Minggu, 11 Juli 2010

ROKOK ELEKTRONIK


SPESIFIKASI :
1 Baterei
1 Atomizer
3 Set Charger (car, indoor n manual)

10 buah Refill

Rasa :
Marlboro, Mentol, Sampoerna Mild,Gudang Garam,
Dji Sam Soe, Kopi, Strawberry, Pisang
INFO:
Rokok elektronik atau rokok elektrik e-cigarette adalah sebuah penemuan fenomenal yang sangat diperlukan bagi para pecandu rokok tembakau di seluruh dunia untuk meningkatkan kualitas kesehatan mereka.

Rokok Elektrik (e-Cigarette) pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis Beijing, yang sekarang dikuasai oleh Golden Dragon Group Ltd Pada tahun 2004, Ruyan mengambil alih proyek untuk mengembangkan teknologi yang muncul. Diserap secara resmi Ruyan SBT Co Ltd dan nama mereka diubah menjadi SBT RUYAN Technology & Development Co, Ltd. Pada bulan April 2006, Rokok Elektrik (e-Cigarette) dibawa ke Eropa, dan secara resmi diluncurkan di "RUYAN" Konferensi Promosi Luar Negeri di Austria . Pada tahun 2007, Rokok Elektrik (e-Cigarette) secara resmi menerima menerima pengesahan CE dan ROHS karena Rokok Elektrik (e-Cigarette) sama sekali tidak membahayakan kesehatan.
KANDUNGAN:
Rokok Elektrik (e-Cigarette) menggunakan keping pintar/cerdas dan sensor aerodinamis untuk mengendalikan asap yang dihasilkan. Pada Rokok Elektrik (e-Cigarette), terdapat cairan berberat jenis rendah yang digunakan untuk memproduksi aroma dan uap melalui transmisi penyalur super mikro yang berbentuk saluran-saluran kecil berongga. Cairan tersebut diatomisasi sehinga menjadi butiran asap berukuran 0.3-1.2um.

Pada rokok tembakau biasa, nikotin yang terkandung di dalamnya adalah sebesar 1.1mg/pcs. Sehingga tiap pak rokok biasa mengandung 1.1mg x 20 batang = 22mg nikotin. Sedangkan Rokok Elektrik (e-Cigarette) memberikan kuota penghirupan lebih dari 300 kali yang setara dengan satu pak rokok biasa (20 batang). Kepadatan yang tertinggi adalah 6mg. Jauh lebih rendah di banding dengan rokok tembakau konvensiona.

Bahkan World Health Organization (WHO) telah melakukan bermacam-macam penelitian untuk meneliti efek samping rokok elektrik e-Cigarette ini. dan hasilnya pada bulan September 2008, WHO menyatakan bahwa rokok elektronik e-Cigarette aman dan efektif untuk konsumsi sehari-hari hingga untuk konsumsi terapi mengurangi / menghilangkan kecanduan merokok.
KEUNTUNGAN:
• Tidak ada abu
• Tidak bau
• Simpel & modern
• Ramah lingkungan
• Asap tidak mengganggu orang sekitar
• Tidak mengandung tembakau yang mengandung lebih dari 3000 zat beracun
• Low Nikotin (cocok untuk perokok yang ingin mengurangi/berhenti merokok)
• Rokok Elekrik sama sekali tidak mengandung TAR
• Dapat memilih berbagai macam rasa yang berbeda-beda (coffe, menthol,marlboro)
• Tidak memerlukan pembakaran
• Dapat merokok diruangan ber-AC
• Tidak membuat gigi menjadi kuning
• Batere dapat di isi ulang (Re-chargeable)
• Batere tahan 2-3 jam
• Rokok Elektrik e-Cigarette dapat dipakai 1-3 tahun
KOK BISA HEMAT.................................???

Jika diasumsikan anda membutuhkan 1 Pack Rokok Tembakau perhari : Rp. 9.000,-
Jadi dalam 1 bulan pengeluaran untuk rokok : 30 x Rp. 9.000 = Rp. 270.000
Namun jika anda mengkonsumsi Rokok elektrik anda hanya 1 Refill Rokok Elektrik Perhari = Rp. 5.000
Jadi dalam 1 bulan pengeluaran anda untuk refill : 30 x Rp. 5.000 = Rp. 150.000
Selain perhitungan diatas, banyak lagi yang penghematan yang akan anda rasakan setelah mengkonsumsi Rokok Elektrik e-Cigarette, Antara lain :
1. Dalam 3 bulan anda dapat meninggalkan kecanduan merokok ( hasil bervarisasi )
2. Anda tidak memerlukan biaya perawatan paru-paru
3. Anda tidak akan menemui lagi luka / kebakaran akibat dari bara rokok tembakau.
TIPS PEMAKAIAN:
1. Jangan meletakkan e-CIgarette pada posisi lampu LED berada di bawah, bisa mengakibatkan cairan dari cartridge turun ke bawah, bisa mengakibatkan batere korsleting. (INGAT, ini terbuat dari elektronik yg SENSITIFITASNYA cukup TINGGI).
2. DISARANKAN TIDAK MENGHISAP TERLALU KUAT, HISAPLAH dengan SANGAT LEMBUT, karena hisapan yang kuat akan berakibat cairan keluar dari lubang cartridge (menjadikan cairan cepat habis), juga mengakibatkan Atomizer cepat panas dan potensif terhadap kerusakan permanen.
3. Jangan dihisap lagi apabila uap yang keluar sudah semakin sedikit, hal ini bisa merusak atomizer karena tomizer berpotensi rusak apabila dihisap tanpa ada liquid/cairan di dalam cartridge.
4. Berikan jeda waktu beberapa saat ketika menghisap, sehingga Atomizer tidak menjadi terlalu panas (terlalu panas akan menyebabkan Atomizer rusak), dan biarkan sekitar 5-10 detik setiap hisapan agar cairan/liquid dpt meresap ke dalam pori2 Atomizer.
5. Jangan biarkan baterai kosong dalam waktu lama.
6. Apabila asap tetap sedikit dengan cartridge yang penuh, maka Atomizer perlu dibersihkan
7. Uap sedikit bisa faktor karena Low Batt, dan batere harus dicas kembali.
CARA MEMBERSIHKAN ATOMIZER (Pembakar) :
1. Jika tidak dipakai dalam waktu yg cukup lama (Anda beristirahat/tidur) maka buat atomizer dan batere secara terpisah. Ini bisa membuat atomizer dan batere anda lebih awet. Serap cairan yg menempel di Atomizer dgn menggunakan Tissue agar atomizer selalu dlm keadaan kering.
2. Tiup Atomizer dengan angin yang kuat dan bersih, misalkan dengan blower/hairdryer (jaga jarak atomizer Anda dgn hairdryer antara 20-25 cm)
3. Rendam ujung atomizer (kaki Atomizer) ke dalam alkohol 70% selama 45 menit. Atau jemur Atomizer di bawah sinar matahari, tapi juga jangan terlalu panas (Lebih disarankan tidak terkena sinar matahari secara langsung, karena untuk menjaga karet klep yg ada di Atomizer tetap dalam kondisi baik).
4. Bila punya alat yang bergetar seperti alat pijat (atau tempelkan dinamo mobil2an pd wadah stainless steel agar menghasilkan getar yang berfungsi untuk merontokkan kotoran pd pori2 Atomizer), celup di dalam alkohol pada wadah stainless steel tersebut selama 30 menit. Agar material yang menyumbat pori-pori Atomizer dapat terlepas disebabkan oleh getaran alat pijat/dinamo tsb.
5. Keringkan Atomizer Anda dgn Tissue sampai semua cairan terserap oleh tissue. Setelah Atomizer kering, maka bisa digunakan kembali.
MENGISI BATERE ( Charging ) :
1. Indikator batere PENUH/FULL pada saat di-charge adalah lampu LED yg terdapat di ujung rokok menyala maka tandanya batere belum full. Jika lampu di ujung rokok sudah mati, tandanya batere sudah penuh/Full), dan langsung dicabut !
2. DISARANKAN agar di-charge melalui kabel USB ke Komputer/Laptop, karena arus listrik pada computer /laptop SANGAT BAIK DIGUNAKAN. (Arus listrik pada Komputer/Laptop mendekati STABIL)
3. Jangan tinggalkan batere tertancap pada arus listrik/di-charge terlalu lama


Harga : Rp. 250.000,-

Jumat, 09 Juli 2010

Karakter Juz 19

Karakter Juz 19

Surah Al Qur’an yang ke 19 adalah surah Maryam. Maryam adalah simbol ketegaran, kemandirian serta keajaiban dari bukti kekuasaan Allah SWT. Keajaiban itu sendiri adalah sebuah misteri yang tidak bisa dinalar oleh akal manusia. Bagaimana mungkin, seorang wanita tanpa seorang laki-laki bisa mengandung dan mempunyai anak, tetapi bagi Allah swt tidak ada yang mustahil di dunia ini.

Menurut kisah yang tertulis dalam Al Qur’an, Maryam memiliki pribadi yang mau menerima apapun yang terjadi dalam dirinya.

Begitu juga seorang juz 19, ia merupakan sosok yang mau menerima apapun omongan yang baik maupun buruk tentang dirinya. ia enggan untuk berargumentasi. Dengan kata lain, sebisa mungkin menghindari adu mulut untuk sesuatu yang dianggapnya tidak jelas.

Bila surah ini yang dominan, ia bisa menjadi penyabar. Namun, dengan kesabarannya ini sering kali lambat dalam menentukan sikap. Ia lebih suka berdiri dalam posisi netral. Kasarnya, mencari selamat.

Karena Mariyam adalah wanita, maka seorang juz 19 memiliki perasaan yang sensitif, tidak tegaan dan gemar mendidik.

Juz 19 terdiri dari tiga surah, yaitu surah Al Furqan yang merupakan surah pecah artinya terbagi antara juz 18 dan juz 19. Selanjutnya surah As Syu’ara’ yang berupa surah penuh pada dan surah An Naml yang berbentuk surah pecah atau terbagi dengan juz 20. Surah yang mengawali juz 19 adalah surah Al Furqan (pembeda) dari ayat 21 sampai 77.

Seperti sudah dijelaskan pada edisi yang lalu (karakter juz 18), bahwa Al Furqan dalam hubungannya dengan karakter adalah pada sikapnya yang terlalu banyak pertimbangan yang berakibat pada keragu-raguan dalam mengambil keputusan sehingga terkesan lamban.

Namun, ada yang sedikit berbeda dengan juz 19, jika seorang juz 18 diliputi rasa penuh pertimbangan dan bahkan keraguraguan sebelum ia melakukan sesuatu, tidak demikian halnya dengan orang yang berjuz 19, justru sikap tersebut muncul pada saat ia sedang atau telah melakukan sesuatu. Secara tiba-tiba, keraguan menghampirinya ketika sedang melangkah untuk melakukan suatu pekerjaan sehingga membuatnya berpikir kembali.

Jumlah total dari ayat surah Al Furqan yang mengisi juz 19 adalah 57 ayat yang merujuk pada surah Al Hadid yang berarti besi. Dalam hal memegang prinsip yang diyakininya benar memang tidak jauh beda dengan juz 18.

Kemauan keras mewujudkan keinginannya di mata orang lain memang terkesan ngeyel dan ia memang tipe orang yang agak susah dinasehati. Pendekatan yang tepat untuk mendekati orang yang berjuz 19 adalah pendekatan pandai besi, tempa pelan-pelan sampai ia luluh dan akhirnya bisa kita bentuk sesuai dengan keinginan kita.

Surah yang kedua adalah As Syuara’ (para penyair), yaitu dari ayat 1 sampai 227. Jika orang yang membawa karakter juz 18 lebih banyak diam dan mengamati serta mengedepankan aksi atau tindakan, lain halnya dengan orang yang berjuz 19 yang lebih banyak berbicara dari pada bekerja. Hal ini terjadi jika surah As Syuara’ dominan pada dirinya.

Namanya juga penyair, sekalipun ia mempunyai gagasan yang tinggi dan banyak ide, tetap saja ia akan berkutat dalam wilayah verbal. Dengan ungkapan lain, sesuatu rencana atau ide yang biasa, bisa ia poles menjadi ide yang tinggi bahkan muluk-muluk. Singkatnya ia adalah orang yang terobsesi oleh bayangan-bayangan “romantisnya”.

Layaknya para penyair, dalam menyampaikan maksud tentu sering mempergunakan perumpamaan. Begitu juga dengan orang juz 19, dalam menyampaikan maksudnya sering kali tidak langsung pada tujuan, seringkali menggunakan ungkapan.

Total jumlah ayat As Syuara adalah 227, coba kita kurangi dengan jumlah surah Al Qur’an sehingga 227-114=113. Surah yang ke 113 adalah surah Al Falaq (waktu shubuh). Artinya bicaranya orang yang berjuz 19 mudah berubah-rubah dan tidak bisa dipegang, sebagaimana waktu shubuh yang segera pudar dengan terbitnya matahari. Bahkan dalam kondisi tertentu bisa saja ia melanggar sendiri apa yang telah ia katakan.

Namun, Maha kuasa Allah SWT yang menciptakan manusia dalam bentuk yang paling bagus, serta memberikan kelebihan beserta kekurangannya. Artinya tiada manusia yang sempurna. Begitu juga dengan karakter juz 19 dan juzjuz yang lain.

Jika As Syuara pada juz 19 dominan dan menyebabkan ia lebih banyak berbicara dari pada berbuat. Maka pada juz yang sama, terdapat pula sebuah surah yang mencounter karakter tersebut yaitu surah An Naml (semut).

Surah An Naml adalah surah terakhir dari juz 19, yaitu mulai dari ayat 1 sampai 59. Sebaliknya, jika An Naml yang dominan maka orang yang berjuz 19 cenderung menjadi tipe seorang pekerja yang giat dan tangguh.

Ia mempunyai mobilitas yang tinggi dan selalu mementingkan gerak atau aktivitas. Ia bisa saja bekerja tak kenal lelah dan waktu. Ada istilah “ada gula, ada semut”. Artinya, orang juz 19 memiliki kemampuan untuk mencari dan mendapatkan sesuatu yang bermanfaat baginya.

Kalau kita mengamati semut, biasanya selalu bergerak meski produktivitasnya belum jelas. Ada sesuatu dalam dirinya yang mendorong dan membuatnya ingin selalu menyibukkan diri mengerjakan sesuatu. Begitu pula dengan orang yang berjuz 19.

Selain itu, semut adalah binatang yang mempunyai kepedulian sosial yang tinggi. Buktinya, mereka acapkali saling “menyapa atau bersalaman” dengan teman sesamanya ketika bertemu. Seorang juz 19 juga menyukai sosialisasi atau korespondensi. ia suka bergaul dan berteman dengan siapa saja, baginya teman adalah sumber informasi yang kelak suatu saat bisa berguna dan bermanfaat baginya.

