Rabu, 07 Juli 2010

The Heart Intelligent


HATI YANG CERDAS bagian Pertama
Beberapa peneliti pertama psychophysiological modern untuk meneliti percakapan antara hati dan otak John dan Beatrice Lacey. Selama 20 tahun penelitian di seluruh tahun 1960-an dan 70-an, mereka mengamati bahwa jantung berkomunikasi dengan otak dengan cara-cara yang secara signifikan sehingga mempengaruhi bagaimana kita memandang dan bereaksi terhadap dunia.

Satu generasi sebelum Laceys memulai riset mereka, Walter Cannon telah menunjukkan bahwa perubahan emosi yang disertai dengan perubahan diprediksi dalam denyut jantung, tekanan darah, pernapasan dan pencernaan. Dalam pandangan Cannon, ketika kita "terangsang," energi pada bagian mobilisasi dari sistem saraf (simpatik) kami dan pada saat-saat diam lebih, pada bagian menenangkan sistem syaraf (parasimpatis) kita. Dalam pandangan ini, diasumsikan bahwa sistem saraf otonom dan semua respons fisiologis bergerak dalam konser dengan respon otak untuk stimulus tertentu. Kiranya, sistem detak batin kita bersama, ketika kami terangsang dan bersama-sama ketika kami beristirahat, dan otak mengendalikan seluruh proses.

Laceys melihat bahwa model sederhana yang cocok hanya sebagian perilaku fisiologis sebenarnya. Sebagai penelitian mereka berkembang, mereka menemukan bahwa hati tampaknya memiliki logika sendiri yang khas yang sering menyimpang dari arah sistem saraf otonom. Jantung tampaknya mengirimkan pesan ke otak yang berarti bahwa tidak hanya dipahami, tetapi menurut. Bahkan yang lebih menarik adalah bahwa ia tampak seolah-olah pesan tersebut dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Tak lama setelah itu, ahli-ahli neurofisiologi menemukan jalur saraf dan mekanisme dimana input dari jantung ke otak bisa "menghambat" atau "memfasilitasi" aktivitas listrik otak. Kemudian pada tahun 1974, para peneliti Perancis Gahery dan Vigier, bekerja dengan kucing, merangsang saraf vagus (yang membawa banyak sinyal-sinyal dari hati ke otak) dan menemukan bahwa respon listrik otak berkurang menjadi sekitar setengah tingkat normal. Secara ringkas, bukti menyarankan bahwa jantung dan sistem syaraf tidak hanya mengikuti arah otak, sebagai alat berpikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar