lah yang bisa memisahkan antara bisnis dan berbuat baik.
Jalan Keluar
Jalan keluar merupakan gambaran bagaimana orang yang berjuz 27 menyelesaikan masalahnya. Caranya, dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 sampai 15. Jumlahnya 18 ayat. Surah ke- 18 Al Kahfi, artinya gua.
Orang yang berjuz 27 boleh dikatakan kuat memegang kata-kata. Negatifnya, sering kali ia berprasangka buruk terhadap seseorang. Bahkan tak jarang ia menutup diri atas masalah atau ketidak mampuan yang dimilikinya.
Pantang baginya menarik kembali katakata yang pernah diucapkannya. Ada baik buruknya memang. Jika apa yang dipeganginya baik maka tidak masalah, namun cap keras kepala menancap pada dirinya jika apa yang dipeganginya tidak baik atau buruk bahkan bisa membahayakan orang disekelilingnya. Dengan kata lain, apa yang menjadi kemauannya harus terpenuhi.
Dasar
Dasar, adalah jumlah ayat yang terdapat pada halaman terakhir juz 27, yaitu 9 ayat. Surah ke 9 At Taubah, artinya pengampunan. Orang yang membawa karakter juz 27 mudah sakit hati tapi cepat pula memaafkan.
Sehingga sekalipun orang telah berkali-kali membuat kesalahan padanya, ia akan memafkan juga. Jangan heran jika karena sifatnya ini ia sering tertipu pada masalah yang sama dan bahkan oleh orang yang sama juga. Tapi bila kesalahan tersebut sudah mencapai puncaknya, sampai kapan pun ia tidak akan memaafkan.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 27 terletak pada bagian mata dan paru-paru atau system respirasi (pernafasan). Selain itu, organ lain yang juga rentan terkena gangguan kesehatan adalah hati atau pankreas dan tangan serta jari-jari sebelah kanan. Termasuk pula organ reproduksi atau alat kelamin.
Kekurangan
Suka meremehkan orang dan masalah yang dihadapinya, terlihat angkuh dan sombong, tak mudah memaafkan, pandai memanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadinya.
Kelebihan
Tekun dan teliti, ulet, mandiri, intuisi bisnis tajam, penyayang, tidak mudah putus asa dan pantang menyerah.
Berdasarkan arti ‘ain, ‘ain ke-27 berarti usaha atau pembentukan manusia. Indikasi awal sifat orang yang membawa karakter juz 27 sangat erat kaitannya dengan usaha. Maknanya, ia tipe orang yang ulet, tekun dan tak kenal putus asa dalam berusaha. Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika ia menekuni bidang bisnis atau kewirausahaan. Namun, tidak semua orang yang berjuz 27 menyadari talenta yang ada pada dirinya dan mempunyai kesempatan mengembangkannya dengan baik.
Bakat alami dalam berbisnis semakin dipertajam oleh keberadaan unsur surah An-Naml dalam dirinya. Terbukti, surah Al Quran yang ke-27 adalah An-Naml yang berarti semut. Dalam metode struktur Al Quran, semut merupakan simbol dari ketekunan, keuletan dan usaha. Hal tersebut bisa terlihat jelas dari mobilitas dan rasa optimisme yang ada pada semut dalam mencari makanan.
Biarpun sudah dibersihkan, semut akan tetap mencari dan mengerumuni gula dimana pun diletakkan. Selain itu, semut juga simbol dari sosialisasi atau jaringan. Bedanya dengan orang yang berjuz 19 atau 20 yang juga mempunyai unsur semut, orang yang berjuz 27 seringkali berhitung untung rugi dalam bergaul. Jika surah ini yang dominan, tidak hanya dalam hal bergaul ia berhitung untung rugi, dalam hal lain pun ia bisa bersikap demikian.
Adapun surah yang mengisi juz 27 lumayan banyak, seluruhnya berjumlah 7 surah. Pertama surah Adz-Dzaariyaat (51 ayat) dari ayat 31 sampai 60. Adz-Dzaariyaat berarti angin yang menerbangkan. Jika ada sesuatu yang ingin disampaikan baik berupa ucapan maupun perbuatan, orang yang berjuz 27 tidak pandang bulu siapa yang ia ajak bicara dan dengan siapa ia berhadapan. Dengan polos, ia akan mengatakan sejujurnya tanpa basa-basi. Berkata jujur memang tidak salah, namun dalam kondisi tertentu, tak jarang kita dituntut untuk berbuat sebaliknya.
Dari pengaruh surah ini pula, orang yang berjuz 27 menyukai sesuatu yang berbau kontroversial. Ada semacam kepuasan dalam dirinya jika ia bisa melakukan hal yang revolusioner dan menarik perhatian orang banyak.
Bahkan yang lebih ekstrem lagi, ia berpotensi untuk merubah secara frontal tatanan yang sudah disepakati bersama dan membuat tatanan baru menurut versinya, layaknya angin puyuh yang akan menerjang apapun yang menghalangi jalannya.
Hal tersebut semakin ketara ketika kita mengkonversikan total ayat dari surah Adz-Dzaariyaat yang berjumlah 30 kedalam urutan surah Al Quran, yaitu surah Ar-Ruum. Sejarah membuktikan bahwa bangsa romawi pada masanya merupakan bangsa adidaya. Boleh dikatakan, tak ada bangsa lain di dunia ini yang bisa mengalahkannya. Bangsa romawi akan melibas tanpa ampun siapa saja yang berani menentangnya, sekalipun pada akhirnya romawi harus kandas dan tumbang karena konflik intern yang tak kunjung selesai menderanya.
Surah yang kedua, At Thuur (52), yaitu bukit, dimulai dari ayat 1 sampai 49. Jangan kaget, jika orang yang membawa karakter juz 27 suka meremehkan dan menganggap sepele orang lain. Hal ini bisa dimaklumi, sebab ada unsur At Thuur pada dirinya. Sebagaimana orang yang sedang berada di atas bukit, bisa dipastikan semua fokus yang ada dibawahnya akan terlihat kecil.