Namun, jangan lupa bahwa semut adalah tipe binatang yang mudah panik. Coba, andaikata kita halangi atau kita putus di tengah semut yang sedang berjalan beriringan, maka kita akan bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

Benar, semut-semut itu akan tercerai berai tak tentu arah karena panik jalannya kita putus atau halangi. Demikian juga dengan orang yang berjuz 19, mudah panik dalam menghadapi permasalahannya.

Subhanallah, tetapi semut juga tipe binatang yang tak kenal putus asa. Jika kita halangi atau coba usir semut walau dengan segala cara, maka ia pun telah menemukan seribu cara untuk menemukan jalannya kembali.

Dengan kata lain, ia binatang yang tergolong bandel. Jika kita bisa mengarahkan dengan baik orang yang berjuz 19 maka ia takkan mengenal patah semangat.

Sedangkan ayat An Naml yang terdapat pada juz 19 berjumlah 59 ayat. Kalau kita konversikan ke dalam urutan surah Al Qur’an, maka kita akan menemukan surah Al Hasyr yang artinya pengusiran. Orang yang berjuz 19, jika disakiti maka ia akan membalasnya sebagaiamana semut yang akan menggigit jika diinjak. Selanjutnya ia akan cenderung menjaga jarak bahkan menjauhi orang yang telah menyakitinya atau membuatnya kecewa.

‘Ain 1

Angkanya adalah 1, 14 (rencana), 3 (THT). Dari kombinasi ketiga angka tersebut menunjukkan bahwa orang yang membawa karakter juz 19 umumnya sangat kritis dalam mengungkapkan pendapat atau pikiran atau bisa juga dalam menanggapi dan mengevaluasi pendapat orang lain sangat jeli.

Ia memang berbakat untuk menggali ide-ide baru, gagasan dan idenya memang selalu up to date. Sehingga ia mempunyai kapasitas untuk menjadi seorang konseptor yang baik, tetapi kelemahannya seringkali gagasan atau idenya hanya sekedar di mulut saja, dengan kata lain ia jarang sekali bisa merealisasikannya.

Ia juga seorang planner (perencana) yang baik, karena ia selalu mengacu pada aturan main yang berlaku (ain 20). Namun ia lemah dari sisi operasional. Lemah dalam arti tidak prefeksionis, tidak rampung atau sama sekali tidak bisa menangani hal-hal yang bersifat tekhnis dan njelimet.

Apalagi jika hal tersebut tidak sesuai dengan minat atau keinginannya, ia akan ogah-ogahan (ain 39). Wajar, dari kelemahannya ini, ia sering dicap sebagai pembuat masalah di lingkungannya.

‘Ain 2

Angkanya adalah 2, 10 (pen-cernaan), 4 (tulang, rangka). Dari kolaborasi angka tersebut, terlihat bahwa orang yang berjuz 19 juga tipe seorang pemikir atau analist yang jeli.

Karena kejeliannnya dalam melihat sebuah permasalahan, disisi lain tidak sesuai dengan apa yang ia bicarakan, jangan heran jika di mata orang lain ia dianggap tong kosong nyaring bunyinya.

Dari ‘ain 2 ini pula bisa diketahui bahwa ia seringkali mengalami kegamangan justru saat ia sedang atau sudah melakukan pekerjaannya. Karena ain 2 masih bertalian dengan `ain 21 (pemikiran ulang). ia mudah lupa dengan apa yang telah diputuskannya atau terhadap rencana yang telah ia buat.

‘Ain 3

Angkanya adalah 3, 16 (esensi), 5 (penanganan).. Ketiga angka tersebut memberikan isarat bahwa begitu banyak gagasan atau ide yang bisa muncul dari seorang berjuz 19. Namun seringkali yang ia realisasikan adalah ide yang menurutnya paling penting dan melupakan yang lain yang tidak kalah pentingnya.

‘Ain 3 mempunyai hubungan dengan ain 22 (target). Yang selalu dibicarakannya adalah bagaimana mencapai target dalam pekerjaan tertentu, tetapi tidak dibarengi dengan kapasitas yang cukup untuk sampai ke target tersebut.

‘Ain 4

Angkanya adalah 4, 17 (estimasi), 6 (hukum, sendi). Orang yang berjuz 19 cenderung tidak mau berlawanan dengan norma atau hukum yang berlaku. Apa yang ia rencanakan selalu mengacu ke sana. Dengan masih bertalian-nya ‘ain 4 dengan ‘ain 23 membuatnya menjadi seorang yang humanist sekaligus idealis. Apa selalu mengungkapkan apa yang diyakininya benar. Tetapi kadang ia lupa, benar menurut dirinya belum tentu menurut orang lain.

‘Ain 5

Angkanya adalah 5 , 9 (hati), 1. Uraian pada ‘ain 1 di atas diperjelas oleh kombinasi angka pada ‘ain ke 5 ini. Terlihat bahwa penanganan atau pelaksananan dari sebah ide atau gagasan berakhir pada ‘ain 1 atau hanya sebatas wacana saja dan bukan sebaliknya. Sekalipun ia memang pandai mencari kaitan atau petunjuk arah dari analisisnya yang lumayan tajam (ain 24)

‘Ain 6

Angkanya adalah 6, 24 (kaitan, petunjuk arah), 2. Uraian pada ‘ain 5 dikuatkan oleh kolaborasi angka yang terdapat pada ain ke 6. Disi lain, ia juga mempunyai kepedulian terhadap lingkungannya karena ‘ain 6 terkait dengan ‘ain 25 yang berarti lingkungan.

Berdasarkan Halaman

Taktis

Taktis, bisa dipahami dari jumlah ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6. Total jumlahnya adalah 111. Kalau angka tersebut kita subtitusikan ke dalam urutan surah Al Qur’an maka kita akan menemukan surah Al Lahab (kobaran api).

Artinya orang yang membawa karakter juz 19 cenderung temperamental dan mudah terpancing oleh situasi. ia bagaikan kobaran api yang menjilat-jilat dan melahab apa yang ada di sekelilingnya tanpa pandang bulu.

Negatif/positif

Negatif/positif didapatkan dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13 yaitu 80 ayat. Surah Al Qur’an yang ke 80 adalah Abasa (bermuka masam).

Sekalipun orang yang berjuz 19 suka bergaul dan supel, namun jika ia disakiti atau merasa tidak cocok terhadap seseorang, maka ia tak akan segan untuk menunjukkan sikapnya tersebut dengan tidak menegur atau bahkan tidak menyapanya. Umumnya, masalah yang dipikirkan terpancar dari mimik mukanya.

Jalan Keluar

Jalan keluar seorang yang berjuz 19 bisa diketahui dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15 dari juz 19 sendiri yaitu 27 ayat. An naml adalah surah yang ke 27, oleh karena itu etos kerjanya tidak perlu diragukan lagi karena bagaiamanapun juga semut adalah salah satu hewan yang mempunyai mobilitas yang tinggi dan menyukai rutinitas.

Dasar

Dasar bisa diketahui dari total ayat yang terdapat pada halaman terakhir pada juz 19 yaitu berjumlah 14 ayat yang merujuk pada surah Ibrahim dalam urutan surah Al Qur’an.

Jikalau orang yang berjuz 19 dapat mengendalikan dirinya. Maka bisa ditengarai ia akan akan dapat menyelesaikan masalah-nya secara optimal. Dari surah Ibrahim pula, memberikan gambaran bahwa orang yang berjuz 19 temperamental dan sangat mudah terpancing.

Ibrahim ini dapat meredam surah Al Lahab. Sebab, dalam tenangnya gunung berapi terdapat gejolak magma yang luar biasa. Artinya, meski dalam kondisi emosi, seorang juz 19 dapat meredam emosinya tersebut. Jangan salah, sekali waktu meledak, ia dapat merusak dirinya dan lingkungan disekitarnya.

Kelemahan Fisik

Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 19 adalah bagian kepala dan hati atau limpa. Bagian atau organ tubuh yang lain yang juga rentan terkena gangguan kesehatan adalah perut.

Kesimpulan

Kekurangan

Mempunyai angan-angan yang terlalu tinggi, gemar berkomentar, kalau sudah asik dengan pekerjaanya ia lupa segalanya, ngeyel, susah dinasehati, cuek, benar menurutnya harus benar juga menurut orang lain. Suka memaksakan kehendak.

Kelebihan

Mempunyai ide atau gagasan yang actual, menyukai mobilitas dan rutinitas, sabar, tekun, analisis yang tajam, humoris, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa.

Karakter Juz 26

Karakter Juz 26

Juz 26 dilambangkan dengan huruf Wawu. Berdasarkan urutan huruf hijaiyyah, wawu adalah huruf ke-26 . Pada struktur ‘ain, ‘ain ke-2berarti potensi, modal, waktu. Indikasi awal karakter orang yang berjuz 26 pandai mengatur waktu dan uang (modal).

Dengan kemampuan yang bersifat naluriah tersebut, ada baiknya ia menekuni bidang akuntansi atau hal-hal yang menyangkut pengelolaan keuangan. Ketekunan dan ketelitian serta sifat prudent (kehati-hatian)nya sangat berguna dalam mengelola uang. Dalam soal waktu, jika ia telah disibukkan oleh sebuah pekerjaan yang ia sukai maka ia akan lupa waktu. ia akan sibuk dan bekerja terus menerus tak kenal lelah. Hal ini bisa berdampak negatif terutama untuk kesehatannya.

Selain itu, surah Al Quran yang ke-26 adalah As Syu’araa, artinya para penyair. Orang yang membawa karakter juz 26 suka bertele-tele dalam menyampaikan keinginannya layaknya penyair yang menuangkan isi hatinya dalam untaian kata-kata yang indah. Unsur penyair dalam dirinya juga membuat ia sering beranganangan tinggi dan juga mendramatisir sesuatu. Namun, ia juga seorang retoris dan pandai merangkai kata-kata.

Secara empiris, jika orang yang berjuz 26 berjenis kelamin laik-laki, biasanya cenderung diam dan lebih banyak mengamati, sekalipun pada akhirnya ia bisa saja mendominasi pembicaraan. Lain halnya jika ia seorang wanita, ia cenderung mengobral kata-kata seakan-akan los tak ada remnya.

Boleh dikatakan ia agak cerewet. Ada 6 surah yang terdapat pada juz 26. Pertama surah Al Ahqaaf (46) : dari ayat 1 sampai 35. Al Ahqaaf berarti bukit-bukit pasir. Bukit yang kita ketahui rata-rata terdiri dari tanah dan bebatuan, namun terdapat pula bukit pasir yang biasanya hanya ada di padang pasir. Tidak seperti bukit yang berupa tanah dan bebatuan yang kuat dan kokoh, bukit pasir mudah sekali berpindah sesuai arah angin, terlebih jika terjadi angin badai, maka bisa dipastikan dalam waktu yang singkat dapat berubah tempat.

Penggolongan surah Al Ahqaaf dalam juz 26 secara simbolik menggambarkan karakter orang yang berjuz 26. Jika surah ini yang dominan, ia merupakan tipe orang yang mudah berubah pendirian dan cenderung ragu-ragu dalam mengambil sikap. Selain uraian makna Al Ahqaaf secara simbolik di atas, terkandung juga makna perpindahan tempat. Salah satu manfaat berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain yaitu mendapatkan pengalaman atau ide dan gagasan baru.

Boleh dikatakan, orang yang membawa karakter juz 26 kreatif dan inofatif. Ada saja yang ia kerjakan yang mungkin baru bagi orang lain. Hal ini bisa dimaklumi karena jumlah ayat dari surah Al Ahqaf 35 ayat, merujuk pada surah Faathir (pencipta).

Meski berubah tempat, namun kedudukannya masih sebagai bukit. Hal ini membuktikan bahwa orang juz 26 tergolong kaku dan tidak gampang merubah pendirian serta tidak siap menerima perubahan. Hal lainnya, perubahan yang dilakukan itu sebagai bentuk strategi dalam mengadaptasi lingkungan atau hal yang diterimanya. Jadi ada kecenderungan pandai berpurapura.

Kedua, surah Muhammad (47) : dari ayat 1 sampai 38. Banyak sekali makna dan hikmah yang bisa dipetik dari surah Muhammad pada juz 26 ini. Muhammad secara verbal merupakan bentuk maf’ul (objek) dari kata Hammada-yuhammidu-Tahmiidan, yang berarti memuji. Jadi Muhammad artinya orang yang terpuji.

Jika secara Psikologis surah ini merupakan kekurangan, maka orang yang berjuz 26 bisa jadi suka sekali dipuji bahkan bila menjadi parah ia bisa menjadi orang yang gila pujian., Muhammad adalah sosok manusia pilihan, akhlak dan tingkah lakunya membuat Sang Pencipta mengakui dan melegitimasi umat Islam untuk meneladani dan senantiasa menjadikan acuan serta pegangan hidup di dunia.

Beliau dengan sukses dan cemerlang dapat memerankan pemimpin Negara sekaligus pemuka agama dengan baik. Dalam ruang lingkup yang lebih kecil, beliau adalah seorang kepala keluarga yang ideal. Artinya, orang yang membawa karakter juz 26 dibekali kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin, baik dalam lingkup kecil maupun komunitas besar.

Salah satu julukan dari nabi Muhammad adalah Mudatsir (berselimut). Ada kalanya seorang juz 26 menjadi sosok yang pendiam dan tertutup dengan apapun yang ada pada airinya. Sehingga kesan misterius lekat pada dirinya. Dipadu dengan daya kreatifitasnya yang tinggi, kepemimpinannya bisa membuahkan hasil yang maksimal berupa rencana-rencana yang ditindaklanjuti dengan langkah nyata.

Hal ini didapatkan dari jumlah ayat surah Muhammad yang berjumlah 38. Surah ke 38 yaitu Shaad (dalam struktur ‘Ain berarti langkah awal atau rencana). Sudah selayaknya sebagai seorang pemimpin untuk berada di garis depan dalam memulai berbuat sesuatu. Memulai dalam arti memberikan contoh suri tauladan yang baik kepada yang dipimpinnya dan membuka diri terhadap segala sesuatu yang baru dan positif.

Dalam diri seorang yang berjuz 26 terdapat dorongan untuk selalu berbuat yang baru yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Bisa dikatakan ia orang yang aktif., mengingat surah keempat adalah Al Fath (48) dari ayat 1 sampai 29. Negatifnya, jika surah ini tidak dominan dalam dirinya maka ia akan menjadi seorang yang pasif dan cenderung menunggu peluang terbuka bagi dirinya.

Wajar, karena ayat Al Fath berjumlah 29, yaitu surah Al Ankabuut yang berarti laba-laba. Selain itu, setiap pendapatnya harus bisa diterima oleh siapapun. Hal inilah kesan tidak mudah mengalah sering ia tunjukkan. Surah berikutnya Al Hujuraat (49), dari ayat 1 sampai 18. Al Hujuraat artinya kamar-kamar. Orang yang membawa karakter juz 26 paling tidak bisa mencampuradukkan permasalahan. Segala sesuatu harus fokus dan menempati tempatnya masing-masing. ia memang konsisten dalam menerapkan prinsip tersebut, sehingga terkesan agak keras kepala. Tidak heran, karena ayat Al Hujuraat berjumlah 18, yaitu Al Kahfi.

Talenta atau modal dasar untuk menjadi seorang pemimpin dari surah Muhammad semakin dipertajam dengan adanya surah Qaaf (50), dari ayat 1 sampai 45, karena dalam struktur ‘Ain, huruf Qaaf juga bermakna pemimpin atau kepala. Tetapi, Qaaf juga bisa berarti pemikiran ulang. Seperti sudah dijelaskan diatas, bahwa orang yang berjuz 26 selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Jumlah ayat Qaaf yaitu 45 ayat. Surah ke 45 adalah Al Jatsiyah, artinya yang bertekuk lutut atau tunduk. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan menjadi seorang pemimpin. Nah, jika orang yang berjuz 26 menempati posisi sebagai bawahan, maka dapat dipastikan ia akan menjadi bawahan yang taat dan patuh pada peraturan atau atasan.

Negatifnya, jika ia tidak bisa mengontrol maka ia akan menuruti apa saja kata atasannya sekalipun salah atau melanggar aturan dan norma yang berlaku. Surah yang terakhir, Ad Dzariyaat ( 51), dari ayat 1 sampai 30. Surah ke 30 Ar Ruum. Ad Dzariyaat artinya angin yang menerbangkan (topan). Bak angin topan yang menerjang apapun yang di hadapannya, orang yang berjuz 26 mempunyai keberanian dalam hal berucap dan bertindak.

Memang terkadang cara bicaranya ceplas-ceplos tanpa rem. ia tipe orang yang tidak bisa memendam perasaannya. ia akan angkat bicara dan meluapkan isi hatinya tanpa memperdulikan siapa yang ia ajak bicara. Dalam hal bertindak pun begitu, ia tidak peduli dan cuek terhadap apapun kata orang tentang apa yang telah dan akan dilakukannya. Hal ini bisa menjadi kelebihan dan kekurangan.

BERDASARKAN TANDA ‘AIN

Ain 1

Angkanya adalah 1 (otak), 10 (perut, pencernaan), 1. Kombinasi ketiga angka tersebut merupakan indikasi bahwa orang yang membawa karakter juz 26 memiliki kemampuan untuk berpikir rumit atau sesuatu yang bersifat exact. Hal ini dikuatkan dengan keberadaan ain 37 (analisis lanjutan) pada ‘ain 1.

`Ain 1 bertalian dengan ain 19. Artinya, dengan kemampuannya tersebut, sudah selayaknya ia dapat memecahkan masalahnya dengan baik.

Ain 2

Angkanya adalah 2 (mata), 10 (perut), 2 (analisis, pengamatan). Ketiga angka tersebut merupakan gabungan angka yang menarik dan jarang terjadi pada juz yang lain. Hal ini membuktikan bahwa orang yang berjuz 26 mampu mengana-lisis permasalahannya dengan baik. Atau setidaknya merupakan gambaran bahwa ia selalu memakai pendekatan logika dalam memahami sesuatu.

Biasanya dalam menganalisis sesuatu, ia selalu merujuk pada pemikiran yang sudah ada dan mengacu pada aturan yang berlaku sehingga tidak liar, karena ‘ain 2 masih berhubungan dengan ‘ain 20 yang berarti aturan main. Dari meleburnya ‘ain 38 dengan ‘ain 2 bisa disimpulkan bahwa dengan cara tersebut, ia dapat mencapai tingkat pemahaman tertentu (sadar).

Ain 3

Angkanya adalah 3 (THT), 6 (sendi, syaraf, hukum), 3. Jika ‘ain ini dominan, maka orang yang berjuz 26 lebih bisa mengontrol pembicaraanya. Bergabungnya ‘ain 21 pada ‘ain 3 membuat ia lebih berhati-hati dan lebih banyak berpikir dengan siapa dan dalam kondisi bagaimana ia angkat bicara.

Jika pembicaraan tersebut menarik buat dirinya, maka yang terjadi sebaliknya, ia lebih cenderung banyak bicara dan sulit bagi dirinya untuk menghentikannya. ia akan menceritakan semua yang dia ketahui dengan hal itu.

Ain 4

Angkanya adalah 4 (tulang), 19 (pemecahan masalah), 4 (rangka). Dari tiga angka tersebut tergambar bagaimana orang yang berjuz 26 menghadapi sebuah masalah.

Begitu masalah timbul, maka secara naluriah tergambar langkah demi langkah bagaimana seharusnya ia pertama mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Ia juga mengacu pada target tertentu, karena ain 4 masih berhubungan dengan `ain 22 (target). Dengan kata lain, ia tidak merasa nyaman dan tenang dalam mengerjakan sesuatu sebelum mencapai tergetnya

`Ain 5

Angkanya adalah 5 (tangan), 11 (tali rasa), 1 (otak). Dalam mengerjakan sesuatu, ia dipengaruhi oleh suasana hatinya. Bila pekerjaan itu sesuai dengan hatinya, ia akan mengerahkan segala kemampuan yang dimiliknya. Sebaliknya, bila tidak sesuai ia akan bekerja asal-asalan atau bahkan tidak mengerjakannya sama sekali.

BERDASARKAN HALAMAN

Taktis

Taktis, dapat dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat dari halaman 1 sampai 6 juz 26 yaitu total berjumlah 60. Surah ke 60 adalah Al Mumtahanah yang berarti wanita yang diuji. Sederhananya, ia tipe orang yang tidak mudah percaya dengan kemampuan orang lain. Layaknya ingin mengangkat sebuah pegawai, ia akan mengadakan serangkaian tes untuk melihat kebisaan orang lain. Negatifnya, ia merasa bahwa ia yang paling bisa dan mengerti banyak hal.

Negatif/Positif

Negatif/positif, didapat dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13. Total ayatnya 67 yang merujuk pada surah Al Mulk dalam urutan surah Al Quran. Al Mulk artinya kerajaan. Kerajaan merupakan simbol formalitas dan birokrasi yang patriartik. Orang yang berjuz 26 menyukai formalitas tanpa terkecuali dalam hal berbusana.

Dalam bergaul pun tak ketinggalan, ia menganut aturan tertentu yang terkadang agak susah dimengerti oleh orang lain. Negatifnya, ia akan menerapkan aturan yang sama dengan aturan dirinya, sehingga terkesan memaksakan.

JALAN KELUAR

Jalan keluar, dapat diketahui dari jumlah ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15 juz 26, yaitu 41 ayat. Kalau angka 41 kita subtitusikan dalam ururtan surah Al Quran maka akan kita temukan surah Fushilat (yang dijelaskan). Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa orang yang berjuz 26 tidak mudah mempercayai sesuatu.

Baginya, sesuatu harus tampak sempurna dan jelas serta gamblang. Ketika berbicara sesuatu, ia tidak bisa focus dan tertuju pada suatu bahasan karena menurutnya sebuah masalah tidak bisa berdiri sendiri, artinya berkaitan antara satu dengan yang lain.

Dasar

Pada dasarnya orang yang membawa karakter juz 26 tipe pekerja keras, karena dasar yaitu jumlah ayat yang terdapat pada halaman 16 berjumlah 27. Kalau kita konversikan kedalam urutan surah Al Quran adalah An Nam! (semut).

Maknanya, ia juga pandai bersosialisasi dan bergaul serta cepat akrab sekalipun sama orang yang baru dikenalnya, karena ia memang tidak pernah pandang bulu dalam hal berkoresponden. Selain itu, ia juga mudah panik jika dihadapkan pada masalah yang tiba-tiba tanpa ia duga.

Kelemahan Fisik

Kelemahan fisik orang yang berjuz 26 terletak pada organ mata, syaraf dan jantung. Organ lain yang juga rentan terkena gangguan kesehatan adalah THT dan tenggorokan.

Kekurangan

Memegang prinsip kehati-hatian, kaku, mudah panik, tidak mudah percaya, merasa paling tahu, tak mudah dikalahkan.

Kelebihan

Konsisten, etos kerja tinggi, suka bergaul dan bersosialisasi, menyukai formalitas, kreatif, cermat.

Karakter Juz 25

Karakter Juz 25

Juz 25, dalam abjad hijaiyyah dilambangkan dengan huruf Nun. Menariknya, hampir setiap ayat dalam Al Quran terdapat Nun mati, baik asli maupun nisbi. Yang dimaksud asli jika benar-benar terdapat huruf Nun disukun. Sedangkan Nun mati nisby adalah huruf-huruf hijaiyyah yang ditanwin sehingga ketika dibunyikan atau dilafalkan terkandung huruf nun mati misalnya ban, bin, bun.

Wajarlah, dalam ilmu tajwid, hukum bacaan yang menempati pembahasan yang pertama adalah hukum nun mati dan tanwin karena banyaknya kasus bacaan tersebut pada ayat Al Quran dan merupakan dasar atau titik tolak pengembangan hukum bacaan yang lain. Maknanya, orang yang membawa karakter juz 25, dibekali kelebihan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara cepat. Ia dapat bergaul dengan siapapun dan dimanapun tanpa melihat Ras dan status sosial.

Dengan mudah, ia bisa menyembunyikan identitas bahkan mematikan rasa keakuan terhadap dirinya bak bunglon, sehingga ia tidak mengalami hambatan yang berarti untuk mulai berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan barunya. Selain itu, dalam arti 'ain, 'ain ke-25 (nun) memiliki arti lingkungan. Negatifnya, bila seorang juz 25 sudah "mematikan" diri dan lingkungannya, ia akan menjadi seorang yang sangat pasif dan malas untuk melakukan sesuatu perubahan. Ia merasa cukup dengan apa yang dimilikinya sekarang.

Selanjutnya, kita membahas tentang surah-surah yang terdapat pada juz 25. Terdapat 5 surah yang mengisi juz 25. Juz 25 diawali surah QS. Fusshilat (41): 47-54. Surah Fusshilat merupakan bentuk mabni majhul (pasif) dari kata Fasshala-yufasshilu-tafshiilan yang berbentuk mabni ma'lum (aktif), berarti memerinci atau menjelaskan secara detail. Kemudian kata Fasshala (bentuk madhi atau lampau) dirubah bentuk pasif menjadi fusshila. Karena menyesuaikan Naibul Fa'il (pengganti subjek) yaitu kata ayaatuhu dalam QS. Fusshilat (41) : 3, maka fusshila menjadi fusshilat karena kata ayaatuhu berbentuk jama' muannast (plural feminin).

Oleh karena itu, surah Fusshila tidak bisa menerima kata sandang (huruf alif dan lam atau Al) di depannya karena fusshilat adalah kata kerja dan bukan kata benda, tidak seperti nama-nama surah Al Quran yang lain dimana selalu diawali dengan huruf Al, seperti Al Kautsar, Al Kafiruun dan lain-lain.

Sesuai dengan makna surah Fusshilat, orang yang membawa karakter juz 25 tidak mudah menerima sesuatu atau pendapat dari orang lain. Pengaruh huruf yang menjadi awal juz yaitu Alif (otak), membuat ia lebih memakai pendekatan logika dalam memahami sesuatu. Namun yang harus disadari olehnya, bahwa tidak semua bisa dipahami dengan memakai pendekatan akal.

Pengaruh huruf ini juga yang membuat orang juz 25 terkadang muncul "keakuannya" atau egois. Pendapat atau opininya harus bisa diterima oleh orang lain.

Masih dari pengaruh surah fusshilat, orang yang berjuz 25 terkesan ngeyel. Hal ini bisa dimaklumi, karena dalam menerima. informasi atau akan melakukan sesuatu, semuanya harus jelas dan detail terlebih dahulu. Jangan heran, jika ia bersikap proaktif atau sebaliknya tidak merespon karena menurutnya sesuatu yang disampaikan tidak jelas. Total ayat Fusshilat yang ada di juz 25 yaitu 8 ayat. Lalu angka 8 kita subtitusikan kedalam urutan surah Al Quran, maka kita akan mendapatkan surah Al Anfal yang berarti rampasan perang.

Surah inilah yang membuat orang yang berjuz 25 pantang menyerah dalam mempertahankan penda-patnya. Boleh dibilang, rasa keingintahuan-nya besar, sehingga ia akan mengejar siapapun dan dimanapun berada yang sekiranya dapat memberikan informasi kepadanya secara detail. Sebenarnya, orang yang berjuz 25 tipe orang yang kompromitif. Menurutnya segala sesuatu bisa dibicarakan dan diselesaikan dengan jalan musyawarah. Dengan kata lain, ia piawai dalam hal bernegosiasi. Tak lain, karena surah As Syuura (42) secara penuh berada pada juz 25.

Ayat surah As Syuura berjumlah 53 ayat, dimulai dari ayat 1 sampai 53. Kemudian 53 kita konversikan ke urutan surah Al Quran, yaitu surah An Najm yang artinya bintang. Kita tahu, Bintang adalah benda langit yang selalu identik dengan "kecil"nya, karena ia terletak jauh nun disana, sekalipun aslinya sangat besar. Dari hal itu, kadang kala orang menganggap remeh. Padahal disitulah ia berstrategi untuk melihatkan bahwa ia memiliki kemampuan besar dalam dirinya.

Surah berikutnya Az Zukhruf (43) yang berarti barang perhiasan (mewah). Surah ini juga merupakan sebuah indikasi bahwa orang yang membawa karakter juz 25 menyukai segala sesuatu yang gemerlap atau mewah. Bahkan, untuk urusan yang satu ini, ia bisa merelakan sesuatu yang bersifat primer untuk mendapatkan sesuatu yang lain yang bersifat sekunder dan tersier. Ada semacam kekuatan atau daya tarik dalam dirinya sehingga jika melihat sesuatu yang dianggapnya berharga, ia terpikat untuk memilikinya. Jika sesuatu itu ada di tangan orang lain, maka ia pun akan berusaha memiliki yang sama.

Di sisi lain, barang perhiasan merupakan bentuk karya seni. Artinya darah seni mengalir dalam dirinya. Ia menyukai semua yang indah dan mengandung unsur estetika. Unsur seni yang ada dalam dirinya dapat ia wujudkan dan salurkan dalam membuat berbagai karya seni. Dengan ungkapan lain, jika unsur seni (pengaruh dari Az Zukhruf) dalam dirinya menonjol, apa yang ia ucapkan dan perbuat tersirat banyak unsur seni yang tampak indah di mata orang lain.

Surah Az Zukhruf juga merupakan surah penuh di juz 25, yaitu dari ayat 1 sampai 89, jadi total 89 ayat. Surah ke 89 adalah Al Fajr yang berarti fajar. Sayangnya, begitu orang yang berjuz 25 memiliki sesuatu yang berharga yang mungkin didapatkannya dengan susah payah, ia begitu mudah bosan untuk berniat memiliki sesuatu yang mungkin lebih bagus dan baru.

Setelah surah Az Zukhruf, selanjutnya surah Ad Dukhan (44) yang berarti kabut. Kabut mempunyai sifat mengaburkan atau menghalangi penglihatan terhadap suatu objek tertentu. Hubungannya dengan karakter juz 25, ia kerap mengalami semacam kegamangan dalam dirinya, ibarat perahu yang terombang-ambingkan oleh ombak sehingga berjalan tak tentu arah.