Begitu pula sebaliknya, apapun benda yang ada di atas bukit akan terlihat kecil oleh kita yang berada di lereng bukit. Namun tidak demikian jika kita telah berhasil mendakinya, pemandangan akan normal kembali. Angkuh dan sombong, demikianlah kesan pertama yang akan kita rasakan begitu mengenal orang yang berjuz 27. Tetapi sebenarnya, ia orang yang pengertian, sabar dan penyayang.
Total ayat At Thuur berjumlah 49 'ayat yang merujuk pada Al Hujuraat, artinya kamar-kamar. Orang yang berjuz 27 tipe orang yang tidak bisa mencampur-adukkan permasalahan. ia paling pandai memilah mana yang harus didahulukan, artinya ia memiliki skala prioritas.
Ia juga suka berangan-angan. Terbukti dari surah ketiga pada juz 27, yaitu An Najm (53), artinya bintang. Namun jika dipadu dengan ketajaman instink bisnisnya, bukan tidak mungkin akan berbalik menjadi sesuatu yang positif. Sebab, proyeksi dalam bisnis sangat diperlukan. Boleh dikatakan, ia sangat berbakat dalam hal forcast (memprediksi sebuah usaha).
Sebagai manusia biasa, ia juga mempunyai sisi spiritual dalam dirinya. Hal ini bisa diketahui dengan mensubtitusikan ayat surah An Najm yang berjumlah 62 ayat menjadi urutan surah Al Quran, yaitu surah Al Jumu'ah. ia juga menyukai bahkan gandrung pada hal yang bersifat sekunder (tidak pokok) dan tersier (pelengkap, mewah).
Orang yang berjuz 27 tergolong sensitif dan agak tertutup. Hal ini bisa diketahui dari surah keempat, yaitu surah Al Qamar (54), bulan. Bulan adalah simbol kelembutan dan romantisitas sehingga ia juga memiliki sifat ini.
Sisi lain, bulan hanya memantulkan sinar yang datangnya dari matahari. Jadi, orang juz 27 sangat memerlukan bantuan dari pihak lain untuk mewujudkan ketnginannya. Bila sifat ini yang dominan, ia akan menjadi seseorang yang suka menggantungkan orang lain. Padahal, secara mendasar orang juz 27 bisa menjadi seorang yang mandiri.
Surah Al Qamar dimulai dari ayat 1 sampai ayat 55, total 55 yang merujuk pada surah Ar Rahmaan yang ada pada 27 sendiri. Sebuah indikasi kuat, orang yang membawa karakter juz 27 memiliki sifat penyayang yang berlebih dibanding juz lainnya. ia paling mudah tersentuh hatinya dan paling tidak bisa memendam perasaannya. Terlebih jika orang merengek-rengek mengharap belas kasihannya, bisa dipastikan ia akan mudah luluh.
Sifat penyayangnya ini tak jarang membuka peluang orang lain yang mengerti tentang dirinya untuk memanfaatkannya. Sehingga seringkali ia ditipu dan mudah sekali dimanfaatkan orang lain.
Surah kelima, surah Ar Rahman diawali dari ayat 1 sampai 78. Jadi total ayatnya 78. Surah ke 78 yaitu An Naba', berita besar. Orang yang berjuz 27 suka mendramatisir sesuatu. Masalah kecil bisa menjadi masalah besar, begitu pula sebaliknya. Sifat ini akan menjadi positif jika diarahkan pada hal yang positif pula, misalnya dalam bidang marketing atau memasarkan produk.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, orang yang membawa karakter juz 27 jika merasa tidak puas pada sebuah peraturan, ia bisa mengacak-acak peraturan tersebut yang melakukan sesuatu yang bersifat revolutif. Keberadaan surah Al Waaqi'ah (56) yang menempati urutan surah ke enam pada juz 27 semakin memperkuat karakter tersebut.
Sekalipun secara verbal, surah Al Waqiah bermakna peristiwa yang pasti terjadi (kiamat), namun terminologi menyatakan bahwa kiamat merupakan kegiatan penghancuran terhadap apapun yang ada dimuka bumi ini. Sehingga tak jarang, ia memandang remeh semua hal, "Ah, gampaang", bisa jadi merupakan kata yang sering keluar dari mulutnya.
Surah Al-Waqiah dimulai dari ayat 1 sampai 96, total 96. Surah ke 96 Al-Alaq, artinya segumpal darah. Sekilas memang sulit ditemukan kaitan penjelasan yang berhubungan dengan karakter. Tetapi jika kita lebih dalam memahami Al Alaq, maka akan kita temukan jawabannya. Surah Al-Alaq seringkali disebut juga surah iqra', bacalah. Hal ini juga merupakan indikasi bahwa orang yang berjuz 27 selalu memakai pendekatan baca atau logika dalam memahami sesuatu. Sehingga, ia susah sekali menerima penjelasan yang bersifat unlogical atau supranatural.
Orang yang berjuz 27 tergolong orang yang kukuh mempertahankan pendapatnya. Tapi, jika dijelaskan dengan cara yang tepat dan baik tanpa meninggalkan logika, maka ia akan bisa menerima pendapat orang lain, layaknya besi yang hanya bisa luluh oleh api. Karakter ini merupakan cerminan dari surah terakhir yang ada pada juz 27, yaitu surah Al Hadid (57), besi.
Ia akan bersikap pasif dan cenderung tidak agresif jika dihadapkan pada sesuatu yang tidak menarik minatnya. Karakter ini bisa diketahui dari ayat Al Hadid. Dari ayat 1 sampai 29, total 29. Surah ke 29, Al Ankabuut artinya laba-laba. Selain itu, ia juga pandai membuat jaringan bisnis yang setiap saat dalam memberikan benefit positif untuk dirinya.
Berdasarkan Tanda ‘Ain
‘Ain 1
Angkanya adelah 1 (otak), 23 (manusia), 2 (mata). Bari kombinasi ketiga angka ini dapat dipahami bahwa orang juz 23 gemar melakukan pengamatan dan memiliki pemikiran yang sederhana.