Dalam kondisi ini, secara psikologis, ia rentan terkena depresi kejiwaan. Oleh karena itu, ia harus mempunyai pegangan yang salah satunya bisa berupa target tertentu. Setidaknya, ia harus mempunyai perencanaan ke depan apa yang seharusnya ia lakukan. Jika surah Ad Dukhan menonjol pada dirinya, ia bisa menjadi seorang yang penurut dan mengikuti apapun kata orang yang dianggapnya lebih tinggi kapasitasnya dari dirinya.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena di juz 25 terdapat surah Al Jatsiyah (45), yang artinya orang yang bertekuk lutut. Al Jatsiyah juga merupakan surah penuh dan tidak terpisah oleh juz setelahnya. Jumlah ayat Al Jatsiyah yaitu 89, dari ayat 1 sampai 37. Surah ke 37 adalah As Shaaffat yang berarti malaikat yang bershaf-shaf. Ia tipe orang yang taat pada aturan seperti halnya malaikat yang selalu patuh kepada Allah swt terhadap titah apapun yang diembankan kepada mereka.

Unsur As Shaffat dalam diri seorang yang berjuz 25 juga mempengaruhinya dalam berpikir dan berbuat. Dalam berpikir, ia bisa sistematis dan runtut, begitu pula dalam melakukan sesuatu serba teratur. la memang berbakat untuk menangani sesuatu yang berhubungan dengan administrasi.


Berdasarkan Tanda 'Ain

‘Ain 1

Angkanya adalah 1 (otak), 10 (pencernaan), 6 (sendi, hukum). Dari kombinasi ketiga angka tersebut, orang yang membawa karakter juz 25 mempunyai daya nalar dan cerna yang baik. Ia mempunyai cara berpikir sendiri yang tak jarang berbeda dengan orang lain. Ia juga selalu memikirkan dengan baik apa yang akan dilakukannya, namun terkadang terlalu banyak berpikir sehingga lambat dalam memutuskan sesuatu. Hal ini bisa dimaklumi, karena ‘Ain 1 masih bertalian dengan ‘Ain 21 yang berarti pemikiran ulang.

‘Ain 2

Angkanya adalah 2 (mata, pengamatan), 9 (hati), 1 (otak). Perpaduan ketiga angka tersebut membuat orang yang berjuz 25 mempunyai daya analisis yang tajam. Dari hubungan ‘Ain 2 dengan ‘Ain 22 terkadang membuat ia malas berpikir tentang sesuatu jika menurutnya tidak menarik atau bisa memberikan benefit (masukan) positif untuknya.

‘Ain 3

Angkanya adalah 3 (THT), 10 (perut), 2 (mata). Meleburnya ‘Ain 3 dan 2 merupakan sesuatu yang jarang terjadi pada juz yang lain. Orang yang berjuz 25 dapat menyampaikan dengan baik apa yang ada dipikirannya. Yang banyak terjadi justru sebaliknya.

Ia juga mempunyai sisi humanisme atau kemanusian yang tinggi. Artinya kepedulian terhadap lingkungannya menonjol pada dirinya. Dorongan untuk merubah sesuatu yang menurutnya tidak selayaknya terjadi pada lingkungannya begitu kuat. Jika ‘Ain ini tidak dominan, maka yang terjadi adalah sebaliknya, ia akan bicara seenak perutnya dan tidak peduli apakah menyinggung perasaan orang yang diajak bicara.

‘Ain 4

Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 10 (perut, pencernaan), 3 (THT). Dari perkawinan ketiga angka tersebut semakin jelas bahwa orang yang berjuz 25 dapat mengungkapkan sesuatu secara sistematis. Ia juga terbiasa melakukan sesuatu dengan menggunakan sebuah perencanaan.

Dalam mengungkapkan sesuatu pun, ia tidak pernah terlepas dari kaitan dengan permasalahan yang lain. Artinya, sulit baginya untuk membicarakan sesuatu tanpa terkait dengan masalah yang lain. Bisa dikatakan pembicaraannya akan melebar, karena ‘Ain 4 berhubungan dengan ‘Ain 24.

‘Ain 5

Angkanya adalah 5 (tangan), 14 (rencana, langkah awal), 4 (tulang). Dari unifikasi tiga angka tersebut semakin jelas bahwa orang yang berjuz 25 tidak bisa melakukan sesuatu secara serampangan.

Secara naluriah, ia juga "tersentuh" untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungannya. Namun, jika ‘Ain ini tidak dominan, ia akan berbalik menjadi orang yang pasif. Bisa dikatakan, ia cuek atau tidak peduli dengan lingkungannya dan cenderung bersikap individualis. Hal ini bisa ditengarahi sebab ‘Ain 25 yang berarti lingkungan bertemu dengan ‘Ain 5 dalam putaran ‘Ain.

Berdasarkan Halaman Taktis

Taktis, dapat dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat dari halaman 1 sampai 6 yaitu berjumlah 64 ayat. Selanjutnya angka 64 dikonversi kedalam urutan surah Al Quran. Surah ke 64 At Taghabun yang berarti hari ditampakkan kesalahan-kesalahan. Orang yang membawa karakter juz 25 pandai berkelit jika membuat kesalahan dan cenderung menghindar untuk menutupi kesalahan yang telah ia perbuat. Nah, cara menghadapinya, kita harus membawa bukti kalau ia telah membuat kesalahan agar ia tidak berkutik.

Negatif/positif

Negatif/positif, bisa ditengarahi dari menjumlahkan ayat yang terdapat dari halaman 7 sampai 13 yaitu berjumlah 29 yang merujuk surah Al-Ankabut yang berarti laba-laba. Maknanya, orang yang berjuz 25 mempunyai keahlian dalam hal bernegosiasi. Wajar, jika akhirnya ia mempunyai banyak relasi atau jaringan.

Negatifnya, dalam hal merawat jaringan, ia tidak sepandai ketika menjalin atau membuatnya. Ia malas dan cenderung menunggu kesempatan baik yang suatu saat bisa datang menghampirinya dan meninggalkannya.

Jalan Keluar

Jalan Keluar, bisa diketahui dengan menjumlahkan ayat yang terdapat dari halaman 14 sampai 15 yang berjumlah 28. Surah ke 28 Al Qashsas yang berarti cerita-cerita. Seperti telah dijelaskan di atas, orang yang berjuz 25 pandai berkelit ketika ia membuat kesalahan. Begitu pula jika sebuah pekerjaan tidak menarik minatnya atau tidak jelas baginya maka ia akan lebih banyak bicara dari pada bekerja.

Dasar

Dasar, merupakan jumlah ayat yang terdapat pada halaman 16 yaitu 14 ayat. Surah ke 14 Ibrahim. Dalam metode struktur Al Quran, Ibrahim disimbolkan sebagai gunung berapi. Maknanya, orang yang berjuz 25 emosional dan mudah terpancing suasana. Ketika emosinya sudah terpancing, maka bicaranya akan meledak-ledak tak ubahnya gunung berapi yang meletus.

Selain itu, Ibrahim juga simbol dari keteguhan memegang pendapat dan sikap. Selam pendapat yang ia pegang benar tidak masalah. Namun, jika tidak benar, maka akan menjadi boomerang baginya.

Kelemahan Fisik

Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 25 terletak pada organ mata, tangan dan paru-paru atau system respirasi (pernafasan). Selain itu, organ lain yang rentan terkena gangguan kesehatan adalah tulang atau rangka.

Osteoporosis merupakan penyakit yang harus ia waspadai. THT juga organ yang rentan terkena gangguan penyakit sehingga sakit gigi, gangguan pendengaran, sakit tenggorokan, panas dalam seperti teman yang setiap saat bisa datang menghampirinya.

Kekurangan

Egois, Pandai berkelit dari kesalahan, individualis, emosional dan mudah terpancing suasana, menyukai sesuatu yang glamour atau wah,

Kelebihan

Tidak mudah percaya omongan orang, Kepedulian sosial tinggi dan selalu ingin berbuat yang positif untuk lingkungannya, analisis lumayan tajam, dialogis dan komunikatif, penurut dan taat aturan.

Karakter Juz 20

Dalam mengurai karakter berdasarkan Al Quran, pertama kali yang sebaiknya dilakukan adalah merujuk pada urutan Surah Al Quran.

Surah yang ke 20 adalah surah Thaha. Dalam disiplin ilmu Al Quran, surah Thaha tergolong dalam pembahasan tersendiri dalam Bab Muhkam dan Mutasyabih, tepatnya pada bahasan tentang Al Ahruf Al Muqattha'ah fi Awailis Suwar, yaitu huruf-huruf hijaiyyah yang menjadi awal surah. Bab tersebut telah dibahas khalifah dalam rubrik Tarbiyah edisi 16 lalu.

Dikatakan, ulama ahli tafsir berbeda pendapat mengenai makna di balik huruf-huruf hijaiyyah yang menjadi awal surah. Sampai saat ini, tak satupun ulama yang berani memastikan kebenaran pendapatnya atas pemaknaan huruf-huruf tersebut secara objektif.

Sehingga, banyak sekali ayat-ayat dalam Al Quran diterjemahkan hanya "Allah yang tahu". Misalnya Alif lam Ra, Thahaa, Yasin, dan sebagainya. Bahkan ada dua surah yang terdiri dari satu ayat. Yaitu surah Shad dan Qaaf.

Dalam metode struktur Al Quran, Thaha dimaknai sebagai loncatan pemikiran atau perjalanan, tentu hal ini bersifat non psikis. Jelasnya, orang yang membawa karakter juz 20 sering mengalami loncatan pemikiran (kata Thaha terdiri dari huruf Thaa dan Haa, apabila dilihat dari urutan abjad huruf Hijaiyaah, setelah huruf Thaa langsung loncat ke huruf Haa)

Begitu terlintas di dalam benaknya ia segera merencanakan atau akan melakukan sesuatu. Sebelumnya secara otomatis telah tergambar lebar dipikirannya secara detail dari A sampai Z hal-hal yang harus dilakukannya.

Namun, seringkali rencana-rencana yang telah tergambar dipikirannya tidak bisa dilakukannya secara utuh dan runtut.

Dengan kata lain pola berfikirnya tidak sistematis. Untuk menghindarti hal tu, sebaiknya ia segera menyusunnya secara tertulis, agar tidak lupa dan bisa menjalankannya sesuai rencana.

Ada tiga surah yang terdapat pada juz 20. Pertama surah An Naml yang berarti semut, dari ayat 60 sampai 93. Jadi jumlah ayat surah An Naml yang terdapat pada juz 20 sebanyak 34 ayat.

An Naml adalah simbol mobilitas, etos kerja dan semangat yang menggebu-gebu. Bagaikan semut, orang yang membawa karakter juz 20 slap melakukan pekerjaan apapun untuk ratunya.

Begitu sebaliknya. Ia berbalik menjadi orang yang malas jika atasan atau perusahaan tempatnya bekerja tidak sesuai atau konsisten dengan aturan main yang berlaku di lingkungannya.

Semut juga termasuk binatang yang bandel, betapapun sudah dibersihkan, ia masih tetap ada. Dengan kata lain, ia termasuk orang yang "ngeyel". Bahkan kalau kita menyakitinya ia akan membalas dengan gigitannya yang juga tidak kalah sakitnya.

Total ayat An Naml yang berada di juz 20 sebanyak 34 ayat. Kalau kita subtitusikan angka 34 ke dalam urutan surah Al Quran maka akan didapatkan surah Saba yang berarti kaum yang mencari.

Maknanya, orang yang berjuz 20 jeli menangkap peluang-peluang yang menguntungkannya. Dengan kata lain, dimanapun gula berada, ia akan tetap bisa menemukannya dan dimanapun diletakkan ia akan tetap bisa mengejarnya.

Sayangnya, semut merupakan hewan yang memiliki rasa panik yang tinggi. Coba kita halangi atau kita putus rute semut yang sedang berjalan beriringan. Bisa dibayangkan apa yang bakal terjadi? Benar, awalnya ia akan panik dan kebingungan, namun pada akhirnya ia akan berusaha mencari jalan alternatif lain.

Begitulah kira-kira kondisi psikis orang yang berjuz 20. Saat masalah secara tiba-tiba menghadang di depannya, sulit baginya untuk berpikir jernih. Yang terjadi kepanikan yang justru menambah rumit masalah. Ada baiknya ia mengendalikan emosi dan menenangkan pikirannya dahulu, baru setelah tenang ia dapat terjun kembali.

Surah kedua surah Al Qashash yang berarti cerita-cerita. Bagi orang yang berjuz 20, tidak ada kata singkat dalam menjelaskan sesuatu. Ketika diminta menjelaskan sebuah masalah, secara alami penjelasan akan merembet ke permasalahan lain yang ada kaitannya.

Disisi lain, ia juga menyukai segala sesuatu yang berbau cerita atau sejarah. Semakin banyak cerita dan sejarah yang ia dengar dan baca, semakin banyak pula bahan yang ia dapatkan untuk disampaikan kembali kepada orang-orang di sekelilingnya.

Ia juga jeli menangkap fenomena di sekitar yang mungkin dianggap remeh orang lain. Lalu ia mengemasnya menjadi sebuah bahan pembicaraan yang menarik untuk disampaikan.

Dengan kata lain, orang yang berkarakter juz 20 tidak pernah kehabisan bahan omongan. Andaikata habis, dengan kemampuan alamiahnya bisa dengan mudah mencarinya kembali.

Surah Al Qashash merupakan surah penuh di juz 20. Artinya tidak terpisah dengan juz sebelum dan sesudahnya. Total ayatnya sebanyak 88. Surah Al Quran yang ke 88 adalah Al Ghasyiah, artinya hari pembalasan.

Ini berhubungan dengan karakter semut tadi, ketika ia disakiti, ia akan membalas dengan gigitannya. Ia juga seorang pendendam.

Salah satu kelemahan orang berjuz 20 adalah merasa tahu tentang banyak hal. Karena itu, ia bisa menyanggah apa saja yang menurutnya tidak tepat. Padahal belum tentu apa yang dianggapnya benar itu memang benar. Karena faktor surah inilah bisa menjadikan orang berjuz 20 banyak melakukan sanggahan dan merasa paling tahu.

Surah ketiga Al Ankabut yaitu laba-laba. Laba-laba merupakan binatang yang terkenal dengan jaring-jaringnya. Binatang ini cenderung menunggu setelah ia mengakar dan memasang perangkap dengan jaringnya.

Hal tersebut mencerminkan orang yang membawa karakter juz 20. Ia akan lebih cenderung mengamati dan mencermati ketika berada pada lingkungan baru, namun ia akan mendominasi dan mempengaruhi setelahnya.

Orang yang berjuz 20 juga mempunyai sifat yang sensitif dan halus perasaanya seperti halnya jaring laba-laba yang tipis dan halus. Bahkan cenderung cengeng. Wajar, karena dikatakan dalam salah satu ayat dari Al Ankabut (29) : 41, artinya "dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba andaikata mereka mengetahui."