‘Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata), 14 (langkah awal, rencana), 3 (THT). Pada ‘ain ini semakin mempertegas intuisi bisnis orang juz 27. Apa yang dilihatnya, ia ingin membuat perencanaan tertentu untuk melaksanakannya. Sayangnya, kadang kala apa yang direncanakan tersebut, sering kali diutarakan dengan orang lain. Bahkan tidak jarang ia sering terburu-buru untuk mendapatkan hasil dari rencananya tersebut. Hal ini berkaitan dengan ‘ain 22 (lihat putaran ‘ain di bawah)
‘Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 21 (pemikiran ulang), 1 (otak). Disinilah seorang juz 27 sangat hati-hati dalam berbicara. Dia benar-benar memikirkan apa yang akan dibicarakan.
Pertimbangan rasa kemanusiaan (sifat tidak tegaan) bisa jadi merupakan penghalang untuk bisa cepat memutuskan sesuatu. Hal ini bisa diketahui dari korelasi ‘ain 3 dengan ‘ain 23 yang berarti manusia.
‘Ain 4
Angkanya adalah 4 (kerangka), 21 (pemikiran ulang), 2 (mata). Tiga angka tersebut merupakan penegasan dari karakter yang sudah dijelaskan mengingat angka 21 terulang 31 pada ‘ain 1, 3, dan 4.
Kaitan sebuah masalah dengan masalah yang lain bisa jadi merupakan bahan pertimbangan yang pelik dan sering dihadapi oleh orang yang berjuz 27, sebab ‘ain 4 mempunyai munasabah dengan ‘ain 24, Kaitan.
Berdasarkan Halaman
Taktis
Taktis, bisa dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6. Total ayat pada 6 halaman tersebut berjumlah 38. Kalau kita konversikan angka 38 dalam urutan surah Al Quran maka kita akan mendapatkan surah Shaad.
Ada dua surah Al Quran yang memiliki judul berupa huruf hijaiyyah, yaitu Qaaf dan Shaad. Dalam struktur ‘ain, Shaad adalah huruf ke-14, dimaknai sebagai langkah awal atau rencana. Hubungannya dengan karakter, orang yang berjuz 27 secara naluriah selalu terbayang dengan rencana-rencana yang akan dilakukannya dan ia juga menikmatinya.
Disisi lain, ia tergolong orang yang jika dituntut untuk melakukan sesuatu sudah harus jelas dan terencana dengan baik. Oleh karena itu, menghadapinya harus jelas apa yang hendak kita bicarakan dan sebaiknya sudah berjalan dan terencana.
Negatif/Positif
Negatif/positif, didapatkan dari jumlah ayat yang terdapat dari halaman 7 sampai 13, yaitu 112 ayat yang merujuk pada surah Al-lkhlas, berarti pasrah, ikhlas. Orang yang membawa karakter juz 27 boleh dikatakan tidak perhitungan dalam berbuat baik sampai-sampai terkadang melampaui batas. Bila hal ini yang dominan, ia sering kali menjadi pasif dan mau menerima apa adanya.
Namun, dalam hal berbisnis ia sangat perhitungan sekali. Bisa jadi, ia-lah yang bisa memisahkan antara bisnis dan berbuat baik.
Jalan Keluar
Jalan keluar merupakan gambaran bagaimana orang yang berjuz 27 menyelesaikan masalahnya. Caranya, dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 sampai 15. Jumlahnya 18 ayat. Surah ke- 18 Al Kahfi, artinya gua.
Orang yang berjuz 27 boleh dikatakan kuat memegang kata-kata. Negatifnya, sering kali ia berprasangka buruk terhadap seseorang. Bahkan tak jarang ia menutup diri atas masalah atau ketidak mampuan yang dimilikinya.
Pantang baginya menarik kembali katakata yang pernah diucapkannya. Ada baik buruknya memang. Jika apa yang dipeganginya baik maka tidak masalah, namun cap keras kepala menancap pada dirinya jika apa yang dipeganginya tidak baik atau buruk bahkan bisa membahayakan orang disekelilingnya. Dengan kata lain, apa yang menjadi kemauannya harus terpenuhi.
Dasar
Dasar, adalah jumlah ayat yang terdapat pada halaman terakhir juz 27, yaitu 9 ayat. Surah ke 9 At Taubah, artinya pengampunan. Orang yang membawa karakter juz 27 mudah sakit hati tapi cepat pula memaafkan.
Sehingga sekalipun orang telah berkali-kali membuat kesalahan padanya, ia akan memafkan juga. Jangan heran jika karena sifatnya ini ia sering tertipu pada masalah yang sama dan bahkan oleh orang yang sama juga. Tapi bila kesalahan tersebut sudah mencapai puncaknya, sampai kapan pun ia tidak akan memaafkan.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 27 terletak pada bagian mata dan paru-paru atau system respirasi (pernafasan). Selain itu, organ lain yang juga rentan terkena gangguan kesehatan adalah hati atau pankreas dan tangan serta jari-jari sebelah kanan. Termasuk pula organ reproduksi atau alat kelamin.
Kekurangan
Suka meremehkan orang dan masalah yang dihadapinya, terlihat angkuh dan sombong, tak mudah memaafkan, pandai memanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadinya.
Kelebihan
Tekun dan teliti, ulet, mandiri, intuisi bisnis tajam, penyayang, tidak mudah putus asa dan pantang menyerah.
Karakter Juz 29
Juz 29 dilambangkan dengan huruf Hamzah. Hamzah adalah huruf ke29. 'Ain ke-29 dalam Struktur 'Ain, berarti gejolak atau strategi. Indikasi awal dari karakter orang yang berjuz 29, ia merupakan sosok ahli strategi sejati. Ide-ide brilian kerap muncul dari dirinya, bahkan ia akan susah tidur jika ide atau gagasannya belum bisa terealisasikan.
Kegalauan akan selalu menghantui dirinya. Dan jika tidak segera ditanggulangi, ia akan rentan sekali terkena gangguan kesehatan. Ada baiknya jika seorang juz 29 belajar bersabar dan mengontrol diri. Memang tidak mudah. Namun bukan hal yang mustahil dilakukan apabila orang yang membawa karakter juz 29 membiasakan diri menyelesaikan masalahnya sendiri dan belajar bersabar dari orang lain.