Bila kita merusak sarang lebah, tentu saja ia tidak akan membangun sarang. Artinya, orang berjuz 20 bisa "mutung" atau ngambek. Bila pekerjaan yang sedang ditangani dan ada orang yang merusaknya, ia enggan untuk memulainya lagi.

Berdasarkan Tanda 'Ain

'Ain 1

Angkanya adalah 1 (otak, pikiran), 8 (darah, jantung), 5 (tangan, penanganan). Dari kombinasi angka itu, orang yang membawa karakter juz 20 selalu mewujudkan apa yang ada dipikirannya. Ia tipe orang yang tidak banyak berbicara kalau tidak perlu, dan akan lebih mengedepankan aspek perbuatan.

Karena 'ain 1 erat kaitannya dengan 'ain 17, yang berarti estimasi, maka bisa ditengarai dalam melakukan suatu pekerjaan, orang berjuz 20 mempunyai landasan dan tujuan tertentu yang mendasarinya. Tak pelak, ia akan bermalas-malasan jika harus melakukan sesuatu yang tidak jelas tujuannya.

Orang yang berjuz 20 akan bersikap yang sama jika sebuah masalah dianggapnya tidak pokok atau urgen, karena ia selalu mengacu pada skala prioritas bahkan untuk membicarakannya pun ia ogah.

Hal ini dilandasai oleh putaran 'ain 1 yang bertemu dengan 'ain 33 yang berarti skala prioritas atas masalah yang dihadapi.

`Ain 2

Angkanya adalah 2 (mata, pengamatan), 16 (inti, dasar), 6 (sendi, syaraf, hukum). Dalam melihat atau menganalisis suatu permasalahan, orang yang membawa karakter juz 20 jeli dan selalu melihat dasar atau intinya. Tak lupa, ia juga memandangnya dari sisi legalitas terhadap norma atau aturan hukum yang berlaku.

Putaran 'ain 2 yang pertama adalah angka 18 yang berarti pertimbangan atau pengkajian. Ia juga tipe orang yang selalu mempertimbangan pandangan-pandangannya. Bahkan terkadang ia diliputi keraguan dalam mengambil keputusan. Inilah yang harus diantisipasi oleh dia. Tak jarang, karena sifat-nya yang satu ini, ia merasakan penyesalan atas tindakan yang telah diputuskannya sendiri.

'Ain 34 merupakan hasil putaran 'ain 2 yang kedua yang berarti keputusan yang diambil. Pada awalnya pertimbangan dan pengkajian selalu mewarnai setiap keputusan yang akan diambilnya, tapi akhirnya ia harus memutuskannya juga. Hal inilah yang kadang menjadi sebuah dilema baginya.

`Ain 3

Angkanya adalah 3 (THT), 11 (tali rasa, perasaan), 7. Untuk pertama kali, ketika berada pada lingkungan yang baru, orang yang membawa karakter juz 20 cenderung tidak agresif dalam hal pembicaraan, sekalipun pada akhirnya "hegemoni"nya berangsur-angsur timbul secara perlahan. Ia akan mengamati dan mencermati dahulu situasi dan kondisi.

Dari putaran 'ain 3, didapatkan angka 19 yaitu penyelesaian masalah. Ia merasa sangat gerah jika mendengar pembicaraan yang tidak jelas juntrungannya alias tidak menyelesaikan masalah. Baginya, tidak perlu bicara jika tidak menyelesaikan masalah.

Angka hasil putaran 'ain yang terakhir adalah 35 yang berarti pengenalan lingkungan secara mendalam dimana masih erat kaitannya dengan 'ain 3 dari segi makna.

Orang yang berjuz 20 tidak asal bicara sebelum ia mengenal lebih jauh lingkungan tempat ia berada.

'Ain 4

Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 13 (kaki), 8 (darah, jantung). 20 (aturan main). Kolaborasi keempat angka itu membuktikan orang yang membawa karakter juz 20 merupakan sosok formalis sejati. Ia akan mengalami gejolak dalam dirinya jika harus melawanaturan yang berlaku atau yang sudah disepakati bersama.

Menurutnya, berlaku hukum sebab akibat yang merupakan makna 'ain 36, angka hasil putaran ain 4. Artinya orang yang melawan aturan atau norma yang berlaku pantas diganjar sesuai dengan perbuatannya, tanpa ampun.

'Ain 5

Angkanya adalah 5 (tangan, penanganan) , 8, 2 (analisis, mata), 21 (pemikiran ulang). Titik klimaks dari pemikiran ulang atau keragu-raguan yang sering menghinggapi orang yang berjuz 20 berada pada titik 'ain ini. Baginya, tidak mudah memutuskan sebuah masalah yang bagi orang lain sepele.

Dengan kata lain, ia memerlukan waktu yang tidak singkat untuk mengambil kebijakan. Tak jarang, keputusannya meleset atau tidak tepat yang mengakibatkan penyesalan di kemudian hari. Hal tersebut diperkuat 'ain 37 yang berarti analisa lanjutan.

Berdasarkan Halaman

Taktis

Taktis, didapatkan dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 pada juz 20, yaitu berjumlah 64 ayat. Kalau angka tersebut kita konversikan ke dalam urutan surah, diperoleh surah At Taghabun, artinya hari ditampakkan kesalahan.

Orang yang berjuz 20 suka menandai atau melakukan pendataan apabila orang-orang di sekelilingnya membuat kesalahan. Sampai kapanpun ia akan selalu mengingat atau senantisa menyindir kesalahan orang yang dianggapnya keterlaluan. Ia juga jeli melihat kesalahan seseorang.

Data-data tersebut sangat berguna sekali sebagai bahan masukan baginya untuk mengambil keputusan. Karenanya, jangan coba membuat kesalahan yang berulang di depannya. Saat bermasalah dengannya, ia akan membongkar atau mengungkit kesalahan-kesalahan tersebut.

Negatif/Positif

Negatif/positif dapat diketahui dari jumlah ayat yang ada pada halaman berikutnya yaitu halaman 7 sampai 13. Total berjumlah 71 ayat. Surah ke 71 adalah Nuh atau keseimbangan.

Dalam berbagai hal, seorang juz 20 selalu berusaha menerapkan keseimbangan. Sebaliknya, bila tidak demikian, maka bisa dipastikan gejolak akan timbul dalam dirinya. Susah tidur dan penyakit-penyakit lain akibat stres mudah menghampirinya.

Seperti halnya kisah Nuh, ia lebih mengedepankan tugas yang diemban ketimbang keluarganya. Ini bisa bernilai positif atau negatif.

Jalan keluar

Untuk memahami jalan keluar harus dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15. Yakni berjumlah 21 ayat. Surah yang ke 21 adalah Al Anbiya (para nabi).

Sebagaimana para Nabi yang hanya bertugas menyampaikan, orang yang berjuz 20 juga dibekali talenta bisa menyampaikan sesuatu kepada orang lain.
Karakter Juz 20

Dengan unsur-unsur cerita (Al Qashas) dalam diri-nya, merupakan bekal yang cukup untuk memberi masukan pada orang lain (penasehat). Namun, ia sebatas menyampaikan, selebihnya ia tak peduli, apakah orang tersebut menerima atau tidak.

Makna Al Anbiya pada jalan keluar juz 20 juga merupakan isyarat yang nyata terhadap solusi yang sebaiknya ditempuh jika ia dirundung masalah. Nabi selalu mengembalikan akhir semua perkaranya kepada Allah. Dengan kata lain, ia harus selalu ikhlas dan pasrah.

Dasar

Dasar, merupakan jumlah ayat yang terdapat pada halaman terakhir juz 20 yaitu 10 ayat yang merujuk pada surah Yunus. Yunus dalam metode Struktur Al Quran adalah simbol air. Air adalah zat yang selalu bisa menyesuaikan bentuk ke dalam wadah dan bersifat meresap dan menetralisir zat yang lain. Artinya orang yang berjuz 20 fleksibel dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Kelemahan Fisik

Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 20 adalah organ mata dan limpa, hati. Selain itu, bagian perut atau tepatnya di usus kecil.

Pada dasarnya, ia mempunyai ketahanan tubuh atau fisik yang kuat. Namun, jika masalah non fisik selalu menerpanya, ia menjadi sakit-sakitan.

Sebaiknya ia bersikap cuek atau mengabaikan perasaanya terhadap masalah yang dihadapinya sebagai tindakan preventif atau pencegahan.

Kekurangan

Sensitif, kurang percaya diri, cepat mengambil kesimpulan, banyak sanggahan dan merasa paling tahu. Jika norma yang sudah disepakati oleh lingkungan tidak dilaksanakan, ia akan membuat aturan main sendiri, mudah bergaul.

Kelebihan

Sabar menunggu kesempatan, analisis tajam, cepat menangkap dan menyerap informasi, etos kerja dan komitmen yang tinggi, mempunyai skala prioritas, banyak membuat alternatif jalan keluar, jeli menangkap peluang.