Huruf hamzah juga mencerminkan orang yang berjuz 29 merupakan sosok yang kuat secara pribadi. Artinya ia bisa bergaul dengan siapapun dan dari golongan apa saja. Namun ia tidak akan terpengaruh oleh mereka betapapun mereka berusaha dan mencoba mempengaruhinya. Seorang Juz 29 bisa menempatkan dirinya sesuai dengan situasi dan kondisi. Ia bisa di bawah juga bisa di atas. Hal ini terbukti dari karakter huruf hamzah yang selalu bertengger di atas alif dan tak jarang pula mengalah dan bersedia menyangga alif dari bawah.
Berdasarkan Surah
Dari 11 surah yang mengisi juz 29, mengindikasikan orang yang berjuz 29 sangat sensitif dan peka terhadap lingkungan di sekelilingnya. Selalu ada perasaan yang muncul dari dalam dirinya untuk berbuat sesuatu yang positif bagi lingkungannya. Hal ini bisa dimaklumi, karena 'ain 11 bermakna tali rasa atau perasaan.
Surah pertama, QS. Al Mulk (67) dari ayat 1 sampai 30. Al Mulk berarti kerajaan. Kerajaan merupakan simbol "unggah ungguh" atau tata krama. Artinya orang yang membawa karakter juz 29 cenderung formal dan mengikuti aturan, termasuk dalam bergaul dan berbusana.
Ia juga cermin dari sosok pribadi yang tangguh dan kuat. Namun, seringkali ketangguhan yang ada pada dirinya menggiring pada sikap tak mau kalah dalam segala hal. Oleh sebab itu, ia harus belajar mengerti orang lain. Hal ini bisa dimengerti dari jumlah ayat surah Al-Mulk yaitu 30 ayat yang merujuk pada surah Ar-Ruum (bangsa Romawi) yang juga merupakan bangsa yang menganut sistem kerajaan.
Sebagaimana sebuah negara yang memiliki aturan, kadang kala orang juz 29 membawa aturan yang ada pada dirinya pada lingkungan dia berada. Di sinilah kesan tak mudah menuruti kemauan orang nampak sekali.
Dalam kerajaan memiliki tingkatan. Bila ia merasa dirinya raja, ia akan menjadi seseorang yang semena-mena dan bertindak sesuka hatinya. Ia bisa menjadi seseorang yang kejam dan menghalalkan segala cara guna mewujudkan keinginannya. Namun tidak semua orang juz 29 bersifat seperti ini. Ada sisi-sisi positif yang bisa dilihat.
Berikutnya, surah yang kedua Al-Qalam (68) dari ayat 1 sampai 52, Maknanya, orang yang berjuz 29 seorang yang dinamis dan suka berpetualang. Ia menyukai sesuatu yang tidak biasa dan ada tantangannya. Namun, ia tidak terlalu suka diatur-atur. Dengan berbekal titik 11 yang ada padanya, ia sudah dapat mengerti apa yang harus dilakukannya sehingga tidak memerlukan banyak instruksi atau perintah.
Kesan pertama jika bertemu dengannya, seolah-olah garang dan terlihat sombong. Namun, jika kita sudah mengenalnya, kesan itu akan sirna dengan sendirinya. Hal ini bisa dipahami dari jumlah ayat surah Al Qalam yaitu 52 ayat. Surah ke 52 adalah At Thuur yang berarti bukit. Kesan garang dan sombong seringkali dominan karena unsur At-Thuur terulang dua kali, yaitu jumlah ayat surah berikutnya yaitu Al Haaqah juga 52 ayat.
Al-Haaqqah sendiri berarti kehancuran atau nama lain dari hari kiamat. Surah Al-Haaqqah menceritakan tentang kaum-kaum sebelum Nabi SAW dan adzab yang mereka terima karena mendustakan ayat-ayat Allah. Makna yang berhubungan dengan karakter, orang yang berjuz 29 dalam keadaan tertentu akan sangat tega atau "raja tega" jika ia menganggap orang lain melakukan kesalahan atau melanggar aturan. Ia tegas dan tak akan pandang bulu dalam menerapkan sebuah aturan.
Sudah dijelaskan di atas orang yang berjuz 29 terlihat sombong, namun bukan berarti ia sombong. Makna lain, ia akan menemukan dirinya dan bisa dengan bebas mengaktualisasikan potensi yang ada padanya jika ia menempati posisi yang tinggi atau berperan sebagai seorang pemimpin.
Dengan kata lain, secara fitrah ia sudah dibekali dengan talenta seorang pemimpin. Nilai keadilan dan ketegasan telah ia punyai. Inilah makna Al Ma'arij (70). Dimulai dari ayat 1 sampai 44. Kalau kita konversikan ke dalam urutan surah Al Quran, surah ke-44 adalah surah Ad Dukhan, artinya Kabut. Bagi orang yang berjuz 29, dalam mencapai apa yang diharapkan ia tidak dengan mudah ditebak keinginannya. Disinilah kekuatannya. Ia pandai menyamar. Sisi lain ia tidak mau berspekulasi.
Surah selanjutnya adalah Nuh. QS. Nuh (surah ke-71) dari ayat 1 sampai 28. Sedangkan surah Nuh, membawa pengaruh pada dirinya untuk selalu melakukan "penyelamatan" dalam arti yang luas. Inilah yang harus disadari olehnya. Terkadang ia memaksakan diri berbuat baik kepada orang lain di luar batas kemampuannya. Ia senantiasa mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi apa yang ada di depannya.
Surah ke-28 Al Qashash, yaitu cerita-cerita. Bila dikaitkan dengan surah Nuh, maka dalam bercerita atau menerima informasi, harus seimbang. Ia tidak akan mudah begitu saja mempercayai cerita orang lain sebelum mendapatkan cerita dari orang lainnya.
Seorang juz 29 juga memiliki kepekaan spiritual yang tinggi. Hal ini bisa terlihat dari adanya surah Al Jin (72) dari ayat 1 sampai 28. Selain gandrung pada ilmu, ia juga menyukai "ngelmu" atau olah spiritual. Sebagaimana sifat Jin, mereka tak pernah terlihat. Namun kita meyakini keberadaan mereka. Inilah yang senantiasa menjadi kontradiksi pada dirinya. Bila ini menjadi hal yang dominan bagi orang juz 29, ia akan dengan mudah mempercayai sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya. Malah bisa menjadi percaya yang berlebihan.
Namun, tidak banyak orang yang berjuz 29 menyadari akan potensi-potensi yang terdapat padanya. Dua surah inilah indikatornya, yaitu surah Al Muzzammil (73) dari ayat 1 sampai 20 dan surah Al Mudatsir (74) dari ayat 1 sampai 56.
Di sisi lain, ia merupakan pribadi yang tak mudah mengungkapkan keinginannya. Ia hanya akan terbuka kepada orang yang dianggapnya akrab dan dekat. Namun jangan heran, jika ia telah bersedia membuka diri, orang lain pun akan kewalahan melayani pembicaraannya.
Secara intelektual dan spriritual orang yang berjuz 29 memiliki kelebihan, tetapi kedua hal tersebut tak banyak berarti jika sifat malasnya dominan. Sifat ini merupakan pengaruh surah Al Muzzammil dan Al Mudatsir yang mempunyai makna yang sama, yaitu orang yang berselimut.
Orang yang berjuz 29 sangat teguh memegang prinsip. Indikasinya adalah Al-Qiyamah (75) dari ayat 1 sampai 40. Selain bermakna kiamat atau kehancuran, surah Al-Qiyamah juga bermakna sesuatu yang pasti terjadi dan sesuatu yang kokoh berdiri. Hal ini semakin diperkuat dari jumlah ayat surah Al-Qiyamah yaitu 40. Surah ke 40 Al-Mukmin yang berarti orang yang beriman. Tak terkecuali dalam hal keimanan, ia akan teguh dalam mempertahankan apa yang diyakininya. Negatifnya, jika apa yang diyakininya ternyata tidak benar, maka perlu proses lama untuk merubahnya dan tidak mudah.
Ia juga mudah sekali percaya pada orang lain, oleh karena itu ia harus berhati-hati dalam masalah ini. Selanjutnya surah Al-Insan (76) dari ayat 1 sampai 31. Orang yang membawa karakter juz 29 memiliki potensi bijaksana. Ia juga memiliki potensi 13 titik psikis yang ada dalam tubuh manusia. Tak heran jika ia memiliki ketahanan psikis yang kuat sehingga jarang terkena gangguan kesehatan.
Surah terakhir Al-Mursalat (77), artinya malaikat yang diutus. Maknanya, orang yang berjuz 29 memiliki mobilitas tinggi. Artinya ia dapat dengan cepat bergerak kesana kemari dengan kondisi tetap prima. Dimulai dari ayat 1 sampai 50. Surah ke 50 Qaaf yang berarti kepala dalam struktur 'ain. Dengan mobilitas yang dimilikinya, ia berpotensi menemukan ide atau gagasan baru.
Seorang pemimpin juga dituntut mempunyai sifat dan karakter ini. Malaikat yang diutus akan melakukan apa saja yang diperintahkan Allah. Sama halnya dengan orang juz 29, ia akan melakukan apapun yang diperintahkan seseorang yang dianggapnya mampu menguasai dirinya.
Berdasarkan Tanda 'Ain
Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak), 14 (rencana. Langkah awal), 1. Kombinasi ketiga angka tersebut merupakan isyarat orang yang membawa karakter juz 29 selalu dihantui ide dan gagasan-gagasan baru. Boleh dikatakan diamnya orang yang berjuz 29 bukan sembarangan atau sekadar ngelamun tak tentu arah, tetapi bisa jadi ia sedang memikirkan rencanarencana strategis untuk mewujudkan ide atau gagasannya. Idenya tak lepas dari masalah lingkungan dan kemanusiaan, karena 'ain 1 masih berhubungan dengan `ain 23. Namun, rencana itu kadang lama untuk direalisaikan
Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata), 16 (esensi), 2 (analisis, mata) dan 24 (kaitan, penunjuk arah). Dalam proses menganalisis sesuatu, orang yang berjuz 29 lebih cenderung mulai dari hal yang sifatnya mendasar, karena ia yakin, suatu masalah tak akan bisa terlepas dari pokok atau dasarnya. Baginya, tak ada asap kalau tak ada api. Dengan demikian, ia bisa langsung menemukan inti atau pokok permasalahannya.
Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 33 (skala prioritas), 1 (otak), 25 (lingkungan). Dan jajaran angka tersebut, terlihat jelas bagaimana orang yang berjuz 29 berbicara. Ia lebih banyak mengamati dan tak banyak bicara. Ia baru akan angkat bicara jika menurutnya sudah perlu. Dari keberadaan 'ain 25 di 'ain 3, dapat dimengerti jika ia juga selalu mempertimbangkan lingkungan dalam hal bicara. Maksudnya, ia bisa menyesuaikan dengan siapa ia berbicara dan tepatkah situasi dan kondisinya.
Selain itu, ia dapat mempresentasikan dengan baik apa yang ada dipikirannya. Skala prioritas ini menurut standar dirinya. Jadi bila seseorang yang memerlukannya, orang tersebut bisa menjadi prioritas kesekian dalam hidupnya.
Ain 4
Angkanya adalah 4 (rangka), 19 (pemecahan masalah), 2 (mata), 26 (modal, potensi). Sinergi rentetan angka tersebut memberi isyarat kepada kita kalau orang yang berjuz 29 tipe orang yang tidak bertele-tele.
Begitu menghadapi sebuah masalah, secara otomatis tergambar olehnya rencana-rencana sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi. Boleh dibilang, dalam menganalisis sebuah permasalahan ia jeli, terutama berkaitan dengan potensi-potensi yang bisa dikembangkan selanjutnya.
Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan), 37 (analisa lanjutan),1 (otak), 27 (usaha). Keempat angka tersebut berbicara kepada kita bagaimana cara orang yang berjuz 29 bertindak. Ia merupakan orang yang selalu termotivasi dan akan berusaha sekuat tenaga dan mengeluarkan semua potensi yang ada dalam dirinya untuk mengejawantahkan idenya dalam tindakan nyata dan bukan hanya angan-angan belaka.