Karakter Juz 7

Karakter Juz 7

Dalam hal ini berarti kita merujuk pada surah ke-7 Al Quran, yaitu Al 'Araaf (tempat tertinggi). Orang yang membawa karakter Juz 7 mempunyai prestise lumayan besar, namun hal tersebut bisa berbalik jika lingkungan atau bahkan dirinya sendiri mempunyai kekurangan. Dia akan cenderung berubah menjadi seorang yang tertutup dan tidak percaya diri.
Namun karakter berdasarkan nomer juz ini tidak sedominan orang Juz 8 dan 9 yang mempunyai surah Al 'Araaf yang merupakan bagian Juz. Al 'Araaf pada Juz 7 adalah hasil dari angka 7 yang disubtitusikan kedalam urutan surah jadi bukan merupakan surah asli dari juz 7, sehingga pengaruh karakternya tidak terlalu kentara atau dominan.
Struktur surah Juz 7 terdiri dari surah Al Maidah (dari ayat 83 sampai 120, jadi jumlah ayat Al Maidah yang terdapat di Juz 7 berjumlah 38 ayat) dan surah Al An'am (dari ayat 1 sampai 110).
Al Maidah berarti hidangan dengan jumlah ayat yang terdapat di Juz 7 berjumlah 38. Kalau kita lihat urutan surah yang ke-38 adalah surah Shaad (langkah awal, rencana), artinya orang yang berjuz 7 pintar dalam hal membuat perencanaan (planner, konseptor) dan dalam melakukan sesuatu pun harus tidak boleh lepas dari rencana sehingga harus ada konsep yang jelas.
Dalam sistem lain, Shad juga memiliki arti Pintu Hati (keterbukaan). Artinya, dalam memberikan "hidangan" kepada seseorang tergantung dari hatinya, kalau hatinya sedang baik ia akan melakukan apapun yang diperintahkan orang tersebut. Namun sebaliknya, jika hatinya sedang tidak enjoy, ia akan berbuat sekehendak hatinya, tidak perduli orang tersebut suka atau tidak.
Sedangkan ayat Al An'am yang terdapat di Juz 7 berjumlah 110 ayat. Surah Al Quran yang ke 110 adalah surah An Nashr (pertolongan), boleh dibilang rasa solidaritas orang yang membawa karakter Juz ini tinggi. Bisa dibilang kegemarannya adalah menolong. Namun, hal ini juga berlaku sebaliknya, ia bisa menjadi seseorang yang akan selalu membutuhkan pertolongan orang lain.
Berdasarkan kata Awal Juz
Kata yang mengawali Juz 7 dan tercetak tebal adalah
kalau kita uraikan sebagai berikut :
(wawu) urutan huruf yang ke-26 yang bermakna potensi, waktu, modal. Dalam melakukan aktifitas atau pekerjaan tertentu jangan heran bila orang yang berjuz 7 serius dan merasa enjoy dengan apa yang sedang dilakukannya, karena baginya waktu sudah menjadi bagian dari dirinya. Jeleknya, kadang kala ia lupa waktu jika sudah mengerjakan sesuatu. Hal ini bukan berarti orang yang membawa karakter juz lain tidak demikian, namun orang yang berjuz 7 mem-punyai pandangan yang spesial atau khusus dalam memandang waktu.
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa orang berjuz 7 memiliki karakter yang dapat bertolak belakang tergantung modal/potensi yang dimiliki. Ia bisa menjadi seorang yang sangat optimis namun bisa juga menjadi seorang yang rendah diri. Semua itu tergantung ada atau tidaknya modal/potensi.
(alif) huruf yang pertama dalam abjad hijaiyyah yang berarti otak atau pribadi, biasanya orang yang berjuz 7 mempunyai kegemaran berfikir dan mempunyai kemampuan atau daya nalar yang lumayan. Kadang-kadang dalam menanggapi sebuah permasalahan pendekatan pertama adalah apakah masalah tersebut masuk akal atau tidak. Disinilah kelemahan orang yang berjuz 7 sehingga terkesan kaku.
(dzal) adalah huruf ke-9 yang berarti hati nurani, orang yang membawa karakter juz 7 cenderung tidak tega jika melihat ada orang yang menyentuh hatinya. Namun, hatinya tidak akan tersentuh untuk melakukan sesuatu bila hatinya tidak "sreg".
(alif) huruf ini adalah merupakan penegasan makna dari huruf yang sama yang telah dijelaskan sebelumnya.
(sin) menempati urutan yang ke-12 yang berarti ambisi, motivasi, dan alat vital. Artinya orang yang berjuz 7 mempunyai sifat ambisius, oleh karena itu hati-hatilah dengan sikap diamnya, terkadang dibaliknya terdapat maksud yang tersembunyi. Cara menghadapinya adalah dengan bersikap fair dan terbuka, tentunya dengan cara yang tidak menyinggung perasaannya..
(mim) Huruf yang ke-24 artinya kaitan, petunjuk arah. Orang yang membawa karakter juz 7 pandai mengidentifikasi sesuatu demi mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapinya.
(‘ain) Urutan huruf ke-18 yang bermakna kesehatan, pengkajian, pertimbangan. Dari makna tersebut bisa difahami bahwa orang yang berjuz 7 sekalipun mempunyai analisis yang tajam tetapi kadang-kadang terlalu banyak pertimbangan sehingga adjustment terhadap sebuah masalah terlambat.
(wawu) huruf ini juga menjadi awal juz 7 sehingga kalau tersebut lagi berarti merupakan penegasan dari makna sebelumnya.
(alif) huruf ini sudah ketiga kalinya disebutkan, berarti orang juz 7 memang gemar sekali berfikir. Jika ada gajalan atau masalah, maka hal itu akan selalu dia ingat sampai kapan pun.
Karakter Berdasarkan Tanda ‘Ain
Total jumlah tanda 'ain yang terdapat di juz 7 adalah 19 'ain. khalifah untuk kali ini hanya akan mengurai 6 tanda 'ain saja Dengan harapan pembaca belajar untuk mengurainya sendiri.
Karena jumlah 'ainnya 19, seperti pada edisi-edisi sebelumnya, akan kita jadikan 'ain tersebut sampai dengan total 'ain terbanyak Al Quran yaitu 39 'ain. Lihat tabel di bawah ini :
‘Ain 1
Angkanya adalah 1 (otak) , 9 (hati nurani), dan 11 (tali rasa, perasaan). Hal ini berarti orang yang berkarakter Juz 7 tidak tegaan dan cenderung memandang dan mengukur sesuatu dari kaca mata hati atau perasaan. Menghadapi orang yang berjuz 7 tidak boleh sembarangan karena sangat sensitif dan mudah tersinggung.
'Ain 1 ini sama dengan 'ain 20 (lihat tabel), dia akan merasa terusik jika aturan Cain 20) ditentang oleh orang lain. Hal tersebut sangat menyinggung perasaannya. Bahayanya, hal tersebut dapat berbuntut panjang menginggat pengaruh dari "jalan keluar" juz 7 (akan dijelaskan pada karakter berdasarkan halaman).
‘Ain 2
Angkanya adalah 2 (mata) ,7 (udara, paruparu) (alat vital, ambisi). Dari kombinasi ketiga angka tersebut dapat dipahami bahwa orang yang berjuz 7. Tidak suka berbasa-basi dan melihat permasalahan langsung pada akar atau intinya.
Ia orang yang bertipe mudah sekali terpancing dengan hal yang sifatnya seksual, bisa dibilang ia berlibido tinggi. Bila ia tidak dapat melampiaskan sahwatnya, ia akan menjadi seorang yang emosional. Karena 'ain ini sama dengan ‘ain 21, secara fisik ia akan mengalami ganguan pada kepala, misalnya pusing.
‘Ain 3
Angkanya adalah 3 (THT) ,7 (paru-paru, udara) ,13 (kaki, pendirian). Artinya orang yang membawa karakter juz 7 pandai membawa dan mengikuti serta menyesuaikan suasana dengan pembicaraannya. Dia juga tergolong orang yang tidak asal ngomong dan malas berbicara. Bisa dibilang, ia orang yang pantang menarik omongan. Apa yang sudah diyakini benar itulah yang dijadikan sebagai patokannya. Sehingga orang juz 7 terkesan kaku.
‘Ain ini sama dengan 'ain 22 (tujuan). Bila seseorang juz 7 sudah mulai berbicara dapat dipastikan ia memiliki tujuan tertentu.
‘Ain 4
Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 8 (darah, jantung) ,14 (rencana, langkah awal, perhitungan). Kolaborasi angka 4, 8, 14 menghasilkan makna orang yang berjuz 7 mahir mengatur sesuatu.
Ia cocok untuk menjadi seorang planner atau organizer yang baik. Kebanyakan rencana yang ia susun tersebut terkesan sederhana atau dengan kata lain tidak muluk-muluk. Hal ini karena 'ain 4 sama dengan 'ain 23 (manusia).
‘Ain 5
Angkanya adalah 5 (tangan, penanganan) , 7 (udara, paru-paru) , 15 ( langkah nyata). Seperti sudah dijelaskan khalifah, bahwa orang yang berjuz 7 tidak banyak bicara namun ia tergolong orang yang bisa diandalkan dalam mengerjakan sesuatu. Karena 'ain ini sama dengan 'ain 24 (waktu), inilah yang menjadi kelemahannya. Dalam menangani sesuatu, ia memiliki "waktu" sendiri, sehingga terkesan seenaknya sendiri.
‘Ain 6
Angkanya adalah 6 (sendi, syaraf, hukum), 5 (tangan, penanganan) ,16 ( intisari, dasar). Dalam tubuh kita terdiri dari banyak sekali syaraf, tersusun rapi dan teratur. Artinya, dalam mengerjakan atau menangani pekerjaan, ia sangat telaten dan rapi. Bahkan ia cukup kreatif dalam mengerjakannya.
Karakter Berdasarkan Halaman
Pada kajian verbal, halaman tidak termasuk objek kajian bahkan cenderung tidak dihiraukan dalam penyusunan atau pencetakan Al Quran. Dalam kajian struktur Al Quran halaman termasuk variabel utama dan merupakan objek yang memegang peranan penting. Sehingga dalam kajian ini terdapat bab tersendiri yang membahas tentang struktur halaman.
Seperti telah dijelaskan khalifah pada edisi yang lalu, kajian tentang halaman terbagi menjadi empat bagian yang diambil dari halaman pada setiap juznya. Uraiannya sebagai berikut :
Taktis
Taktis didapat dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 yaitu berjumlah 48 ayat. Lalu kita mencoba rujuk kedalam urutan surah Al Quran.
Urutan surah yang ke-48 adalah Al Fath (kemenangan). Berarti orang yang membawa karakter juz 7 selalu ingin menang sendiri dan baginya tidak ada kata kalah. Hal ini juga bisa berarti ia tergolong orang yang pantang menyerah dalam mengejar harapannya.
Kalaupu ia mau mengalah, dapat dipastikan ia memiliki tujuan tertentu untuk memperoleh kemenangan yang lain.
Negatif dan Positif
Negatif dan positif adalah menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13. Total jumlah ayat pada halaman-halaman tersebut adalah 73 ayat. Angka 73 kalau kita subtitusikan menjadi .nomor urut surah adalah surah Al Muzzammil (yang berselimut).
Inilah kelemahan orang yang berjuz 7 dimana ia butuh orang lain untuk mengatasi ketidak percayaan dirinya, ia butuh dorongan atau bahkan butuh orang yang menunjukkan bahwa ia mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu hal.
Ia paling enggan untuk menceritakan masalah pribadinya pada kebanyakan orang. Kalaupun ia bercerita, hanya kepada orang yang dianggap paling dekat dengannya.
Jalan Keluar
Yaitu dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 sampai 15 yang total berjumlah 16 ayat. Nomor urut surah yang ke-16 adalah an Nahl (lebah). Berarti orang yang membawa karakter Juz 7 terkadang seenaknya sendiri dan cenderung idealis dalam memecahkan permasalahan.
Karakter ini lah yang paling berbahaya dari orang juz 7: Karena sebagai jalan keluar, apabila ada orang yang pernah menyakiti hatinya, bagaimanapun caranya dendam itu harus terlampiaskan. Ia belum akan puas jika sakit hatinya belum terbalaskan.
Begitu juga kalau kita berbuat kebaikan padanya, ia akan memberikan segalanya kepada orang yang dianggap sebagai "dewa penolong”
Dasar
Halaman yang terakhir adalah halaman 16. Kalau kita menjumlahkan ayat yang terdapat didalamnya maka akan kita dapatkan angka 11. Surah yang ke-11 adalah surah Hud (Nabi Hud, simbol dari tanah).
Artinya orang yang berjuz 7 cenderung pendiam dan pandai menyimpan rahasia atau masalah. Sebagaimana sifat tanah yang tertutup dan kita tidak akan tahu apa yang terdapat didalamnya jika kita tidak menggali.
Selain itu sifat tanah juga mudah dibentuk sesuai dengan keinginan kita, ini adalah sebuah indikasi bahwa dia sekalipun keras atau idealis tapi masih bisa dilunakkan dengan rayuan atau bujukan.
Tanah akan menerima apa saja yang dating kepadanya, mulai dari air sampai sampah sekalipun. Dengan kata lain, orang juz 7 akan menerima apa saja yang diberikan padanya. Sehingga kesan yang ditimbulkan kurang inisiatif dan selalu pasrah dengan keadaan.
Kelemahan Fisik
Dari arti ‘ain dapat kita deteksi bahwa orang yang membawa karakter Juz 7 mempunyai kelemahan pada bagian paru-paru atau organ pernafasan. Bukan berarti sakit paruparu, namun dalam keadaan fisik yang lemah, organ yang merasakan pertama kali adalah paru-paru. Misalnya, batuk atau sesak nafas. Adapun menurut sistem lain, kelemahan fisiknya adalah rahim apabila wanita dan organ reproduksi jika ia laki-laki.

Karakter Juz 18

Surah yang ke-18 adalah surah Al Kahfi yang berarti gua. Sebagaimana layaknya gua yang terdiri dari unsur batu, orang yang membawa karakter juz 18 mempunyai maupun menilai seseorang.

Selain itu, lorong-lorong yang gelap dan licin membuatnya menjadi sosok yang misterius dan tertutup serta tidak mudah mengungkapkan uneg-uneg dan kemauannya kepada orang lain.

Jika seseorang masuk ke dalam gua, harus siap dengan kejutan-kejutan yang akan terjadi. Begitu juga bila kita mencoba mengenal orang juz 18. Sering kali kita akan menemukan kejutan yang tidak pernah diduga sebelumnya. Sampai-sampai kita tidak akan menyangka bahwa seorang juz 18 akan seperti yang kita duga sebelumnya.

Ada tiga surah yang mengisi juz 18. Pertama adalah surah Al-Mukminun yang berarti orang-orang yang beriman. Dalam Al Qur’an, ada beberapa nama surah yang lafalnya berbentuk mufrad (tunggal) dan Jama' (banyak) masing-masing menjadi surah tersendiri. Salah satunya adalah surah Al Mukmin (40) yang merupakan bentuk tunggal artinya orang yang beriman dan surah Al Mukminun (23), berbentuk jama' yang berarti orang-orang yang beriman.

Nah, penamaan surah Al Qur’an yang mengambil satu kata menjadi surah yang berbeda dalam bentuk tunggal dan jama' merupakan sebuah indikasi bahwa ada makna atau pesan yang hendak disampaikan.

Berikut akan diulas penjelasannya dalam konteks mengurai karakter manusia berdasarkan metode struktur Al Qur’an.

Salah satu makna yang bisa ditangkap dari fenomena tersebut adalah penegasan, bisa dan sisi makna, bisa juga dari sisi kapasitas atau jumlah. Dari sisi kapasitas memang sudah bisa terlihat dari bentuk lafalnya, namun dari sisi makna, perlu sedikit kejelian untuk meraba dan akhirnya menemukannya.

Derajat tertinggi dalam spiritualitas islam adalah mukmin. Ingat, ketika Rasulullah saw dititahkan Allah SWT untuk menegur beberapa orang suku badui (tinggal di pegunungan dan pelosok) yang mengatakan bahwa mereka telah beriman.

Allah SWT menyangkalnya (dengan tujuan menjelaskan) lewat lisan Rasul-Nya yang di-abadikan dalam Al Qur’an QS.AI Hujurat (49): "orang-orang Arab badui itupun berkata : "kami telah beriman ", katakanlah (kepada mereka): " kalian belum beriman, tetapi kata-kanlah kami telah tunduk (muslim).....".

Dari potongan ayat di atas, bisa dipahami bahwa untuk mencapai derajat mukmin tidak semudah yang kita bayangkan. Ada kriteria tertentu agar seseorang bisa mencapai derajat tersebut.

Salah satunya adalah lanjutan dari ayat di atas pada surah yang sama yaitu ayat 15, "orang –orang yang beriman adalah orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya (dengan menjalani segala perintahNya dan menjauhi laranganNya), lalu mereka tidak ragu-ragu (dengan keyakinannya) dan mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah, merekalah orang-orang yang benar."

Sebuah kriteria yang ideal yang seharusnya ada dalam diri orang yang berjuz 18. Bukan berarti karakter juz yang lain tidak perlu mengacu pada sifat-sifat yang terkandung dalam ayat di atas, tetapi orang yang membawa karakter juz 18 mempunyai peluang yang lebih banyak dengan eksistensi surah Al Mu'minun pada juz tersebut secara penuh dan tidak terbagi dengan juz yang lain.

Gambaran dari Al Mu'minuun adalah orang yang berakal. Artinya, ia termasuk seseorang yang gemar berolah fikir.

Baginya, segala sesuatu harus bisa diterima oleh akalnya. Karena berhubungan dengan goa (Al Kahfi), kadang kala cara berfikirnya susah ditebak, terlalu "njlimet" dan terkesan kaku. Tidak jarang ia memaksakan pemikirannya kepada orang lain.

Hubungannya dengan karakter orang yang berjuz 18, biasanya ia cenderung pendiam dan lebih banyak mengamati jika berada dalam lingkungan barunya, tetapi sebenarnya dalam dirinya tersimpan keinginan untuk menjadi pusat perhatian orang-orang yang di sekelilingnya.

Total ayat surah Al Mukminun adalah 118. Kalau kita menerapkan teori putaran surah yaitu dengan cara mengurangkan jumlah ayat surah Al Mukminun dengan jumlah surah Al Qur’an, maka kita akan mendapatkan 118-114=4. Selanjutnya angka 4 kita subtitusikan ke dalam urutan surah Al Qur’an.

Surah yang ke 4 adalah An Nisa (wanita). Umumnya orang yang berjuz 18 telaten dan rapih serta teliti dalam mengerjakan sesuatu. ia juga mempunyai sifat yang manja. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi kelemahan seorang juz 18. ia mudah terpengaruh oleh wanita.

Surah yang kedua adalah An Nuur (cahaya). Sesuai dengan fugsinya, cahaya berguna untuk menerangi tempat yang gelap. Dari sini bisa diketahui bahwa orang yang membawa karakter juz 18 tidak banyak mengalami kendala untuk menyerap berbagai bentuk keilmuan kemudian mentransfernya kembali kepada orang lain. Boleh dibilang, kemampuan olah pikir atau intelektualitasnya tinggi.

Tetapi yang perlu diingat, jangkauan cahaya sangat terbatas dimana cahaya tidak bisa menembus sekat-sekat tertentu. Memang, dalam hal menerangi orang lain dalam arti memberi nasehat atau masukan kepada orang lain ialah ahlinya, namun justru terkadang ia mengalami kesulitan untuk menerangi dirinya sendiri.

Seorang juz 18 meiliki kelebihan dalam menyelami permasalah orang lain. Dengan kata lain, ia orang yang tepat untuk tempat curhat setiap permasalahan. ia menjadi seseorang yang gemar menolong.

Keberadaan surah An Nur juga membuat orang yang berjuz 18 ingin selalu mencari penjelasan tentang sesuatu di balik kehidupan ini, terutama yang bisa didapatkan secara spiritual atau lakon tertentu.

Ada sesuatu dalam dirinya yang mendorong agar keinginannya tersebut terakomodir dengan baik, jika tidak maka ia akan selalu merasa gelisah.

Namun jika keinginan di atas dapat tersalurkan dengan baik maka ia bisa menjadi seorang yang arif dan bijak dalam menyelesaikan persoalan lingkungannya.

Kalau saja kita rnau sedikit mengamati cahaya lilin atau lampu, maka kita akan menyaksikan bahwa area yang terdekat dengan cahaya tersebut yaitu ruang yang lurus sejajar dengannya tidak ikut terterangi oleh cahayanya. Begitulah kira-kira gambaran non psikis yang sering dialami oleh orang yang berjuz 18. Ia tidak bisa melihat kesalahan atau kelemahan yang ada pada dirinya.

Jumlah ayat dari surah An Nur adalah 64 Kalau kita subtitusikan kembali angka tersebut ke dalam urutan surah Al Qur’an.

Maka kita akan mendapatkan surah At-Taghaabun, yang berarti hari ditampakkan kesalahan-kesalahan.