Berdasarkan halaman
Taktis
Taktis, bisa dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6, yaitu berjumlah 48 yang merujuk pada surah Al Fath yang berarti kemenangan.
Orang yang membawa karakter juz 29 mempunyai jiwa pendobrak dan selalu dikelilingi oleh inovasi-inovasi baru. Sayangnya, surat ini seringkali membuatnya selalu ingin menang sendiri.
Ia juga tipe orang yang tidak betah diperintah ini dan itu. Ia seakan ingin selalu bebas dari segala macam tekanan. Jika suatu saat instruksi yang diberikan atasannya bertentangan dengan keyakinannya, jangan heran jika orang yang berjuz 29 akan melawan atau mbalelo.
Negatif/Positif
Negatif/Positif, didapat dari menjumlahkan ayat yang terdapat dari halaman 7 sampai 13 yang berjumlah 68. Surah yang ke 68 adalah Al Qalam atau surah Nun. Orang yang berjuz 29 memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Rasa ingin berbuat sesuatu yang positif bagi lingkungannya amat besar sehingga ia pun paling tidak Mega atau mudah terenyuh apabila melihat atau mendengar penderitaan orang lain.
Jalan Keluar
Jalan Keluar, dapat ditengarai dari ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15, totalnya 46 ayat. Surah ke-46 Al Ahqaaf yaitu bukit pasir. Pada umumnya, orang yang berjuz 29 suka ragu-ragu mengambil keputusan.
Ia terkadang terlalu banyak pertimbangan sehingga lambat memutuskan sesuatu. Bukit pasir itu labil. Ia mudah sekali berubah pikiran. Bila hal ini dominan dalam dirinya, ia menjadi seorang peragu.
Dasar
Dasar, merupakan representasi dari angka 47 yang merupakan total ayat yang terdapat pada halaman terakhir juz 29. Surah Muhammad adalah hasil subtitusi angka 47. Pada dasarnya, orang yang berjuz 29 memiliki karakter ideal.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 29 terletak pada bagian mata, hati atau limpa. Secara alami ia dibekali daya tahan tubuh yang kuat terhadap gangguan penyakit atau faktor negatif dari luar dirinya yang dapat menyebabkan kesehatannya terganggu, karena hasil pampatan angka 29 adalah 11 yang merupakan titik keseimbangan pada tubuh manusia. Jikalau dapat mengontrol emosinya, InsyaAllah ia jarang mengalami gangguan kesehatan.
Kelemahan
Terlalu sensitif dan perasa, ragu-ragu dalam memutuskan sesuatu, tidak mau kalah, sering memaksakan diri untuk berbuat positif untuk orang lain.
Kelebihan
Mempunyai kapasitas intelektual dan spiritual yang berimbang dan tinggi, tegas dan teguh memegang prinsip, tidak mudah terpengaruh, kreatif dan banyak ide atau gagasan
Kegalauan akan selalu menghantui dirinya. Dan jika tidak segera ditanggulangi, ia akan rentan sekali terkena gangguan kesehatan. Ada baiknya jika seorang juz 29 belajar bersabar dan mengontrol diri. Memang tidak mudah. Namun bukan hal yang mustahil dilakukan apabila orang yang membawa karakter juz 29 membiasakan diri menyelesaikan masalahnya sendiri dan belajar bersabar dari orang lain.
Huruf hamzah juga mencerminkan orang yang berjuz 29 merupakan sosok yang kuat secara pribadi. Artinya ia bisa bergaul dengan siapapun dan dari golongan apa saja. Namun ia tidak akan terpengaruh oleh mereka betapapun mereka berusaha dan mencoba mempengaruhinya. Seorang Juz 29 bisa menempatkan dirinya sesuai dengan situasi dan kondisi. Ia bisa di bawah juga bisa di atas. Hal ini terbukti dari karakter huruf hamzah yang selalu bertengger di atas alif dan tak jarang pula mengalah dan bersedia menyangga alif dari bawah.
Berdasarkan Surah
Dari 11 surah yang mengisi juz 29, mengindikasikan orang yang berjuz 29 sangat sensitif dan peka terhadap lingkungan di sekelilingnya. Selalu ada perasaan yang muncul dari dalam dirinya untuk berbuat sesuatu yang positif bagi lingkungannya. Hal ini bisa dimaklumi, karena 'ain 11 bermakna tali rasa atau perasaan.
Surah pertama, QS. Al Mulk (67) dari ayat 1 sampai 30. Al Mulk berarti kerajaan. Kerajaan merupakan simbol "unggah ungguh" atau tata krama. Artinya orang yang membawa karakter juz 29 cenderung formal dan mengikuti aturan, termasuk dalam bergaul dan berbusana.
Ia juga cermin dari sosok pribadi yang tangguh dan kuat. Namun, seringkali ketangguhan yang ada pada dirinya menggiring pada sikap tak mau kalah dalam segala hal. Oleh sebab itu, ia harus belajar mengerti orang lain. Hal ini bisa dimengerti dari jumlah ayat surah Al-Mulk yaitu 30 ayat yang merujuk pada surah Ar-Ruum (bangsa Romawi) yang juga merupakan bangsa yang menganut sistem kerajaan.
Sebagaimana sebuah negara yang memiliki aturan, kadang kala orang juz 29 membawa aturan yang ada pada dirinya pada lingkungan dia berada. Di sinilah kesan tak mudah menuruti kemauan orang nampak sekali.
Dalam kerajaan memiliki tingkatan. Bila ia merasa dirinya raja, ia akan menjadi seseorang yang semena-mena dan bertindak sesuka hatinya. Ia bisa menjadi seseorang yang kejam dan menghalalkan segala cara guna mewujudkan keinginannya. Namun tidak semua orang juz 29 bersifat seperti ini. Ada sisi-sisi positif yang bisa dilihat.
Berikutnya, surah yang kedua Al-Qalam (68) dari ayat 1 sampai 52, Maknanya, orang yang berjuz 29 seorang yang dinamis dan suka berpetualang. Ia menyukai sesuatu yang tidak biasa dan ada tantangannya. Namun, ia tidak terlalu suka diatur-atur. Dengan berbekal titik 11 yang ada padanya, ia sudah dapat mengerti apa yang harus dilakukannya sehingga tidak memerlukan banyak instruksi atau perintah.
Kesan pertama jika bertemu dengannya, seolah-olah garang dan terlihat sombong. Namun, jika kita sudah mengenalnya, kesan itu akan sirna dengan sendirinya. Hal ini bisa dipahami dari jumlah ayat surah Al Qalam yaitu 52 ayat. Surah ke 52 adalah At Thuur yang berarti bukit. Kesan garang dan sombong seringkali dominan karena unsur At-Thuur terulang dua kali, yaitu jumlah ayat surah berikutnya yaitu Al Haaqah juga 52 ayat.
Al-Haaqqah sendiri berarti kehancuran atau nama lain dari hari kiamat. Surah Al-Haaqqah menceritakan tentang kaum-kaum sebelum Nabi SAW dan adzab yang mereka terima karena mendustakan ayat-ayat Allah. Makna yang berhubungan dengan karakter, orang yang berjuz 29 dalam keadaan tertentu akan sangat tega atau "raja tega" jika ia menganggap orang lain melakukan kesalahan atau melanggar aturan. Ia tegas dan tak akan pandang bulu dalam menerapkan sebuah aturan.
Sudah dijelaskan di atas orang yang berjuz 29 terlihat sombong, namun bukan berarti ia sombong. Makna lain, ia akan menemukan dirinya dan bisa dengan bebas mengaktualisasikan potensi yang ada padanya jika ia menempati posisi yang tinggi atau berperan sebagai seorang pemimpin.
Dengan kata lain, secara fitrah ia sudah dibekali dengan talenta seorang pemimpin. Nilai keadilan dan ketegasan telah ia punyai. Inilah makna Al Ma'arij (70). Dimulai dari ayat 1 sampai 44. Kalau kita konversikan ke dalam urutan surah Al Quran, surah ke-44 adalah surah Ad Dukhan, artinya Kabut. Bagi orang yang berjuz 29, dalam mencapai apa yang diharapkan ia tidak dengan mudah ditebak keinginannya. Disinilah kekuatannya. Ia pandai menyamar. Sisi lain ia tidak mau berspekulasi.
Surah selanjutnya adalah Nuh. QS. Nuh (surah ke-71) dari ayat 1 sampai 28. Sedangkan surah Nuh, membawa pengaruh pada dirinya untuk selalu melakukan "penyelamatan" dalam arti yang luas. Inilah yang harus disadari olehnya. Terkadang ia memaksakan diri berbuat baik kepada orang lain di luar batas kemampuannya. Ia senantiasa mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi apa yang ada di depannya.
Surah ke-28 Al Qashash, yaitu cerita-cerita. Bila dikaitkan dengan surah Nuh, maka dalam bercerita atau menerima informasi, harus seimbang. Ia tidak akan mudah begitu saja mempercayai cerita orang lain sebelum mendapatkan cerita dari orang lainnya.
Seorang juz 29 juga memiliki kepekaan spiritual yang tinggi. Hal ini bisa terlihat dari adanya surah Al Jin (72) dari ayat 1 sampai 28. Selain gandrung pada ilmu, ia juga menyukai "ngelmu" atau olah spiritual. Sebagaimana sifat Jin, mereka tak pernah terlihat. Namun kita meyakini keberadaan mereka. Inilah yang senantiasa menjadi kontradiksi pada dirinya. Bila ini menjadi hal yang dominan bagi orang juz 29, ia akan dengan mudah mempercayai sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya. Malah bisa menjadi percaya yang berlebihan.
Namun, tidak banyak orang yang berjuz 29 menyadari akan potensi-potensi yang terdapat padanya. Dua surah inilah indikatornya, yaitu surah Al Muzzammil (73) dari ayat 1 sampai 20 dan surah Al Mudatsir (74) dari ayat 1 sampai 56.
Di sisi lain, ia merupakan pribadi yang tak mudah mengungkapkan keinginannya. Ia hanya akan terbuka kepada orang yang dianggapnya akrab dan dekat. Namun jangan heran, jika ia telah bersedia membuka diri, orang lain pun akan kewalahan melayani pembicaraannya.
Secara intelektual dan spriritual orang yang berjuz 29 memiliki kelebihan, tetapi kedua hal tersebut tak banyak berarti jika sifat malasnya dominan. Sifat ini merupakan pengaruh surah Al Muzzammil dan Al Mudatsir yang mempunyai makna yang sama, yaitu orang yang berselimut.
Orang yang berjuz 29 sangat teguh memegang prinsip. Indikasinya adalah Al-Qiyamah (75) dari ayat 1 sampai 40. Selain bermakna kiamat atau kehancuran, surah Al-Qiyamah juga bermakna sesuatu yang pasti terjadi dan sesuatu yang kokoh berdiri. Hal ini semakin diperkuat dari jumlah ayat surah Al-Qiyamah yaitu 40. Surah ke 40 Al-Mukmin yang berarti orang yang beriman. Tak terkecuali dalam hal keimanan, ia akan teguh dalam mempertahankan apa yang diyakininya. Negatifnya, jika apa yang diyakininya ternyata tidak benar, maka perlu proses lama untuk merubahnya dan tidak mudah.
Ia juga mudah sekali percaya pada orang lain, oleh karena itu ia harus berhati-hati dalam masalah ini. Selanjutnya surah Al-Insan (76) dari ayat 1 sampai 31. Orang yang membawa karakter juz 29 memiliki potensi bijaksana. Ia juga memiliki potensi 13 titik psikis yang ada dalam tubuh manusia. Tak heran jika ia memiliki ketahanan psikis yang kuat sehingga jarang terkena gangguan kesehatan.
Surah terakhir Al-Mursalat (77), artinya malaikat yang diutus. Maknanya, orang yang berjuz 29 memiliki mobilitas tinggi. Artinya ia dapat dengan cepat bergerak kesana kemari dengan kondisi tetap prima. Dimulai dari ayat 1 sampai 50. Surah ke 50 Qaaf yang berarti kepala dalam struktur 'ain. Dengan mobilitas yang dimilikinya, ia berpotensi menemukan ide atau gagasan baru.