Lazimnya, orang yang membawa karakter 18, jika ada orang yang berbuat salah depannya atau bahkan menyakitinya, ia akan bersikap "mencatat" atau "niteni" dalar bahasa jawanya.

Ketika tiba saatnya nanti, ia akan mengeluarkan semua catatannya tersebut sebagai senjata untuk melumpuhkan rivalnya, oleh karena itu jangan coba untuk membuat kesalahan yang sama dua kali di depannya. Sisi lain, ia sangat jeli melihat kesalahan oran lain.

Surah yang terakhir pada juz 18 adalah surah Al Furqan yang berarti pembeda. Hal itu merupakan pertanda bahwa orang yang berjuz 18 mempunyai keahlian untuk menjadi seorang penengah atau negosiator.

Ini terlepas dari pengaruh kombinasi yang cantik antara surah An Nur dengan Al Furqan.

Entah mengapa, ia merasa tidak betah denga keadaan yang kisruh dan tidak kondusif secara naluriah ia akan berusaha memberikan sumbangsih pemikiran atau apapun untuk menetralisir keadaan tersebut.

Dari Surah Al Furqan pula, ia adalah sosok yang normatif, karena ayat Al Furgan yang berada di juz 18 berjumlah 20 ayat. 'Ain 20 dimaknai sebagai aturan main, sehingga dalam memecahkan permasalahan yang terlihat adalah hitam dan putih, benar dan salah. Wajar, jika kesan kaku melekat padanya.

Sisi yang lain dari unsur Al Furqan yang mewarnai karakter juz 18 adalah pada sifatnya yang terlalu banyak pertimbangan sehingga terkadang lambat dalam mengambil keputusan, keraguan dalam bertindak seringkali melingkupinya,

Berdasarkan Tanda 'Ain

Berikut putaran 'ain dan angka di dalamnya ;

Ain 1

Angkanya adalah 1, 22 (target), 1. Dari kombinasi ketiga angka tersebut bisa diketahui bahwa orang yang membawa karakter juz 18 malas untuk berpikir jika tidak ada tujuannnya atau target tertentu yang bisa memberikan masukan positif buatnya.

Seperti sudah disinggung di atas, ia adalah orang yang banyak pertimbangan dalam menyelesaikan atau membuat keputusan, sehingga terkesan lamban. Karena 'ain 1 masih berhubungan dengan 'ain 18 yang berarti pertimbangan.

Selain itu, ain 35 juga berkaitan dengan ain 1, yang berarti ia akan lebih bersikap jaim (jaga image) dan menahan diri jika berada pada lingkungan yang belum dikenalnya dengan akrab.

'Ain 2

Angkanya adalah 2, 10 (perut), 2. Dari gabungan angka tersebut bisa disimpulkan bahwa orang yang berjuz 18 tergolong jell dalam melihat berbagai persolaan. ia juga mempunyai bakat untuk menganalisis sesuatu yang bermuara pada ditemukannya jalan keluar Cain 19). ia bisa menyikapi permasalahan dengan tenang karena keyakinannya akan hukum causalitas atau sebab akibat Cain 36)

'Ain 3

Angkanya adalah 3, 18 (pertimbangan, kesehatan), 3. Terlihat jelas, bahwa orang yang berjuz 18 memang penuh pertimbangan dengan terulangnya angka 18 di beberapa titik `ain. Sisi lainnya THT juga bisa menjadi kelebihannya dengan perkataanya yang mudah diterima dan dipercaya orang lain.

Tetapi hal itu juga bisa menjadi kekurangan baginya. ia merasa kesulitan mengungkapkan keinginannya. Secara fisik, ia mudah terkena gangguan penyakit yang berhubungan dengan organ THT.

Pertimbangannya selalu didasarkan pada aturan main atau norma yang berlaku di lingkungannya Cain 20) dan merupakan penerapan dari hasil analisannya terhadap permasalahan yang ia hadapi (ain 37).

'Ain 4

Angkanya adalah 4, 27 (usaha), 4. Biasanya ia selalu merencanakan segala sesuatu sebelum ia melaksanakannya. Jika ia anggap masih terdapat kekurangan, maka ia akan memikirkannya kembali ('ain 21) dengan memasukkan dan mengambil peluangpeluang untuk pengembangan ke dapan secara lebih baik (ain 38)

'Ain 5

Angkanya adalah 5 (tangan, penanganan), 5, 5.Orang yang berjuz 18 cenderung tidak suka banyak bicara. Baginya yang penting bekerja dulu. Bahkan untuk menyebut sifatnya yang satu ini, boleh dikatakan "pukul dulu, urusan belakangan".

ia juga terbiasa bekerja dengan sistem target, tak jarang karena terlalu asiknya "mengejar target" ia melupakan yang lain Cain 22). Hal itu ia lakukan jika apa yang ia kerjakan sesuai dengan minat atau keinginannya atau setidaknya ia menyukai pekerjaan tersebut (ain 39).

'Ain 6

Angkanya adalah 6 (syaraf, hukum), 26 (waktu, potensi), 6. Orang yang berjuz 18 memang sosok yang normative terutama dalam masalah waktu. ia terkadang merasa seolaholah waktu selalu mengejarnya sehingga

dalam mengerjakan sesuatu terkesan tergopoh-gopoh dan terburu-buru.

Tetapi dalam keadaan tertentu (jika hatinya merasa gundah dan tidak. enak) ia adalah orang yang tidak menghargai waktu, dalam arti ia bisa bersikap semaunya seakan-akan minta perhatian.

Tak jarang dalam meng-ungkapkan apa yang menjadi keinginannya, ia melakukan sesuatu yang spektakuler untuk menarik perhatian orang-orang di seke-lilingnya ('ain 23).


Berdasarkan Halaman

Taktis

Taktis bisa dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 pada juz 18. Total ayatnya adalah 112 yang merujuk pada surah Al Ikhlas.

Orang yang membawa karakter juz 18 tulus dam tidak perhitungan dalam membantu sesama, bahkan tak jarang karena ketulusannya, ia dimanfaatkan orang lain. Namun yang tidak boleh dilupakan, justru inilah ujian bagi seorang juz 18. Keikhlasan.

Negatif/positif

Negatif/positif bisa didapatkan dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pad halaman selanjutnya yaitu 7 sampai 13, berjumlah 65 ayat. Kalau kita subtitusikan pada urutan surah Al Qur’an maka kita akan mendapatkan surah At Talaq. Ketegasan orang yang berjuz 18 terlihat di sini.

Kolaborasi antara surah Al Kahfi (18), Al Furcian ( 25), dan At Talaq (65) menunjukkan campaur baurnya antara ketegasan (yang didasari oleh kearifan (al Mukminun) dan keras (yang didasari oleh emosi dan idealisme yang terlal tinggi). Tetapi ada sebuah surah yang berfungsi sebagai penetralisir yaitu An Nur.

Baginya, apa yang terlihat salah dimatanya, selamanya akan tetap salah. ia tidak perduli bila sebenarnya orang tersebut benar. Begitu juga sebaliknya. Bila surah ini yang dominan dalam diri juz 18, ia bisa menjadi seorang diktaktor tulen.


Jalan Keluar

Dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15 maka kita akan mendapatkan jalan keluar juz 18. Total ayatnya adalah 13 yaitu surah Ar Ra'du.

Ketika emosi dan ambisi orang membawa karakter juz 18 memuncak, maka bagaikan kilat dan petir yang menyambar kesana kemari, tak seorangpun bisa menghadapinya.

Surah ini juga bisa membuat orang yang berjuz 18 mempunyai kemauan yang keras untuk mewujudkan keinginannya.

Petir terjadi karena bertemunya energi positif dan negatif. Artinya, seorang juz 18 memiliki kegemaran berdiskusi sampai tingkat perdebatan.

Karena surah ini sebagai jalan keluar, maka bila seorang juz 18 memiliki masalah, hendaklah didiskusikan, bukan dipendam.


Dasar

Dan halaman yang terakhir, yaitu 16, kita bisa memahami dasar dari juz 18. Jumlah ayatnya adalah 12 yang kalau kita korelasikan ke dalam urutan surah adalah surah Yusuf. Yusuf adalah simbol kepolosan.

Begitu juga dengan orang yang berjuz 18, apa yang ia bicarakan dan lakukan adalah apa

adanya dan tidak dibuat-buat. Namun yang menjadi masalah adalah tempat dan waktu yang kadang tidak tepat untuk menunjukkan kepolosannya tersebut yang berakibat ia mudah ditipu.

Surah Yusuf juga merupakan simbol udara atau atmosfir. Wajar jika orang yang berjuz 18 mudah sekali bergaul dan membentuk dirinya sesuai tempat ia berada.


Kelemahan Fisik

Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 18 terletak pada organ kepala, darah dan jantung. Selain itu juga pada hati atau lever dan mata.

Bagian tubuh yang lain yang rentan terkena gangguan kesehatan adalah bagian pantat dan paha kaki kanan.

Karakter Juz 30

Secara umum potensi dan karakter Juz 30 adalah sebagai berikut ;

1. Ar-Ruum (30)
2. An-Nabaa (78)
3. An-Nazi’at (79)
4. ‘Abasaa (80)
5. At-Takwir (81)
6. Al-Infithaar (82)
7. Al-Muthoffifin (83)
8. Al-Insyiqooq (84)
9. Al-Buruuj (85)
10. Ath-Thooriq (86)
11. Al-‘Alaa (87)
12. Al-Ghaasyiyah (88)
13. Al-Fajr (89)
14. Al-Balad (90)
15. Asy-Syams (91)
16. Al-Lail (92)
17. Adh-Dhuhaa (93)
18. Alam Nasyroh (94)
19. At-Tiin (95)
20. Al-‘Alaq (96)
21. Al-Qodr (97)
22. Al-Bayyinah (98)
23. Az-Zalzalah (99)
24. Al-‘Adiyat (100)
25. Al-Qori’ah (101)
26. At-Takatsur (102)
27. Al-Ashr (103)
28. Al-Humazah (104)
29. Al-Fiil (105)
30. Al-Quraisy (106)
31. Al-Maa’un (107)
32. Al-Kautsar (108)
33. Al-Kafiruun (109)
34. An-Nashr (110)
35. Al-Lahab (111)
36. Al-Ikhlas (112)
37. Al-Falaq (113)
38. An-Naas (114)
39. Al-Mu’min (40)
40. Al-Ahqof (46)
41. Asy-Syuuraa (42)
42. Al-Ankabuut (29)
43. Maryam (19)
44. Yaasin (36)
45. Al-Furqon (25)
46. Al-Hajj (22)
47. Al-Israa (17)
48. Maryam (19)
49. Asy-Syu’araa (26)
50. Ar-Ruum (30)
51. Thahaa (20)
52. Al-Hijr (15)
53. Al-Anbiyaa (21)
54. Huud (11)
55. Al-Anfaal (8)
56. Al-Maidah (5)
57. Ali-Imran (3)
58. At-Taubah (9)
59. An-Nisaa (4)
60. Al-A’raf (7)
61. Al-An’am (6)
62. Az-Zumar (39)
63. Al-Baqarah (2)
64. Al-Fathihah (1)

Juz 30 yang dikenal sebagai Juz ’Amma adalah Juz yang paling spesifik dari berbagai sisi. Ia terdiri dari 37 Surat-Surat pendek dengan total ayat sebanyak 564 ayat. Adapun ‘ainnya otomatis paling banyak daripada Juz-Juz yang lainnya yaitu ada 39 ‘ain. Dengan demikian, Juz 30 adalah satu-satunya Juz yang paling banyak isinya baik jumlah ayat, Surat, halaman serta tanda ‘ainnya.

Ada indikasi kuat Juz 30 adalah model manusia yang seluruh potensi ke 29 Juz lainnya ada pada dirinya. Juz 30 bagaikan kesimpulan dari ke 29 Juz dan tempat berkumpulnya berbagai talenta dan potensi dasar manusia. Jelas, ini adalah potensi yang sangat kompleks, rumit serta luar-biasa.

Dengan komposisi berkumpulnya berbagai potensi serta karakter Surat-Surat Al-Qur’an secara keseluruhan menyebabkan sulitnya kita menganalisis potensi dasar Juz 30. Mengingat semua potensi yang terkadang saling bertentangan berkumpul menjadi satu dalam suansana yang sangat heterogen.

Memang pada setiap Juz, kita akan temukan adanya 2 potensi yang sangat bertentangan berkumpul menjadi satu-namun kondisi pada Juz 30 lebih sangat kompleks dan heterogen.

Jika sinar berwarna putih disatukan dengan warna hijau - dengan tidak terlalu sulit kita melihat kemungkinanwarna yang akan muncul, namun jika berbagai warna dengan berbagai presentasenya berkumpul menjadi satu - jelas kita akan lebih kesulitan lagi.

Saya berpendapat berdasarkan pengalaman - peranan tanggal kelahiran sangat besar pengaruhnya atas karakter dan potensi dasar seseorang yang ber-Juz 30. Artinya, orang-orang yang ber-Juz 30, karakter yang muncul dan menonjol dipermukaan tergantung banyak pada potensi tanggal kelahirannya yang dirujuk kepada Juz 30 tersebut.

Untuk itulah, saya ketika menyimpulkan potensi Surat tidak dijelaskan sebagaimana pada ke 29 Juz lainnya - mengingat Surat-Surat yang ada juga telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu - semua potensi tersebut pengaruhnya akan berbeda karena berkumpul banyaknya berbagai Surat dan biasnya menjadi satu yang berimplikasi saling mempengaruhi, saling bertolak-belakang dan saling bertempur satu sama lainnya.

Dengan realitas tersebut - potensi dasar apapun dari Juz 30 yang muncul adalah hasil pertempuran potensi dasar yang dimilikinya serta gabungan berbagai potensi yang saling mendukung satu sama lainnya. Ketika Anda melihat Juz 2 - Anda melihat temperamentalnya sangat terasa karena padanya ada potensi Surat Al-Lahab, namun Al-Lahab yang ada pada Juz 30 pasti umumnya tidak berperan maksimal - kecuali ada pada struktur tanggal kelahirannya yang setelah dirujuk Juz tersebut melahirkan Surat Al-Lahab. Artinya, jika ada Juz 30 namun sangat temperamental umumnya karena ada pada struktur tanggal kelahirannya Surat Al-Lahab.

ANALISIS UMUM
Dengan realitas komposisi Struktur Juz 30 yang sepesifik dan kompleks - tentu saja kita sangat kesulitan menganalisis potensi dasar yang menjadi model umum Juz 30. Mungkin tidak salah jika kita sebut Juz 30 adalah miniaturnya dari Al-Qur’an. Disini saya hanya mencoba melihat Juz 30 dengan lebih merujuk kepada pengalaman dilapangan.

Seorang yang ber-Juz 30 dengan potensi yang seperti itu menyebabkan ia banyak dibutuhkan orang. Konsultan dan pengayom umat adalah diantara kemampuan serta talenta yang dimilikinya. Juga, Ain nya yang berjumlah 39 menunjukkan daya dan jangkauan pandangannya jauh melebihi potensi dari Juz-Juz lainnya.