Seorang pemimpin juga dituntut mempunyai sifat dan karakter ini. Malaikat yang diutus akan melakukan apa saja yang diperintahkan Allah. Sama halnya dengan orang juz 29, ia akan melakukan apapun yang diperintahkan seseorang yang dianggapnya mampu menguasai dirinya.
Berdasarkan Tanda 'Ain
Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak), 14 (rencana. Langkah awal), 1. Kombinasi ketiga angka tersebut merupakan isyarat orang yang membawa karakter juz 29 selalu dihantui ide dan gagasan-gagasan baru. Boleh dikatakan diamnya orang yang berjuz 29 bukan sembarangan atau sekadar ngelamun tak tentu arah, tetapi bisa jadi ia sedang memikirkan rencanarencana strategis untuk mewujudkan ide atau gagasannya. Idenya tak lepas dari masalah lingkungan dan kemanusiaan, karena 'ain 1 masih berhubungan dengan `ain 23. Namun, rencana itu kadang lama untuk direalisaikan
Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata), 16 (esensi), 2 (analisis, mata) dan 24 (kaitan, penunjuk arah). Dalam proses menganalisis sesuatu, orang yang berjuz 29 lebih cenderung mulai dari hal yang sifatnya mendasar, karena ia yakin, suatu masalah tak akan bisa terlepas dari pokok atau dasarnya. Baginya, tak ada asap kalau tak ada api. Dengan demikian, ia bisa langsung menemukan inti atau pokok permasalahannya.
Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT), 33 (skala prioritas), 1 (otak), 25 (lingkungan). Dan jajaran angka tersebut, terlihat jelas bagaimana orang yang berjuz 29 berbicara. Ia lebih banyak mengamati dan tak banyak bicara. Ia baru akan angkat bicara jika menurutnya sudah perlu. Dari keberadaan 'ain 25 di 'ain 3, dapat dimengerti jika ia juga selalu mempertimbangkan lingkungan dalam hal bicara. Maksudnya, ia bisa menyesuaikan dengan siapa ia berbicara dan tepatkah situasi dan kondisinya.
Selain itu, ia dapat mempresentasikan dengan baik apa yang ada dipikirannya. Skala prioritas ini menurut standar dirinya. Jadi bila seseorang yang memerlukannya, orang tersebut bisa menjadi prioritas kesekian dalam hidupnya.
Ain 4
Angkanya adalah 4 (rangka), 19 (pemecahan masalah), 2 (mata), 26 (modal, potensi). Sinergi rentetan angka tersebut memberi isyarat kepada kita kalau orang yang berjuz 29 tipe orang yang tidak bertele-tele.
Begitu menghadapi sebuah masalah, secara otomatis tergambar olehnya rencana-rencana sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi. Boleh dibilang, dalam menganalisis sebuah permasalahan ia jeli, terutama berkaitan dengan potensi-potensi yang bisa dikembangkan selanjutnya.
Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan), 37 (analisa lanjutan),1 (otak), 27 (usaha). Keempat angka tersebut berbicara kepada kita bagaimana cara orang yang berjuz 29 bertindak. Ia merupakan orang yang selalu termotivasi dan akan berusaha sekuat tenaga dan mengeluarkan semua potensi yang ada dalam dirinya untuk mengejawantahkan idenya dalam tindakan nyata dan bukan hanya angan-angan belaka.
Berdasarkan halaman
Taktis
Taktis, bisa dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6, yaitu berjumlah 48 yang merujuk pada surah Al Fath yang berarti kemenangan.
Orang yang membawa karakter juz 29 mempunyai jiwa pendobrak dan selalu dikelilingi oleh inovasi-inovasi baru. Sayangnya, surat ini seringkali membuatnya selalu ingin menang sendiri.
Ia juga tipe orang yang tidak betah diperintah ini dan itu. Ia seakan ingin selalu bebas dari segala macam tekanan. Jika suatu saat instruksi yang diberikan atasannya bertentangan dengan keyakinannya, jangan heran jika orang yang berjuz 29 akan melawan atau mbalelo.
Negatif/Positif
Negatif/Positif, didapat dari menjumlahkan ayat yang terdapat dari halaman 7 sampai 13 yang berjumlah 68. Surah yang ke 68 adalah Al Qalam atau surah Nun. Orang yang berjuz 29 memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Rasa ingin berbuat sesuatu yang positif bagi lingkungannya amat besar sehingga ia pun paling tidak Mega atau mudah terenyuh apabila melihat atau mendengar penderitaan orang lain.
Jalan Keluar
Jalan Keluar, dapat ditengarai dari ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15, totalnya 46 ayat. Surah ke-46 Al Ahqaaf yaitu bukit pasir. Pada umumnya, orang yang berjuz 29 suka ragu-ragu mengambil keputusan.
Ia terkadang terlalu banyak pertimbangan sehingga lambat memutuskan sesuatu. Bukit pasir itu labil. Ia mudah sekali berubah pikiran. Bila hal ini dominan dalam dirinya, ia menjadi seorang peragu.
Dasar
Dasar, merupakan representasi dari angka 47 yang merupakan total ayat yang terdapat pada halaman terakhir juz 29. Surah Muhammad adalah hasil subtitusi angka 47. Pada dasarnya, orang yang berjuz 29 memiliki karakter ideal.
Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 29 terletak pada bagian mata, hati atau limpa. Secara alami ia dibekali daya tahan tubuh yang kuat terhadap gangguan penyakit atau faktor negatif dari luar dirinya yang dapat menyebabkan kesehatannya terganggu, karena hasil pampatan angka 29 adalah 11 yang merupakan titik keseimbangan pada tubuh manusia. Jikalau dapat mengontrol emosinya, InsyaAllah ia jarang mengalami gangguan kesehatan.
Kelemahan
Terlalu sensitif dan perasa, ragu-ragu dalam memutuskan sesuatu, tidak mau kalah, sering memaksakan diri untuk berbuat positif untuk orang lain.
Kelebihan
Mempunyai kapasitas intelektual dan spiritual yang berimbang dan tinggi, tegas dan teguh memegang prinsip, tidak mudah terpengaruh, kreatif dan banyak ide atau gagasan
Langganan:
Postingan (Atom)