Dilapangan saya melihat potensi dari Juz 30 yang paling menonjol yaitu kemandiriannya yang kuat, kedekatannya kepada ibunya, berani berkorban demi keluarga bahkan terkadang boros, sangat sayang dan tanggung-jawab kepada keluarga, berpikir logis, sering memendam kemarahan, semangat mengejar target, sensitif dan bervisi jauh.

Karakter Juz 23

Karakter Juz 23

Lam adalah huruf ke-23. Dalam struktur ‘ain, ‘ain ke-23 dimaknai sebagai manusia (bayi). Indikasi awal dari karakter orang yang berjuz 23, ia tidak bisa melepaskan diri dan bergantung kepada orang lain. Biasanya ia sangat manja dan selalu ingin dilayani.

Seorang juz 23 mudah tertarik dengan seseorang berdasarkan fisik. Namun, dalam memilih pasangan orang juz 23 termasuk selektif, apalagi bila melangkah pada tahap berumah tangga. Bagi kaum Adam, ada semacam kecenderungan tertentu dalam memilih pasangan hidup. Seorang juz 23 menyukai pasangan yang lebih tua atau lebih dewasa tepatnya. Bukan berarti ia termasuk odipus komplek (Oedipus complex).

Kencenderugan itu disebabkan karena ‘ain ke-23 juga berarti bayi. Dimana seorang bayi selalu memerlukan ibu. Oleh karena itu dalam memilih pasangan ia ingin istrinya juga bisa menjadi seorang ibu baginya.

Parahnya, bila figur seorang ibu tidak ia dapatkan pada istrinya, ada kemungkinan untuk mencari istri lagi yang bisa menjadi seorang ibu. Namun, jika figur ibu ada pada istrinya, ia menjadi seorang yang sangat setia dan menyayangi dengan sepenuh hati.

Setelah itu, surah yang ke 23 adalah Al Mukminun yang berarti orang-orang yang beriman. Al Mukminun merupakan bentuk jamak dari kata Al Mukmin. Sebuah isyarat bahwa orang yang membawa karakter juz 23 piawai dalam bersosialisasi.

Sebaliknya, bila surah ini berbentuk kekurangan, biasanya ia mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Atau lebih banyak menyendiri sebagai aktualisasi surah Al Mukminun yang tidak dominan pada dirinya.

Ada sesuatu yang menarik di balik pencantuman kata Al mukminun dalam bentuk jamak dan kata Al Mukmin dalam bentuk tunggal sebagai judul surah Al Quran.

Al Mukmin diletakkan pada urutan surah ke 40. Sebuah fenomena yang mengundang berbagai macam pertanyaan kritis? .

Salah satu hikmah yang bisa dipetik dari peletakan Al Mukminun mendahului bentuk mufrad (tunggal)nya adalah untuk menjadi seorang yang beriman (al Mukmin), ia harus banyak belajar dan menimba ilmu.

Mencari ilmu tidak harus dilakukan secara formal. Mengamati dan memikirkan lingkungan sekitar merupakan salah satu bentuk menuntut ilmu secara non formal.

Selain itu, biasanya manusia mencapai tahap dewasa dalam berpikir dan bertindak ketika umurnya menginjak 40. Muhammad SAW diangkat jadi Nabi pun ketika berumur 40 tahun.

Nah, untuk menjadi sosok pribadi mukmin yang sesungguhnya, seseorang haruslah melalui tahapan-tahapan yang tidak mudah.

Diantaranya, bisa dipahami dari surah Al Mukminun (23). Ia haruslah sudah mapan dalam bersosialisasi dengan masyarakat dan telah berbuat sesuatu yang berguna untuk mereka.

Unsur surah Al Mukminun juga membuat orang yang berjuz 23 mudah percaya dengan sesuatu yang bersifat metafisis (ghaib). Karena itu, ia tergolong orang yang mempunyai naluri dan sugesti yang kuat dan tajam. Hasil analisisnya seringkali menjadi kenyataan.

Terdapat 4 surah yang membangun juz 23. Pertama surah Yaasin (36), dimulai dari ayat 22 sampai 83. Seperti diuraikan pada edisi sebelumnya, surah Yaasin merupakan surah tidak utuh atau pecah, artinya terbagi dalam dua juz dimana ayat 1 sampai 21 terdapat pada juz 22 dan ayat 22 sampai dengan 83 terletak pada juz 23.

Nama surah Yaasin [QS.36] merupakan dua huruf yang menjadi awal surah. Menurut metode stuktur Al Quran, huruf Yaa dimaknai sebagai dasar, inti dan Sin sebagai motivasi, ambisi, alat vital.

Banyak karakter yang bisa digali dari kedua huruf tersebut. Misalnya secara naluriah, orang yang berjuz 23 cenderung mempunyai libido seks yang tinggi dengan terakomodirnya unsur sin dalam surah tersebut.

Jika libido seks yang tinggi ini tidak tersalurkan dengan baik, bisa dipastikan organ pertama yang terkena gangguan kesehatan adalah kepala.

Jika surah tersebut berbentuk kelemahan, ia harus berhati-hati dengan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan seks. Penyakit impoten (laki-laki) atau frigid (wanita) kerap menyapanya.

Dengan cara hidup yang sehat dan berimbang antara fisik dan mental serta membaca juz secara rutin, insyaAllah hal tersebut bisa diatasi.

Total ayat dari surah Yaasin yang terdapat di juz 23 berjumlah 62 ayat. Kalau kita kembalikan ke dalam urutan surah Al Quran, kita akan mendapatkan surah nomor 62 adalah Al Jumuah.

Maknanya, orang yang berjuz 23 seringkali terjebak melakukan sesuatu yang sebenarnya kurang penting dan kurang perlu untuk dirinya. Memang, ia mempunyai kelemahan menentukan sesuatu yang baik atau berguna untuk dirinya.

Ingat, Al Jumuah merupakan simbol dari formalitas dan pernak-pernik yang bersifat sekunder. Parahnya, jika sifat ini bisa terbawa saat mengalami surplus finansial, bisa saja ia membeli sesuatu yang tidak perlu dan berguna untuknya.

Surah berikutnya adalah As Shaaffat (37) dari ayat 1 sampai 182. As Shaaffat berarti yang bershaf-shaf. Begitu juga dengan orang yang berjuz 23, ia rapi dan teratur dalam berpikir dan bertindak. Baginya, dalam berpikir harus runut dan runtut serta sistematis dan dalam melakukan sesuatu tidak bisa serampangan.

Surah As Shaaffat adalah surah penuh dan tidak terpecah dengan juz lain. Total ayatnya 182. Kalau kita mengurangi angka 182 dengan jumlah surah Al Quran 114, maka kita akan mendapatkan 182-114 = 68.

Surah ke 68 adalah Al Qalam yang berarti pena. Maknanya sekalipun ia teratur dalam berpikir dan bertindak, sayangnya, justru ia tergolong orang yang susah diatur. Ia juga sosok yang dinamis yang bisa dengan cepat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan menyukai tantangan.

Selanjutnya adalah surah Shaad (38), ayat 1 sampai 88. Surah shaad merupakan salah satu dari dua surah Al Quran yang berupa satu huruf hijaiyyah. Dalam metode struktur Al Quran, Shaad merupakan simbol dari rencana atau langkah awal.

Ada saja selalu direncanakan dalam pikirannya. Ia memiliki banyak ide dan gagasan. Sayangnya, sebatas rencana tanpa pelaksanaan.

Shaad juga surah penuh di juz 23. Jumlah ayatnya 88. Surah yang ke 88 adalah Al Ghasyiah yang berarti hari pembalasan. Orang yang berjuz 23 cenderung idealis dan tegas. Ia juga tipe pendendam. Positifnya, ia tidak perhitungan dalam memberikan sesuatu.

Surah terakhir adalah Az Zumar (39) dari ayat 1 sampai 31. Az Zumar adalah bentuk jamak dari kata zumrah, artinya golongan. Orang yang membawa karakter juz 23 harus selalu dekat dengan komunitasnya. Pada saat-saat tertentu, ia bisa saja merasa kesepian.

Dengan selalu dekat kepada lingkungannya, kemungkinan untuk bisa menyikapi semua permasalahannya dengan bijak semakin terbuka lebar karena jumlah ayar A Zumar yang terdapat di juz 23 berjumlah 31 ayat. Sedangkan surah ke 31 adalah Lukman yang merupakan simbol dari kebijaksanaan.

Berdasarkan Tanda ‘ain

‘Ain 1

Angkanya adalah 1 (otak, kepala), 20 (aturan main), 2 (mata. Pandangan). Dari kombinasi ketiga angka tersebut bisa dipahami bahwa orang yang membawa karakter juz 23 mengikuti aturan main dalam berpikir dan menganalisis sesuatu.

Analisanya juga mengacu pada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang menurutnya sesuai. Karena ‘ain 1 masih bertalian dengan ‘ain 18 yang berarti pertimbangan.

Bertemunya ‘ain 1 dengan ‘ain 35, menjadikan terkadang hasil analisisnya tidak selalu tepat atau sesuai dengan lingkungan. Artinya ia harus lebih mengkaji secara mendalam tentang konteks sebelum melakukan analisa, sehingga hasil analisisnya sangat tajam.

‘Ain 2

Angkanya adalah 2 (mata, analisis), 18 (pengkajian), 3 (THT). Sebuah kolaborasi yang cantik antara ‘ain 2 dan 3 yang diselipi ain 18 yang sangat jarang sekali terjadi.

Artinya orang yang berjuz 23 mempunyai kemampuan untuk bisa menyampaikan apa yang ada dipikirannya dan hasil pengkajiannya dengan baik. Dengan kata lain ia seorang retoris yang baik. Antara pikiran dan apa yang diucapkan nyambung.

Dari kemampuannya itu ditambah pengkajian tentang sebab akibat yang merupakan benang merah dari semua permasalahan, tak jarang masalah-masalahnya bisa ia selesaikan dengan baik. Wajar, ‘ain 2 berkorelasi dengan ‘ain 19 dan ‘ain 36.

‘Ain 3

Angkanya adalah 3 (THT), 17 (estimasi), 4 (rangka). Seperti sudah dijelaskan di awal, orang yang berjuz 23 mempunyai kelebihan pada cara berbicara yang sistematis. Mengacu pada hasil pemikiran yang sudah ada (‘ain 20), kemudian ia dapat mengembangkannya sendiri (‘ain 37).

‘Ain 4

Angkanya adalah 4 (rangka), 16 (intisari, dasar), 5 (tangan, penanganan). Dibalik semua kelebihannya itu, orang yang berjuz 23 biasanya mengalami masalah pada tingkat aplikasi atau pelaksanaan dari semua ide dan gagasannya. Ini sangat dipengaruhi ketidakpercayaan dirinya terhadap hasil ide dan gagasannya sendiri sehingga membuatnya ragu dan bimbang untuk melakukannya (ain 21).

Bahkan, ia menyadari dirinya tidak akan sanggup mewujudkan idenya sendiri (‘ain 38). Oleh sebab itu, sebelum menganalisis sesuatu, sebaiknya ia mengkaji secara mendalam dan tidak membiarkan pikirannya mengembara kemana-mana.

‘Ain 5

Angkanya adalah 5 (penanganan), 21 (pemikiran ulang), 1 (otak). Dari ketiga angka ter-sebut, semakin jelas, dalam tataran aplikasi, orang yang berjuz 23 sering dihinggapi rasa ragu dan bimbang. Namun, dalam mengerjakan sesuatu ia selalu serius menghadapinya. Meski hal itu sangatlah sepele.

Namun jika ia sedikit memaksa dirinya untuk memenuhi target yang telah ditetapkannya (‘ain 22) dan menikmati pekerjaanya (‘ain 39), ia bisa menjalaninya dengan baik.

Berdasarkan Halaman

Taktis

Taktis, dapat dipahami dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 pada juz 23. Total berjumlah 42 ayat. Kalau kita konversikan ke dalam urutan surah Al Quran, akan ditemukan surah As Syuura yang berarti musyawarah.

Yang terpenting dalam menghadapai orang yang membawa karakter juz 23 adalah komunikasi. Ia akan dengan mudah menerima segala sesuatu dengan mengajaknya diskusi dan dialog.

Negatif/Positif

Negatif/positif didapatkan dengan menjumlahkan halaman berikutnya yaitu 7 sampai 13. Jumlahnya 66 ayat yang merujuk pada surah At Tahrim yang berarti mengharamkan. Orang yang berjuz 23 teguh memegang kata-katanya. Jika ia mengatakan tidak, maka apapun yang terjadi tetap tidak.

Jalan Keluar

Menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 sampai 15 adalah cara memahami jalan keluar karakter juz 23. Jumlah ayat yang terdapat pada kedua halaman tersebut sebanyak 22 ayat. Sedangkan surah ke 22 adalah Al Hajj.

Bisa jadi, ini merupakan salah satu petunjuk bagi orang yang berjuz 23 dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Artinya, sebaiknya, ia tidak memutus atau menunda pekerjaanya sebelum selesai atau sempurna. Dikawatirkan, pada hari berikutnya sudah ada pekerjaan lain yang sudah menunggu untuk diselesaikan.

Perlu diingat, haji merupakan simbol kesempurnaan. Oleh karena itu, ia harus membuat target yang terjadwal dengan baik untuk mengantisipasi penumpukan masalah.

Dasar

Dasar, yaitu jumlah ayat yang terdapat pada halaman terakhir juz 23 yang totalnya 11 ayat. Surah yang ke 11 adalah Hud yang merupakan simbol dari tanah. Pada dasarnya orang yang berjuz 23 tertutup dan tidak mudah menyampaikan isi hatinya kepada orang lain.

Ia tidak mengalami banyak hambatan untuk menyesuiakan diri dengan lingkungannya, namun ia harus berhati-hati, karena ia mempunyai kecenderungan untuk menerima apapun secara mentah-mentah.

Dengan kata lain, ia tidak mempunyai daya filter (saring) dan kurang bisa membedakan apa yang baik dan buruk untuk dirinya sendiri.

Kelemahan Fisik

Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 23 terletak pada organ mata, dan THT (hidung, telinga, tenggorokan). Penyakit seperti pilek, batuk, panas dalam, sariawan dan penyakit yang berhubungan dengan THT mudah sekali menyapanya. Organ lain yang rentan terkena gangguan kesehatan adalah tangan, sendi/syaraf dan kepala. Ia mudah seklai capek dan pusing. Anggota tubuh yang harus mendapat perhatian terkait dengan kesehatan adalah alat vital dan siku pangkal lengan sebelah kiri.

Kekurangan

Tertutup dan tidak mudah menyampaikan keinginan, manja, labi dan selalu tergantung kepada orang lain, gemar berfantasi, libido tinggi kurang selektif.

Kelebihan

Analisis tajam, sistematis dan teratur dalam berpikir dan bertindak, retoris (antara apa yang dipikirkan dan diucapkan bersambung), komunikatif dan supel.